Kamis, 20 September 2012
LOVE STORY SERIES (CAFÉ OF LOVE) [Part 2]
Cast: Kim Joongwon (Yesung)
Choi Yeonjin (Winda Lie)
~Handel & Gretel~ ~Yesung’s Pov~
Huft.. Sungguh membosankan.. “Annyeong!!!” Seru seorang yeoja. Aku tak mempedulikannya. “Hyung..” Panggil Jongjin yang hari ini membantuku. Pandangannya tetap kedepan. “Aish.. Wae??” Tanyaku malas. “Itu..” Katanya dan menunjuk kearah depan pintu masuk. Aku menoleh malas. Aigo!!!! Yeonjin!! Memakai dress biru muda. Neomu Yeoppo. “Yeonjin-ah.. Wae?? Kenapa datang?” Tanyaku. “Aish.. Jadi oppa gak mau aku datang??” Tanyanya dengan wajah cemberut. “Bukannya begitu.. Kan semalam kamu bilang tidak akan datang. Duduk dulu.. Ceritakan padaku.” Kataku dan menuntunnya duduk. “Begini.. Tadi appa menjodohkanku dengan putra keluarga Kim. Aku tidak mau oppa.. Aku harus bagaimana??” Katanya frustasi dan sedikit mengacak-acak rambutnya. Aku hanya diam. “Oppa.. Kenapa diam??” Tanyanya. Aish.. AKu bingung harus menjawab apa.. Menyatakan perasaanku?? Tapi nanti.. Aish.. Daripada Yeonjin menjadi milik orang lain, aku nyatakan saja. Aku akan berusaha membujuk appanya. “Eum.. Yeonjin-ah..” Kataku pelan dan memegang tangannya. Dia menatapku bingung dan mukanya memerah. “W-wae??” Tanyanya terputus-putus. “Saranghae..” Kataku pelan dan mengecup punggung tangannya. Dia hanya diam dan menunduk. “Mianhae.. Aku hanya menyatakan perasaanku saja. Aku atu kamu menolak.” Kataku melepas tangannya dan hendak pergi. Tapi.. Dia menahan tanganku. Wajahnya yang memerah itu menatapku. Kami hanya diam. “A-aku juga mencintaimu oppa.. Nado saranghae.” Katanya dan menunduk kembali. Nado saranghae?? Dia mencintaiku?? YES!! “Jinjja??” Tanyaku. Dia mengangguk dan masih menunduk. Perlahan aku mengangkat wajahnya. Menyuruhnya menatapku. Tapi dia tidak juga menatapku. "Tatap aku. Yeonjin-ah.” Akhirnya dia menatapku. Aku mengelus wajahnya. “Pulanglah.” Kataku pelan. Dia terlihat terkejut. “W-wae??” Tanyanya. “Biar appamu tidak curiga. Lagian kamu tak akan bisa bekerja kalo pakai gaun begini. Dirumah pikirlah masa depanmu dan cara agar perjodohan itu dibatalkan. Aku juga akan memikirkannya.” Kataku. Dia pun mengangguk. “Ne.. Annyeong.” Katanya beranjak dari sofa yang dia duduki. “Annyeong. Besok datanglah. Tapi tidak udah bekerja.” Kataku. Dia kembali mengangguk dan keluar dari Handel.
~Yeonjin’s Pov~
HWA!! Mimpi apa aku semalam?!! Yesung oppa menyatakan perasaannya padaku!! Aku tersenyum sendiri mengingat kejadian tadi. “Aggasshi, kita langsung pulang??” Tanya supir. Aku mengangguk semangat.
~Home~
Aku pun memasuki rumah dengan hati-hati. Untungnya rumah ini kosong dan hanya ada beberapa pelayan. Aku segera menuju kamarku. “Choi Yeonjin.” Panggil sebuah suara berat dari belakangku menghentikanku yang berniat membuka pintu kamarku. Aku pun segera berbalik. “Appa..” Panggilku pelan dan menggaruk kepala bagian belakangku yang tidak gatal. “Ikut appa.” Kata appa dan berjalan duluan ke ruang keluarga. Aku menyusul appa dengan lemas. Mati aku!! “Wae appa??” Tanyaku saat sudah sampai di ruang keluarga. “Kenapa tadi kamu pergi begitu saja dan kamu pergi kemana??” Tanya appa dan menatapku tajam. “Haiz.. Appa, aku tidak suka dijodohkan apalagi dengan putra keluarga Kim itu. Tadi aku ke rumah Soohyun.” Jawabku malas. “Jinjja?? Tapi itu sudah kesepakatan kedua belah pihak. Suka tidak suka kamu harus menikah dengan putra keluarga Kim. Lagian setelah kamu terbiasa nanti pasti kamu menyukainya. Dan appa lihat kalian sangat akrab padahal baru pertama kali bertemu.” Kata appa. “Aish.. Pokoknya tidak mau!! Aku sudah punya appa!!” Setelah mengucapkan kata-kata itu, reflek aku langsung membungkam mulutku. Jinjja paboya!! Appa menatapku seakan meminta penjelasan. “Aish.. Begini appa.. Bukannya aku sudah punya. Aku tidak mau. Kalau dengan perjodohan untuk apa aku hidup?? Aku seperti boneka yang dikendalikan dan aku juga harus hidup tanpa cinta. Aku tidak mau appa. Mengertilah.” Kataku. Appa hanya diam. “Kembalilah ke kamarku.” Kata appa. Aku hanya mengangguk. Mungkin appa butuh waktu untuk berpikir. Semoga saja keputusannya itu seperti yang aku harapkan.
~My Room~
“HWA!!” Reflek aku berteriak karena terkejut. Oppaku berbaring di kasurku sambil mendengar lagu dari MP3nya. “Huh!! Mengagetkanku saja!!” Kata oppa. “Oppa yang bikin aku kaget!! HUH!!” Seruku dan merebahkan diri disebelah oppa. “Bagaimana persidangannya??” Tanya oppa. “Persidangan??” Tanyaku heran. “Ne.. Appa bilang apa??” Tanyanya. “Oh.. Kupikir apa. Appa bilang aku harus menikah dengan Kibum. Oppa tau kian dulunya Kibum itu mantan namjachiguku. Yang membuatku sakit hati. Masa aku harus menikah dengannya?? Lagian tadi Yesung oppa menyatakan perasaannya padaku. Aku bingung.” Kataku. “Mwo?? Yesung menyatakan perasaannya padamu??” Tanya oppa tidak percaya. Aku mengangguk dan memandang langit-langit kamarku. “Chukkhae!! Masalahnya perjodohan itu. Oppa akan membantumu mencari cara.” Kata oppa. “Gomawo oppa!! Tapi jangan terlalu pikirkan masalahku. Aku dan Yesung oppa juga memikirkan caranya. Oppa juga harus mencari pendamping.” Kataku dan memeluk lengannya. “Aish.. Aku tidak mau memikirkan itu. Sampai sekarang tidak ada yeoja yang menarik perhatianku.” Kata oppa. Aku mengangguk mengerti. Oppa memang suka fokus ke pekerjaannya dan menemaniku. “Sudah ya. Aku kembali ke kamar dulu.” Kata oppa. Aku mengangguk. Huft.. Beratnya hidup!!
~Skip Time~ ~Tomorrow~
Setelah selesai bersiap, aku langsung pergi menuju Handel. Sebelum pergi, aku berpamitan kepada kepala pelayan dan bilang aku ke rumah Hyera eonnie.
~Handel & Gretel~
“Annyeong!!” Sapaku saat sampai. “Annyeong.” Sapa Jongjin oppa. “Mana Yesung oppa??” Tanyaku. “Dia pulang sebentar mengambil sesuatu.” Jawab Jongjin oppa. Aku hanya mengangguk dan duduk disebuah meja dekat jendela. “Annyeong Yeonjin-ah.” Sapa seseorang dan duduk didepanku. KIM KIBUM?!! Ngapain dia datang?? “Eum.. Annyeong.” Sapaku canggung. “Bolehkah aku duduk??” Tanyanya. Aku hanya mengangguk dan memandang keluar jedela. Kami pun memesan minuman masing-masing. “Kenapa kamu kesini?” Tanyanya. “Hm?? Ani.. Cuma jalan-jalan.” Jawabku. Untung saja hari ini aku tidak bekerja. “Oh..” Dia merespon singkat. “Kamu??” Tanyaku padanya. “Sama. Tadi aku jalan-jalan disekitar sini dan melihatmu ada disini.” Katanya. Aigoo!! Jinjja paboya!! Kenapa aku duduk didekat jendela?? Aish.. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dia pun mengangkatnya. “Aish.. Ne.” Katanya dan memutuskan sambungan telefonnya. “Yeonjin, aku harus pergi. Mianhae tidak bisa menemanimu. Annyeong!” Katanya dan keluar dari Handel. Siapa juga yang menyuruhnya datang menemaniku?? Dia tidak ada lebh baik. Gantian Yesung oppa yang duduk didepanku. “Itu namja yang akan dijodohkan denganmu?” Tanya Yesung oppa. Aku hanya mengangguk. “Tipe orang yang tidak mudah dibodohi. Kita juga harus hati-hati padanya.” Kata Yesung oppa. “Ne. Dulu dia mantan namjachiguku. Jadi aku tau bagaimana sifatnya.” Kataku. Yesung oppa hanya diam. “Dan oppa, aku harap oppa berhati-hati jika bertemu dengannya. Dia akan melakukan apapun asal mendapatkan apa yang dia mau.” Kataku. Yesung oppa hanya mengangguk. “Oppa sudah punya cara??” Tanyaku. “Menurutku kita harus membicarakannya dengan appamu. Aku sudah mempersiapkan semuanya. Kalau kita berhubungan diam-diam dan pada akhirnya ketahuan itu resikonya lebih besar.” Jelas Yesung oppa. “Tapi kan.” “Gwaenchana. Percaya padaku. Aku akan usahakan semuanya.” Yesung oppa memotong kata-kataku dan mengelus kepalaku. Membuatku tenang. Akhirnya aku mengangguk. “Lusa aku akan datang kerumahmu dan membicarakannya ke appamu.” Katanya lagi. “Oppa yakin??” Tanyaku. Yesung oppa mengangguk yakin dan tersenyum lembut. Aku pun membalas senyumannya. “Gomawo.” Kataku pelan.
~Author’s Pov~ ~Mr. Choi’s Side~
BRAK!!! Mr. Choi menggebrak mejanya dengan penuh amarah. “Jadi selama ini Yeonjin bekerja disana??” Tanya Mr. Choi. Pegawai yang memberikan info itu mengangguk. Mr. Choi menyeringai seram.
~Yeonjin’s Pov~ ~My Room~
Huah.. Bosannya. Sangat mendebarkan rasanya. 2 hari lagi. Entah apa yang akan terjadi nantinya. “Saengie..” Panggil seseorang dan duduk di kasurku. “Ne oppa?? Wae??” Tanyaku. “Bagaimana?? Apa yang Yesung bilang padamu??” Tanya oppa. Apa aku harus kasih tau?? Kasih tau aja deh. “Kata Yesung oppa dia akan bicara pada appa. 2 hari lagi.” Kataku. “Jinjja?!! Aish.. Kalian ini.. Terlalu berani.” Kata oppa. “Tapi bagaimanapun appa itu salah. Aku tidak sengsara jika sama Yesung oppa. Malah bahagia sekali meskipun Yesung oppa bukan pengusaha besar.” Kataku dan menatap oppaku. “Ne.. Aku tau. Tapi kalian juga tidak boleh sembarangan menentang kemauan appa. Appa bisa melakukan apa saja.” Kata oppa dan mengelus kepalaku. “Aish.. Otthokhae?? Aku bingung sekali.” Kataku dan menunduk. Huft.. “Jangan terlalu cepat bertindak. Pikirkan baik-baik. Pasti ada jalan lain.” Kata oppa. Aku hanya mengangguk. “Oppa juga akan membantumu jika oppa mampu.” Kata oppa. “Gomawo oppa.” Kataku dan memeluknya.
~Skip Time~ ~Tomorrow~ ~Yesung’s Pov~
Dengan semangat aku segera menuju Handel. Tapi.. Apa yang terjadi!! Handel.. Kacau balau. Kaca yang pecah dan dalam yang berantakan. Siapa yang berbuat semua ini!! Keterlaluan!! “Oppa??” Panggil sebuah suara. Aku pun menoleh. Yeonjin.. “Oppa, apa yang terjadi??” Tanya Yeonjin dan melihat keadaan Handel. “Mollayo.. Aish!! Keterlaluan!!” Seruku. “Jangan-jangan..” Kata Yeonjin terputus. “Wae?” Tanyaku. “Appa yang melakukan ini semua!! Pasti!!” Seru Yeonjin. Yeonjin segera menelepon seseorang. “Yeobseyo, oppa, appa ada dirumah atau dikantor??” Tanyanya dan terdiam sebentar. “Ne.. Arraseo.” Katanya dan memutuskan sambungan teleponnya. “Oppa, kita harus pergi dari sini!!” Serunya. “Wae??” Tanyaku heran. “Pokoknya kita harus pergi ke suatu tempat.” Katanya l;agi. “Ne. Ya sudah. Ke rumahku dulu.” Kataku dan menariknya masuk ke dalam mobil.
~My Home~
“Annyeong eomma.” Sapaku. “Annyeong. Wae?? Kenapa kembali??” Tanya eomma dan menatap Yeonjin sebentar lalu tersenyum. “Annyeong ahjumma.” Sapa Yeonjin dan tersenyum kecil. “Annyeong.” Sapa eomma. “Nugu???” tanya eomma. “Ah, Naneun Choi Yeonjin imnida.” Kata Yeonjin dan sedikit menunduk. “Nae yeojachigu.” Sambungku. Kulihat wajah Yeonjin sedikit memerah. Eomma tersenyum kecil. “Duduklah dulu.” Kata eomma. Aku dan Yeonjin pun duduk menghadap eomma. “Eomma, ada yang menghancurkan Handel.” Kataku pelan. “Mworago?!! Kenapa bisa??” Tanya eomma. “Mollayo.. Saat aku kesana sudah seperti itu.” Kataku. “Mianhae ahjumma. Sepertinya itu gara-gara aku.” Kata Yeonjin pelan. “Apa maksudmu Yeonjin-ah, jangan menyalahkan dirimu.” Kataku. “Apa maksud kalian?” Tanya eomma. Aku pun menjelaskan semuanya. “Ternyata begitu. Bukan salahmu Yeonjin-ah. Gwaenchana. Nanti kita perbaiki sama-sama. Eomma senang jika kalian saling mencintai. Kami akan mendukung.” Kata eomma. “Gomawo ahjumma. Jeongmal gomawo.” Kata Yeonjin dan membungkuk. “Ne. Cheonma.” Kata eomma dan tersenyum lembut. “Eomma, bolehkah aku menginap beberapa hari di rumah kita yang 1 lagi??” Tanyaku. Takutnya dirumah ini nanti tidak aman. “Untuk apa??” Tanya eomma. “Cuma berjaga-jaga. Nanti jika ada orang yang mencariku bilang saja aku pergi ke luar kota.” Kataku pada eomma. “Ya sudah. Jangan berbuat macam-macam.” Kata eomma dan memberikan kunci rumah itu. “Gomawo eomma. Sepertinya aku pergi selama beberapa hari.” Kataku. “Ne. Bereskan dulu bajumu.” Kata eomma. Aku mengangguk. “Ayo Yeonjin-ah.” Kataku dan menariknya menuju kamarku.
~My Room~
Aku segera mengemas beberapa baju dan celanaku. Sekalian piyama. Daritadi Yeonjin hanya diam dan terus memandangi kamarku. Kamar yang bisa dibilang rapi untuk ukuran seorang namja. “Wae Yeonjin-ah??” Tanyaku. Dia memandangiku sebentar. “Kamar ini sangat membuatku nyaman. Dan aku suka sekali dengan stylenya.” Katanya dan tersenyum. “Jinjja?? Nanti kamar kita aku buat seperti ini.” Kataku. Mukanya memerah. “Jangan pikirkan terlalu jauh.” Katanya dan menunduk. Aku mengangkat wajahnya. “Kamu percaya kan padaku?? Aku akan berjuang demimu.” Kataku dan mengecup keningnya. Dia mengangguk dan memelukku. “Sudahlah chagi. Ayo.” Kataku dan membawanya keluar. Kami pun segera pergi. “Annyeong.” Sapa seseorang. Lho?? Bukannya oppanya Yeonjin?? “Oppa??” Kata Yeonjin heran. “Oppa datang bawa perlengkapanmu. Ini.” Kata oppanya dan menyerahkan 1 koper besar. Aku pun segera mengambilnya dan memasukannya ke mobil. “Gomawo oppa. Aku pergi beberapa hari.” Kata Yeonjin pada oppanya. Oppanya hanya mengangguk. “Hyung bisa cari kami di rumah yang agak jauh dari pusat Seoul. Sementara kami disana.” Kataku. Oppanya mengangguk. “Ne. Sudahlah. Aku harus pergi. Nanti oppa ketahuan. Annyeong. Oh iya. Tolong jaga dongsaengku.” Kata oppanya. Aku hanya mengangguk.
~Skip Time~ ~Other Home~
Akhirnya sampai juga. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam lewat. Kulihat Yeonjin tertidur dengan nyenyaknya. Mungkin dia lelah karena mengingat perjalanan kesini sangat lama. Perlahan kuelus kepalanya dan mengecup keningnya. Aku pun mengendongnya kedalam rumah. Menidurkannya dikamar yang hanya ada tempat tidur dan lemari saja. Setelah itu aku membawa barang bawaan kami. “Oppa..” Panggil seseorang saat aku merapikan barang-barangku. “Yeonjin-ah, sudah bangun??” Tanyaku. Dia mengangguk dan mengucek matanya. Kyeopta!! “Oppa, aku lapar..” Kata Yeonjin. “Ya sudah. Ayo kita masak. Tadi pagi Lee ahjumma baru membeli persediaan makanan disini.” Kataku. Yeonjin mengangguk. Kami masak bersama dan makan bersama. Seperti pasangan baru menikah. Tapi aku yakin suatu saat pasti bisa seperti ini lagi.
~Skip Time~ ~2 days later~ ~Yeonjin’s Pov~
Hua!! 2 hari yang sangat menyenangkan!! Rasanya aku benar-benar tidak mau pulang lagi. Tapi aku juga rindu pada oppa. Apa aku telepon aja ya?? Aku berusaha menghubungi oppa. Tetapi kenapa tidak bisa?? Haiz.. Tok Tok Tok!! Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Apa itu Yesung oppa?? Tadi dia pergi untuk membeli sesuatu. Aku segera membuka pintu. MWO?!! “Kim.. Kibum.. Kenapa kamu datang?? Dan kenapa kamu bisa tau aku disini??” Tanyaku terkejut. “Aigoo chagi.. Aku ini namja yang jenius. Akan kupikirkan cara apapun untuk mencari dan mendapatkanmu. Dan tetntu saja aku datang kesini untuk menjemputmu pulang.” Kata Kibum dan menarik tanganku. “Aish!! Berhenti mengganggu hidupku!! Pergilah!! Aku tidak mau ikut denganmu!!” Seruku dan menghempaskan tangannya kuat-kuat. “Kmau berani membantahku hanya karena namja lemah itu??” Kata Kibum meremehkan dan menatap ke suatu arah dengan pandangan mengejek. Aku ikut menatap arah yang sama dengan Kibum. YESUNG OPPA!! “Dasar namja tak punya perasaan!!!! Jangan libatkan masalah kita dengan Yesung oppa!! Yesung oppa tidak salah!!!” Seruku. Kurasakan air mataku mengalir sudah melihat keadaan Yesung oppa yang tidak sadarkan diri itu. “Choi Yeonjin.” Panggil sebuah suara. Aku menoleh ke sumber suara. Dan aku tau itu siapa. “Wae appa?? Appa belum cukup menghancurkan kebahagiaanku?? BUNUH SAJA AKU!!!” Seruku sambil menangis. Kesabaranku habis sudah. “Kerja bagus Kibum.” Kata appa. Eh?? Apa maksudnya?? “Apa maksud kalian??” Tanyaku dan menghapus air mataku. Kibum tertawa aneh. Dan appa?? Dia hanya diam. “Jawab aku!!” Seruku. “Kibum, beritahu dia.” Kata appa. Aku menatap Kibum. Meminta penjelasan. “Sebenarnya ini rencana appamu. Dia tidak bermaksud menyiksamu. Hanya ingin membuktikan jika kamu memang mencintai namja itu.” Kata Kibum. Mwo?? Jadi mereka hanya mengujiku?? Sungguh keterlaluan!! “Sebenarnya appa sudah tau kamu bekerja disana dan menyukai namja itu. Dan appa hanya ingin mengujimu. Sebenarnya kamu benar-benar mencintainya atau tidak. Dan hasilnya cukup memuaskan. Kamu rela pergi dengannya dan menentang appa waktu itu.” Kata appa. “Kalian sungguh keterlaluan tau!!! Kalian apakan Yesung oppa??” Tanyaku. “Cuma membiusnya kok.” Jawab Kibum. “Jahat!!!” Aku memukul Kibum. “Hehehe Mian. Ini appamu yang suruh. Tapi aku benar-benar masih mencintaimu lo.” Kata Kibum. “Salahmu!! Kalau dulu kamu tidak meninggalkanku aku pasti masih mencintaimu!! Penyesalan datang terlambat Kim Kibum!!” Kataku. “Sudah-sudah. Bicaranya dirumah saja. Ayo pulang.” Kata appa. Aku hanya mengangguk dan masuk kedalam mobil.
~My Home~
Aku menyuruh Kibum membawa Yesung oppa ke kamarku dan merebahkannya dikasurku. Mengelus pelan kepalanya. “Eung..” Erangnya pelan. “Oppa..” Panggilku pelan. Perlahan dia membuka matanya. “Yeonjin?? Eoddie?” Tanyanya dan memandang kamarku heran. “Dirumahku oppa.” Jawabku. “Wae?? Kenapa bisa disini??” Tanyanya. Aku pun menceritakan semuanya. “Jadi, selama ini hanya menguji kita??” Tanya Yesung oppa. Aku mengangguk semangat. Yesung oppa langsung memelukku. “Jadi, kita dapat bersatu??” Tanya Yesung oppa. Aku mengangguk lagi. “SARANGHAE CHOI YEONJIN!!” Teriak Yesung oppa didalam kamarku. “NADO OPPA!!” Teriakku juga. Hari yang sangat bahagia!!!!!!!!!!
END!!!
~Diluar kamar~
Siwon (Oppanya Yeonjin): Ckckckck Kapan aku bisa begini?? *Meratapi nasib*
Annyeong!!!!!!!
Sudah lama saya tak membawakan FF.
Ada yang rindu?? *Dilempar sandal*
RCL please..
mian kalo kurang memuaskan..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar