Kamis, 20 September 2012
LOVE STORY SERIES (CAFÉ OF LOVE) [Part 2]
Cast: Kim Joongwon (Yesung)
Choi Yeonjin (Winda Lie)
~Handel & Gretel~ ~Yesung’s Pov~
Huft.. Sungguh membosankan.. “Annyeong!!!” Seru seorang yeoja. Aku tak mempedulikannya. “Hyung..” Panggil Jongjin yang hari ini membantuku. Pandangannya tetap kedepan. “Aish.. Wae??” Tanyaku malas. “Itu..” Katanya dan menunjuk kearah depan pintu masuk. Aku menoleh malas. Aigo!!!! Yeonjin!! Memakai dress biru muda. Neomu Yeoppo. “Yeonjin-ah.. Wae?? Kenapa datang?” Tanyaku. “Aish.. Jadi oppa gak mau aku datang??” Tanyanya dengan wajah cemberut. “Bukannya begitu.. Kan semalam kamu bilang tidak akan datang. Duduk dulu.. Ceritakan padaku.” Kataku dan menuntunnya duduk. “Begini.. Tadi appa menjodohkanku dengan putra keluarga Kim. Aku tidak mau oppa.. Aku harus bagaimana??” Katanya frustasi dan sedikit mengacak-acak rambutnya. Aku hanya diam. “Oppa.. Kenapa diam??” Tanyanya. Aish.. AKu bingung harus menjawab apa.. Menyatakan perasaanku?? Tapi nanti.. Aish.. Daripada Yeonjin menjadi milik orang lain, aku nyatakan saja. Aku akan berusaha membujuk appanya. “Eum.. Yeonjin-ah..” Kataku pelan dan memegang tangannya. Dia menatapku bingung dan mukanya memerah. “W-wae??” Tanyanya terputus-putus. “Saranghae..” Kataku pelan dan mengecup punggung tangannya. Dia hanya diam dan menunduk. “Mianhae.. Aku hanya menyatakan perasaanku saja. Aku atu kamu menolak.” Kataku melepas tangannya dan hendak pergi. Tapi.. Dia menahan tanganku. Wajahnya yang memerah itu menatapku. Kami hanya diam. “A-aku juga mencintaimu oppa.. Nado saranghae.” Katanya dan menunduk kembali. Nado saranghae?? Dia mencintaiku?? YES!! “Jinjja??” Tanyaku. Dia mengangguk dan masih menunduk. Perlahan aku mengangkat wajahnya. Menyuruhnya menatapku. Tapi dia tidak juga menatapku. "Tatap aku. Yeonjin-ah.” Akhirnya dia menatapku. Aku mengelus wajahnya. “Pulanglah.” Kataku pelan. Dia terlihat terkejut. “W-wae??” Tanyanya. “Biar appamu tidak curiga. Lagian kamu tak akan bisa bekerja kalo pakai gaun begini. Dirumah pikirlah masa depanmu dan cara agar perjodohan itu dibatalkan. Aku juga akan memikirkannya.” Kataku. Dia pun mengangguk. “Ne.. Annyeong.” Katanya beranjak dari sofa yang dia duduki. “Annyeong. Besok datanglah. Tapi tidak udah bekerja.” Kataku. Dia kembali mengangguk dan keluar dari Handel.
~Yeonjin’s Pov~
HWA!! Mimpi apa aku semalam?!! Yesung oppa menyatakan perasaannya padaku!! Aku tersenyum sendiri mengingat kejadian tadi. “Aggasshi, kita langsung pulang??” Tanya supir. Aku mengangguk semangat.
~Home~
Aku pun memasuki rumah dengan hati-hati. Untungnya rumah ini kosong dan hanya ada beberapa pelayan. Aku segera menuju kamarku. “Choi Yeonjin.” Panggil sebuah suara berat dari belakangku menghentikanku yang berniat membuka pintu kamarku. Aku pun segera berbalik. “Appa..” Panggilku pelan dan menggaruk kepala bagian belakangku yang tidak gatal. “Ikut appa.” Kata appa dan berjalan duluan ke ruang keluarga. Aku menyusul appa dengan lemas. Mati aku!! “Wae appa??” Tanyaku saat sudah sampai di ruang keluarga. “Kenapa tadi kamu pergi begitu saja dan kamu pergi kemana??” Tanya appa dan menatapku tajam. “Haiz.. Appa, aku tidak suka dijodohkan apalagi dengan putra keluarga Kim itu. Tadi aku ke rumah Soohyun.” Jawabku malas. “Jinjja?? Tapi itu sudah kesepakatan kedua belah pihak. Suka tidak suka kamu harus menikah dengan putra keluarga Kim. Lagian setelah kamu terbiasa nanti pasti kamu menyukainya. Dan appa lihat kalian sangat akrab padahal baru pertama kali bertemu.” Kata appa. “Aish.. Pokoknya tidak mau!! Aku sudah punya appa!!” Setelah mengucapkan kata-kata itu, reflek aku langsung membungkam mulutku. Jinjja paboya!! Appa menatapku seakan meminta penjelasan. “Aish.. Begini appa.. Bukannya aku sudah punya. Aku tidak mau. Kalau dengan perjodohan untuk apa aku hidup?? Aku seperti boneka yang dikendalikan dan aku juga harus hidup tanpa cinta. Aku tidak mau appa. Mengertilah.” Kataku. Appa hanya diam. “Kembalilah ke kamarku.” Kata appa. Aku hanya mengangguk. Mungkin appa butuh waktu untuk berpikir. Semoga saja keputusannya itu seperti yang aku harapkan.
~My Room~
“HWA!!” Reflek aku berteriak karena terkejut. Oppaku berbaring di kasurku sambil mendengar lagu dari MP3nya. “Huh!! Mengagetkanku saja!!” Kata oppa. “Oppa yang bikin aku kaget!! HUH!!” Seruku dan merebahkan diri disebelah oppa. “Bagaimana persidangannya??” Tanya oppa. “Persidangan??” Tanyaku heran. “Ne.. Appa bilang apa??” Tanyanya. “Oh.. Kupikir apa. Appa bilang aku harus menikah dengan Kibum. Oppa tau kian dulunya Kibum itu mantan namjachiguku. Yang membuatku sakit hati. Masa aku harus menikah dengannya?? Lagian tadi Yesung oppa menyatakan perasaannya padaku. Aku bingung.” Kataku. “Mwo?? Yesung menyatakan perasaannya padamu??” Tanya oppa tidak percaya. Aku mengangguk dan memandang langit-langit kamarku. “Chukkhae!! Masalahnya perjodohan itu. Oppa akan membantumu mencari cara.” Kata oppa. “Gomawo oppa!! Tapi jangan terlalu pikirkan masalahku. Aku dan Yesung oppa juga memikirkan caranya. Oppa juga harus mencari pendamping.” Kataku dan memeluk lengannya. “Aish.. Aku tidak mau memikirkan itu. Sampai sekarang tidak ada yeoja yang menarik perhatianku.” Kata oppa. Aku mengangguk mengerti. Oppa memang suka fokus ke pekerjaannya dan menemaniku. “Sudah ya. Aku kembali ke kamar dulu.” Kata oppa. Aku mengangguk. Huft.. Beratnya hidup!!
~Skip Time~ ~Tomorrow~
Setelah selesai bersiap, aku langsung pergi menuju Handel. Sebelum pergi, aku berpamitan kepada kepala pelayan dan bilang aku ke rumah Hyera eonnie.
~Handel & Gretel~
“Annyeong!!” Sapaku saat sampai. “Annyeong.” Sapa Jongjin oppa. “Mana Yesung oppa??” Tanyaku. “Dia pulang sebentar mengambil sesuatu.” Jawab Jongjin oppa. Aku hanya mengangguk dan duduk disebuah meja dekat jendela. “Annyeong Yeonjin-ah.” Sapa seseorang dan duduk didepanku. KIM KIBUM?!! Ngapain dia datang?? “Eum.. Annyeong.” Sapaku canggung. “Bolehkah aku duduk??” Tanyanya. Aku hanya mengangguk dan memandang keluar jedela. Kami pun memesan minuman masing-masing. “Kenapa kamu kesini?” Tanyanya. “Hm?? Ani.. Cuma jalan-jalan.” Jawabku. Untung saja hari ini aku tidak bekerja. “Oh..” Dia merespon singkat. “Kamu??” Tanyaku padanya. “Sama. Tadi aku jalan-jalan disekitar sini dan melihatmu ada disini.” Katanya. Aigoo!! Jinjja paboya!! Kenapa aku duduk didekat jendela?? Aish.. Tiba-tiba ponselnya berbunyi. Dia pun mengangkatnya. “Aish.. Ne.” Katanya dan memutuskan sambungan telefonnya. “Yeonjin, aku harus pergi. Mianhae tidak bisa menemanimu. Annyeong!” Katanya dan keluar dari Handel. Siapa juga yang menyuruhnya datang menemaniku?? Dia tidak ada lebh baik. Gantian Yesung oppa yang duduk didepanku. “Itu namja yang akan dijodohkan denganmu?” Tanya Yesung oppa. Aku hanya mengangguk. “Tipe orang yang tidak mudah dibodohi. Kita juga harus hati-hati padanya.” Kata Yesung oppa. “Ne. Dulu dia mantan namjachiguku. Jadi aku tau bagaimana sifatnya.” Kataku. Yesung oppa hanya diam. “Dan oppa, aku harap oppa berhati-hati jika bertemu dengannya. Dia akan melakukan apapun asal mendapatkan apa yang dia mau.” Kataku. Yesung oppa hanya mengangguk. “Oppa sudah punya cara??” Tanyaku. “Menurutku kita harus membicarakannya dengan appamu. Aku sudah mempersiapkan semuanya. Kalau kita berhubungan diam-diam dan pada akhirnya ketahuan itu resikonya lebih besar.” Jelas Yesung oppa. “Tapi kan.” “Gwaenchana. Percaya padaku. Aku akan usahakan semuanya.” Yesung oppa memotong kata-kataku dan mengelus kepalaku. Membuatku tenang. Akhirnya aku mengangguk. “Lusa aku akan datang kerumahmu dan membicarakannya ke appamu.” Katanya lagi. “Oppa yakin??” Tanyaku. Yesung oppa mengangguk yakin dan tersenyum lembut. Aku pun membalas senyumannya. “Gomawo.” Kataku pelan.
~Author’s Pov~ ~Mr. Choi’s Side~
BRAK!!! Mr. Choi menggebrak mejanya dengan penuh amarah. “Jadi selama ini Yeonjin bekerja disana??” Tanya Mr. Choi. Pegawai yang memberikan info itu mengangguk. Mr. Choi menyeringai seram.
~Yeonjin’s Pov~ ~My Room~
Huah.. Bosannya. Sangat mendebarkan rasanya. 2 hari lagi. Entah apa yang akan terjadi nantinya. “Saengie..” Panggil seseorang dan duduk di kasurku. “Ne oppa?? Wae??” Tanyaku. “Bagaimana?? Apa yang Yesung bilang padamu??” Tanya oppa. Apa aku harus kasih tau?? Kasih tau aja deh. “Kata Yesung oppa dia akan bicara pada appa. 2 hari lagi.” Kataku. “Jinjja?!! Aish.. Kalian ini.. Terlalu berani.” Kata oppa. “Tapi bagaimanapun appa itu salah. Aku tidak sengsara jika sama Yesung oppa. Malah bahagia sekali meskipun Yesung oppa bukan pengusaha besar.” Kataku dan menatap oppaku. “Ne.. Aku tau. Tapi kalian juga tidak boleh sembarangan menentang kemauan appa. Appa bisa melakukan apa saja.” Kata oppa dan mengelus kepalaku. “Aish.. Otthokhae?? Aku bingung sekali.” Kataku dan menunduk. Huft.. “Jangan terlalu cepat bertindak. Pikirkan baik-baik. Pasti ada jalan lain.” Kata oppa. Aku hanya mengangguk. “Oppa juga akan membantumu jika oppa mampu.” Kata oppa. “Gomawo oppa.” Kataku dan memeluknya.
~Skip Time~ ~Tomorrow~ ~Yesung’s Pov~
Dengan semangat aku segera menuju Handel. Tapi.. Apa yang terjadi!! Handel.. Kacau balau. Kaca yang pecah dan dalam yang berantakan. Siapa yang berbuat semua ini!! Keterlaluan!! “Oppa??” Panggil sebuah suara. Aku pun menoleh. Yeonjin.. “Oppa, apa yang terjadi??” Tanya Yeonjin dan melihat keadaan Handel. “Mollayo.. Aish!! Keterlaluan!!” Seruku. “Jangan-jangan..” Kata Yeonjin terputus. “Wae?” Tanyaku. “Appa yang melakukan ini semua!! Pasti!!” Seru Yeonjin. Yeonjin segera menelepon seseorang. “Yeobseyo, oppa, appa ada dirumah atau dikantor??” Tanyanya dan terdiam sebentar. “Ne.. Arraseo.” Katanya dan memutuskan sambungan teleponnya. “Oppa, kita harus pergi dari sini!!” Serunya. “Wae??” Tanyaku heran. “Pokoknya kita harus pergi ke suatu tempat.” Katanya l;agi. “Ne. Ya sudah. Ke rumahku dulu.” Kataku dan menariknya masuk ke dalam mobil.
~My Home~
“Annyeong eomma.” Sapaku. “Annyeong. Wae?? Kenapa kembali??” Tanya eomma dan menatap Yeonjin sebentar lalu tersenyum. “Annyeong ahjumma.” Sapa Yeonjin dan tersenyum kecil. “Annyeong.” Sapa eomma. “Nugu???” tanya eomma. “Ah, Naneun Choi Yeonjin imnida.” Kata Yeonjin dan sedikit menunduk. “Nae yeojachigu.” Sambungku. Kulihat wajah Yeonjin sedikit memerah. Eomma tersenyum kecil. “Duduklah dulu.” Kata eomma. Aku dan Yeonjin pun duduk menghadap eomma. “Eomma, ada yang menghancurkan Handel.” Kataku pelan. “Mworago?!! Kenapa bisa??” Tanya eomma. “Mollayo.. Saat aku kesana sudah seperti itu.” Kataku. “Mianhae ahjumma. Sepertinya itu gara-gara aku.” Kata Yeonjin pelan. “Apa maksudmu Yeonjin-ah, jangan menyalahkan dirimu.” Kataku. “Apa maksud kalian?” Tanya eomma. Aku pun menjelaskan semuanya. “Ternyata begitu. Bukan salahmu Yeonjin-ah. Gwaenchana. Nanti kita perbaiki sama-sama. Eomma senang jika kalian saling mencintai. Kami akan mendukung.” Kata eomma. “Gomawo ahjumma. Jeongmal gomawo.” Kata Yeonjin dan membungkuk. “Ne. Cheonma.” Kata eomma dan tersenyum lembut. “Eomma, bolehkah aku menginap beberapa hari di rumah kita yang 1 lagi??” Tanyaku. Takutnya dirumah ini nanti tidak aman. “Untuk apa??” Tanya eomma. “Cuma berjaga-jaga. Nanti jika ada orang yang mencariku bilang saja aku pergi ke luar kota.” Kataku pada eomma. “Ya sudah. Jangan berbuat macam-macam.” Kata eomma dan memberikan kunci rumah itu. “Gomawo eomma. Sepertinya aku pergi selama beberapa hari.” Kataku. “Ne. Bereskan dulu bajumu.” Kata eomma. Aku mengangguk. “Ayo Yeonjin-ah.” Kataku dan menariknya menuju kamarku.
~My Room~
Aku segera mengemas beberapa baju dan celanaku. Sekalian piyama. Daritadi Yeonjin hanya diam dan terus memandangi kamarku. Kamar yang bisa dibilang rapi untuk ukuran seorang namja. “Wae Yeonjin-ah??” Tanyaku. Dia memandangiku sebentar. “Kamar ini sangat membuatku nyaman. Dan aku suka sekali dengan stylenya.” Katanya dan tersenyum. “Jinjja?? Nanti kamar kita aku buat seperti ini.” Kataku. Mukanya memerah. “Jangan pikirkan terlalu jauh.” Katanya dan menunduk. Aku mengangkat wajahnya. “Kamu percaya kan padaku?? Aku akan berjuang demimu.” Kataku dan mengecup keningnya. Dia mengangguk dan memelukku. “Sudahlah chagi. Ayo.” Kataku dan membawanya keluar. Kami pun segera pergi. “Annyeong.” Sapa seseorang. Lho?? Bukannya oppanya Yeonjin?? “Oppa??” Kata Yeonjin heran. “Oppa datang bawa perlengkapanmu. Ini.” Kata oppanya dan menyerahkan 1 koper besar. Aku pun segera mengambilnya dan memasukannya ke mobil. “Gomawo oppa. Aku pergi beberapa hari.” Kata Yeonjin pada oppanya. Oppanya hanya mengangguk. “Hyung bisa cari kami di rumah yang agak jauh dari pusat Seoul. Sementara kami disana.” Kataku. Oppanya mengangguk. “Ne. Sudahlah. Aku harus pergi. Nanti oppa ketahuan. Annyeong. Oh iya. Tolong jaga dongsaengku.” Kata oppanya. Aku hanya mengangguk.
~Skip Time~ ~Other Home~
Akhirnya sampai juga. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam lewat. Kulihat Yeonjin tertidur dengan nyenyaknya. Mungkin dia lelah karena mengingat perjalanan kesini sangat lama. Perlahan kuelus kepalanya dan mengecup keningnya. Aku pun mengendongnya kedalam rumah. Menidurkannya dikamar yang hanya ada tempat tidur dan lemari saja. Setelah itu aku membawa barang bawaan kami. “Oppa..” Panggil seseorang saat aku merapikan barang-barangku. “Yeonjin-ah, sudah bangun??” Tanyaku. Dia mengangguk dan mengucek matanya. Kyeopta!! “Oppa, aku lapar..” Kata Yeonjin. “Ya sudah. Ayo kita masak. Tadi pagi Lee ahjumma baru membeli persediaan makanan disini.” Kataku. Yeonjin mengangguk. Kami masak bersama dan makan bersama. Seperti pasangan baru menikah. Tapi aku yakin suatu saat pasti bisa seperti ini lagi.
~Skip Time~ ~2 days later~ ~Yeonjin’s Pov~
Hua!! 2 hari yang sangat menyenangkan!! Rasanya aku benar-benar tidak mau pulang lagi. Tapi aku juga rindu pada oppa. Apa aku telepon aja ya?? Aku berusaha menghubungi oppa. Tetapi kenapa tidak bisa?? Haiz.. Tok Tok Tok!! Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu. Apa itu Yesung oppa?? Tadi dia pergi untuk membeli sesuatu. Aku segera membuka pintu. MWO?!! “Kim.. Kibum.. Kenapa kamu datang?? Dan kenapa kamu bisa tau aku disini??” Tanyaku terkejut. “Aigoo chagi.. Aku ini namja yang jenius. Akan kupikirkan cara apapun untuk mencari dan mendapatkanmu. Dan tetntu saja aku datang kesini untuk menjemputmu pulang.” Kata Kibum dan menarik tanganku. “Aish!! Berhenti mengganggu hidupku!! Pergilah!! Aku tidak mau ikut denganmu!!” Seruku dan menghempaskan tangannya kuat-kuat. “Kmau berani membantahku hanya karena namja lemah itu??” Kata Kibum meremehkan dan menatap ke suatu arah dengan pandangan mengejek. Aku ikut menatap arah yang sama dengan Kibum. YESUNG OPPA!! “Dasar namja tak punya perasaan!!!! Jangan libatkan masalah kita dengan Yesung oppa!! Yesung oppa tidak salah!!!” Seruku. Kurasakan air mataku mengalir sudah melihat keadaan Yesung oppa yang tidak sadarkan diri itu. “Choi Yeonjin.” Panggil sebuah suara. Aku menoleh ke sumber suara. Dan aku tau itu siapa. “Wae appa?? Appa belum cukup menghancurkan kebahagiaanku?? BUNUH SAJA AKU!!!” Seruku sambil menangis. Kesabaranku habis sudah. “Kerja bagus Kibum.” Kata appa. Eh?? Apa maksudnya?? “Apa maksud kalian??” Tanyaku dan menghapus air mataku. Kibum tertawa aneh. Dan appa?? Dia hanya diam. “Jawab aku!!” Seruku. “Kibum, beritahu dia.” Kata appa. Aku menatap Kibum. Meminta penjelasan. “Sebenarnya ini rencana appamu. Dia tidak bermaksud menyiksamu. Hanya ingin membuktikan jika kamu memang mencintai namja itu.” Kata Kibum. Mwo?? Jadi mereka hanya mengujiku?? Sungguh keterlaluan!! “Sebenarnya appa sudah tau kamu bekerja disana dan menyukai namja itu. Dan appa hanya ingin mengujimu. Sebenarnya kamu benar-benar mencintainya atau tidak. Dan hasilnya cukup memuaskan. Kamu rela pergi dengannya dan menentang appa waktu itu.” Kata appa. “Kalian sungguh keterlaluan tau!!! Kalian apakan Yesung oppa??” Tanyaku. “Cuma membiusnya kok.” Jawab Kibum. “Jahat!!!” Aku memukul Kibum. “Hehehe Mian. Ini appamu yang suruh. Tapi aku benar-benar masih mencintaimu lo.” Kata Kibum. “Salahmu!! Kalau dulu kamu tidak meninggalkanku aku pasti masih mencintaimu!! Penyesalan datang terlambat Kim Kibum!!” Kataku. “Sudah-sudah. Bicaranya dirumah saja. Ayo pulang.” Kata appa. Aku hanya mengangguk dan masuk kedalam mobil.
~My Home~
Aku menyuruh Kibum membawa Yesung oppa ke kamarku dan merebahkannya dikasurku. Mengelus pelan kepalanya. “Eung..” Erangnya pelan. “Oppa..” Panggilku pelan. Perlahan dia membuka matanya. “Yeonjin?? Eoddie?” Tanyanya dan memandang kamarku heran. “Dirumahku oppa.” Jawabku. “Wae?? Kenapa bisa disini??” Tanyanya. Aku pun menceritakan semuanya. “Jadi, selama ini hanya menguji kita??” Tanya Yesung oppa. Aku mengangguk semangat. Yesung oppa langsung memelukku. “Jadi, kita dapat bersatu??” Tanya Yesung oppa. Aku mengangguk lagi. “SARANGHAE CHOI YEONJIN!!” Teriak Yesung oppa didalam kamarku. “NADO OPPA!!” Teriakku juga. Hari yang sangat bahagia!!!!!!!!!!
END!!!
~Diluar kamar~
Siwon (Oppanya Yeonjin): Ckckckck Kapan aku bisa begini?? *Meratapi nasib*
Annyeong!!!!!!!
Sudah lama saya tak membawakan FF.
Ada yang rindu?? *Dilempar sandal*
RCL please..
mian kalo kurang memuaskan..
LOVE STORY SERIES (CAFÉ OF LOVE) [Part 1]
Cast: Kim Joongwon (Yesung)
Choi Yeonjin (Winda Lie)
~Yeonjin’s Pov~
Aku jalan menyelusuri jalanan Seoul yang sudah mulai ramai karena saatnya makan siang. Aku sedang menuju Handel & Gretel, tempatku bekerja. Bukannya aku kurang mampu atau apa.. Aku Cuma bosan kalau dirumah. Aku sudah tamat sekolah dan kuliah. Dan aku tidak ada pekerjaan. Menyuruhku bekerja diperusahaan appa?? Membosankan. Lagian oppaku sudah membantu disana. Aku bisa bekerja disana karena aku bertemu Yesung oppa saat aku, Hyera eonnie, Minjoo eonnie dan Soohyun datang ke Handel. Ne.. Kasir di Handel & Gretel sekaligus pemiliknya. Dan aku tertarik padanya. “Annyeong!!” Sapaku saat sudah sampai. “Annyeong!! Ayo bantu aku!! Ini sudah ramai.” Katanya. Aku hanya mengangguk dan mengambil beberapa buku menu dan menghampiri pelanggan yang baru datang.
~Skip Time~ ~Close Time~
“Hua.. Akhirnya!! Hari yang melelahkan.” Kata Yesung oppa. Aku tersenyum melihat tingkahnya. Sekarang sudah jam 9 malam. “Sudah selesai semua kan?? Aku pulang dulu ne??” Kataku. “Sebentar lagi saja. Aku akan mengantarmu pulang.” Katanya. Aku hanya mengangguk dan duduk disampingnya. “Wae??” Tanyaku. “Kamu sudah tau masalah Minjoo sama Hyukkie??” Tanyanya. Aku melihatnya dengan pandangan heran dan menggeleng. “Mereka putus.” Katanya. “Mwo?!!” Aku mendelik kaget. Dia mengangguk-angguk. “Masa?? Pasti oppa salah dengar.” Kataku. Dia menggeleng. “Ani.. Hyukkie yang cerita padaku dan aku melihatnya sendiri.” Katanya lagi. “Huft.. Biarlah.. Itu urusan mereka. Kita juga tidak boleh sembarangan ikut campur. Sudahlah aku mau pulang. Sudah lewat jam 9. Aku harus sampai dirumah sebelum jam 10.” Kataku. Dia mengangguk. “Ya sudah. Ayo.” Katanya.
~Car~
Dalam perjalanan kami hanya diam satu sama lain. “Yeonjin, appamu masih belum tau kamu bekerja di Handel??” Tanyanya tetap memfokuskan pandangannya ke depan. Aku hanya mengangguk. “Akhir-akhir ini appa sibuk jadi tidak terlalu memperhatikanku.” Kataku. “Jadi, siapa saja yang tau??” Tanyanya. “Hm.. Hanya teman-temanku dan oppaku saja.” Jawabku. Dia mengangguk. “Tapi kenapa beberapa hari ini kamu tidak masuk kerja??” Tanyanya lagi. “Appa sempat curiga karena aku sering keluar dan pulang malam sampai dia menyuruh orang mengintaiku.” Jawabku. “Sebaiknya kamu gak usah lagi bekerja. Lagian kenapa kamu mau bekerja di Handel?? Kamu kan kalau butuh apa-apa tinggal minta saja. Dan aku juga tidak menggajimu.” Kata Yesung oppa. “Aku bekerja disana karena menurutku itu sangat menyenangkan. Lagian aku juga bosan dirumah.” Jawabku. Dia hanya tersenyum. Tak lama kemudian, kami pun sampai di depan pagar rumahku. “Gomawo sudah mengantarku. Annyeong!!” Kataku dan langsung memasuki rumah. Hari ini pulang malam juga tidak apa-apa. Lagian appa tidak ada dirumah.
~Home~
“Ann..yeong” Aku terkejut melihat appa duduk di sofa ruang tamu. Aku langsung menunduk. “Kenapa pulangnya malam sekali??” Tanya appa curiga. “Aku.. Aku dari rumah Hyera eonnie.” Kataku. “Jinjja?? Lalu siapa namja yang mengantarmu tadi??” Tanya appa lagi. Darimana appa tau kalau namja yang mengantarku pulang?? “Itu.. Aish pokoknya temanku dengan Hyera eonnie. Kebetulan Hyera eonnie tidak bisa mengantarku pulang. Jadi temannya itu yang mengantarku. Sudah ya appa. Aku mau istirahat dan mandi dulu. Annyeong!!” Kataku dan langsung naik ke lantai 2 menuju kamarku.
~My Room~
Huah.. Untung saja. “BA!!” Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang. “Yak!! Ngapain oppa kekamarku?? Pakai acara kagetin segala.” Kataku dengan muka cemberut. “Wae saengie?? Kayaknya kamu lagi kesal.” Kata oppa. “Gara-gara oppa!! HUH!! Wae?? Ngapain oppa kesini??” Tanyaku. “Begini. Sepertinya Appa masih curiga. Sebaiknya kamu berhenti bekerja saja. Daripada nanti menjadi masalah besar. Kamu tau kan gimana kalau appa sudah marah.” Kata oppa. “Gwaenchana. Appa pasti tidak tau. Lagian apa salahnya sih??” Kataku dan memainkan telingan Bunny ku. “Ya salah donk. Appa pasti tidak mau kamu bekerja seperti itu. Dan sebaiknya kamu segera melupakan perasaanmu pada namja yang bernama Yesung itu. Appa bilang dia akan menjodohkanmu dengan anak keluarga Kim.” Kata oppa. MWO? Menjodohkanku?? Itu tidak boleh terjadi!! “Itu gak bakal terjadi oppa. Tenang saja. Sudahlah. Aku mau mandi.” Kataku. “Terserah deh mau percaya atau tidak. Yang penting aku sudah memberitahumu tentang hal ini.” Kata oppa dan keluar dari kamarku. Huft.. Biarlah. Aku yakin pasti itu akan batal. Aku pun mencari piyama dan segera mandi.
~Yesung’s Pov~
Aku melajukan mobilku menuju rumahku. Hari yang melelahkan. Tapi lelahku hilang saat melihat senyuman yeoja yang kucintai.. Choi Yeonjin. Sudah beberapa hari aku tidak melihat senyumannya. Aku ingin menyatakan perasaanku dan segera menikah dengannya. Eomma dan appa juga setuju. Terutama dongsaengku. Tapi.. Aku tidak yakin keluarganya juga bisa menerimaku. Memang sih bukannya aku tidak sanggup menghidupi Yeonjin. Masalahnya appanya. Aku pernah mendengar ceritanya tentang appanya. Menantu idaman appanya itu adalah seorang pengusaha di kantor. Dan itu saja aku sudah tidak bisa memenuhinya. Sesampainya dirumah, aku langsung memasukan mobilku kedalam garasi. “Annyeong eomma, appa, saengie.” Sapaku saat memasuki rumah. Mereka sedang makan malam rupanya. “Annyeong. Chagi, ayo makan. Kamu belum makan kan??” Tanya eomma. Aku hanya menggeleng. “Ayo makan.” Kata dongsaengku, Jongjin. Aku mengangguk dan duduk dimeja makan.
~Yeonjin’s Pov~
Hua.. Segarnya setelah mandi. Ddrrttt.. Ponselku bergetar tanda ada pesan masuk. Aku pun membacanya. Dari oppa??
From: Oppa
Yeonjin, appa menyuruhmu turun kebawah.
Isi pesan itu membuatku menjadi takut. Aku pun menurut dan segera turun ke bawah.
Kulihat appa sedang duduk bersandar dan membaca Koran. “Wae appa??” Tanyaku dan duduk disebelah kirinya. Sebelah kananya ada sebuah kotak besar. “Bawa ini kekamarmu dan pakailah besok. Appa akan membawamu ke suatu tempat.” Kata appa. Aku hanya mengangguk dan kembali ke kamarku. Apa-apaan sih?? Aku pun membuka kotak itu. Isinya sebuah dress biru muda dan juga high heels yang senada. Aish.. Untuk apa sih?? Aish.. Sebaiknya aku beritahu Yesung oppa dulu.
To: Yesung oppa
Oppa, sepertinya besok aku tidak masuk kerja lagi. Mungkin lusa aku baru masuk.
Aku langsung mengirim pesan singkat itu. Tak lama kemudian aku mendapat balasan.
From: Yesung Oppa
Ne.. Gwaenchana..
Pesan singkat yang membuatku agak kecewa. Kenapa dia tidak tanya kenapa?? Huft.. Aku yakin Yesung oppa tidak menyukaiku. Tapi entah mengapa Minjoo eonnie pernah bilang Yesung oppa menyukaiku. Entahlah.. Aku tak yakin. Tapi hatiku berkata aku harus mempertahankan perasaanku. “Yeonjin, cepat tidur. Kita akan pergi besok.” Teriak appa dari luar kamarku. “Huft.. Ne.” Kataku singkat. Aku teringat kata oppa. Aku dijodohkan dengan putra dari keluarga Kim?? Yang mana ya?? Pengusaha bermarga Kim di Korea kan banyak. Aish.. Nanti aku juga tau.. Aku segera mengunci pintu kamarku dan langsung masuk kedalam selimutku.
~Skip Time~ ~Morning~
“Saengie.. Ireona..” Seseorang berbisik pelan ditelingaku dan mengguncang tubuhku pelan. “Eung.. Aish.." Aku mengerang pelan dan menarik selimutku menutupi seluruh tubuhku. Aku benar-benar masih mengantuk. “Saengie.. Ayo.. Nanti appa marah..” Kata orang itu lagi. Aku pun menatapnya sebentar. Ternyata oppa.. “Aish.. Berisik.. Aku masih ngantuk.. Keluar dari kamarku.” Kataku dan menutup telingaku memakai bantal. Aku tau oppa pasti masuk kesini memakai kunci cadangannya. “Choi Yeonjin. Ireona.” Suara berat seorang namja langsung membuatku bangun dan tak berani mengeluh. Appa.. “Ne ne ne.. Mau kemana sih??” Tanyaku. “Menemui keluarga Kim.” Kata appa. “Aish.. Aku tidak mau dijodohkan appa..” Kataku sambil merapikan rambutku. “Turuti apa yang appa katakana. Pokoknya sekarang kamu siap-siap. Appa dan oppamu akan menunggu dibawah dan pakai gaun dan sepatu yang ada dikotak semalam.” Kata appa dan keluar dari kamarku. Haiz.. Bikin susah saja.. Aku beranjak dari kasurku dan mengambil pakaianku. Kupandangi sebentar gaun itu. Cantik sekali. Dengan warna kesukaanku. Hey, tunggu dulu. Dikotak itu ada kartu ucapan. ‘From: Kim’ ?? Nugu?? Pasti putra keluarga Kim. Tapi.. Kenapa dia tau warna kesukaanku?? Dan wangi gaun ini.. Sangat familiar. Tapi siapa?? Aish.. Daripada aku pusing mending aku cepat siap-siap.
~After Bath~
Setelah selesai mandi, aku memandang pantulan diriku dikaca yang lumayan besar tergantung di dinding kamarku. Neomu yeoppo.. Pas sekali. Gaun diatas lutut ini seakan-akan membawaku ke masa lalu. Aku segera menata rambutku yang sedikit ikal agar rapi. Setelah itu, aku langsung keluar dari kamar dan tidak lupa membawa high heels yang juga ada dikotak itu. Perlahan aku menuruni tangga menuju ruang tamu.
~Ruang Tamu~
Appa dan oppa sudah menunggu. Aku duduk disebelah oppa dan mengganti sandal rumahku dengan High Heels dikotak itu. “Aigoo.. Nae saengie neomu yeoppo..” Kata oppa dan mencubit pipiku. “Aish.. Appo..” Kataku dan mengelus pipiku. “Sudah selesai? Ayo berangkat.” Kata Appa. Aku hanya mengangguk.
~Skip Time~ ~Sapphire Blue Hotel~ ~In Resto~
Aku, appa dan oppa sedang menunggu keluarga Kim datang. Huft.. Membosankan. Aku pun memainkan ponselku. “Annyeong Tuan Choi.” Sapa seseorang aku pun menoleh. “Annyeong Tuan Kim.” Sapa appa. “Annyeong Kim Ahjusshi.” Sapaku dan oppa bersamaan. “Annyeong.” Sapa Kim Ahjusshi. “Jadi, mana putramu??” Tanya appa. “Sebentar lagi dia datang.” Kata Kim Ahjusshi. “Annyeong. Mian membuat kalian menunggu.” Tiba-tiba seorang namja datang dengan setelan jas yang rapi dan duduk disebelah Kim Ahjusshi. Mwo?? Kim.. Kibum.. “Gwaenchana.. Lihatlah. Sepertinya kalian cocok. Baru datang saja Yeonjin sudah melihatmu begitu.” Kata appa. Kibum sedikit tersenyum. “Silahkan perkenalkan diri kalian masing-masing.” Kata Kim Ahjusshi. “Naneun Kim Kibum Imnida.” Katanya dan mengulurkan tangannya. “Naneun Choi Yeonjin imnida.” Kataku dan menyambut uluran tangannya. “Kalian boleh saling mengenal lebih dekat dulu. Appa dan Kim Ahjusshi ada pekerjaan.” Kata appa. “Ne ahjusshi. Ayo Yeonjin.” Katanya dan menarikku. Aku menoleh kearah oppa meminta pertolongan. Oppa menggeleng dan mengepalkan tangannya dan berkata dengan pelan “Hwaiting” Aku hanya mengangguk. Aish.. Dia ini mau menarikku kemana sih?? “Aish.. Kamu ini apa-apaan sih?? Lepaskan tanganku!!” Seruku. “Aku tak akan melepasmu lagi.. Nae Yeonjin.” Katanya dan memelukku. “Aish.. Lepaskan!! Maumu apa sih??” Tanyaku dan sedikit menjauh darinya. “Aku ingin kamu dan aku menikah.” Katanya. “MWO?! Micheosoyo?? Setelah kamu meninggalkanku bertahun-tahun dan tiba-tiba muncul dihadapanku dan menyuruhku menikah denganmu?? Jinjja micheosoyo.” Kataku dan memandang kearah lain. “Sekarang aku menyuruhmu menikah denganku kan tidak masalah. Kita belum putus.” Katanya. “Apa maksudmu??” Tanyaku dan menatapnya heran. “Aku belum bilang kita putus waktu aku pergi.” Katanya. Aish.. Namja menyebalkan. “Aku tak akan menikah denganmu. Seenaknya saja kamu ini. Meninggalkanku tanpa kabar. Itu membuatku sangat sakit hati. Dan sekarang, kamu mau menikah denganku. Aku tidak akan mau pokoknya.” Kataku. “Jeongmal saranghae.. Waktu itu aku dipindahkan appaku ke California untuk mengurus perusahaannya dengan tiba-tiba dan tidak sempat memberitahumu. Dan perjodohan ini semua rencanaku..” Katanya. “Berhenti mengganggu hidupku KIM KIBUM!! Aku tidak bisa mencintai lagi namja yang seenaknya sepertimu!!” Kataku dan langsung pergi dari hadapannya. Dia menahan tanganku dan langsung kutepis tangannya. Aku segera menelepon supir dan langsung menyuruhnya datang ke hotel ini untuk menjemputku. Dan sekalian mengirim pesan kepada oppa.
To: Oppa
Oppa, aku pulang duluan. Aku menuju Handel. Jangan beritahu appa dan bilang saja aku sedang ada dirumah Soohyun.
Aku pun segera mengirimnya. Tak lama kemudian oppa membalas pesanku.
From: Oppa
Ne.. Tetap berjaga-jaga..
Aku juga tau harus berhati-hati. Aku pun menuju parkiran. Tak lama kemudian supir yang kusuruh datang dan aku masuk ke mobil. “Ke Handel & Gretel.” Kataku. “Tapi..” “Tidak ada tapi-tapian. Ayo cepat.” Kataku. Supir pun mengangguk dan mulai menjalankan mobilnya. “Tolong jangan bilang pada appa kalau aku ke Handel. Bilang saja aku ke rumah Soohyun.” Kataku. Supir pun mengangguk.
TBC..
Apa yang akan terjadi selanjutnya??
tergantung reader.. :P
RCL Please..
Comment kalian sangat aku butuhkan.. :)
LOVE STORY SERIES (BROKEN HEART) [Part 2]
Cast: Kim Hyera (Straw Ly Bebz)
Kang Minjoo (Marcha Guinarez/Ryouka Kim)
Lee Hyukjae
~Minjoo’s Pov~
Mulai saat ini aku berpura-pura pacaran dengan Heechul oppa. Semoga semuanya berjalan dengan lancar.
~Skip Time~ ~Tomorrow~ ~Hyukkie’s Pov~
Hua.. Akhirnya pekerjaanku sudah selesai semuanya. Jadi aku bisa bertemu dengan Minjoo. Ddrrtttt.. Ada pesan masuk. Aku pun segera membacanya. Ternyata dari Minjoo.
From: Nae Chagi
Hyukkie oppa, nanti kita bertemu di Handel & Gretel. Segera datang karena aku sudah menunggu.
Setelah selesai membaca isi pesannya, aku pun langsung ke mobilku dan menuju Handel & Gretel.
~Handel & Gretel~
Aku mengedarkan pandanganku kesemua sudut. Kulihat Minjoo yang sedang melamun duduk didekat jendela. Aku segera menghampirinya. “Sudah lama??” Tanyaku dan duduk di hadapannya. Dia kelihatan terkejut. “Eum.. Ani..” Jawabnya pelan. Tak seperti biasanya. “Wae?” Tanyaku. Dia menarik nafas sebentar dan.. “Oppa, aku mau kita putus.” Jawabnya. “Mworago?? Wae?? Apa alasanmu?? Apa karena aku sibuk dengan pekerjaanku kamu mau putus denganku??” Tanyaku tanpa henti. Aku merasa kecewa. “Karena.. Karena..” “Karena apa?!!?” Tanyaku memotong ucapannya. “Karena sebelum aku berpacaran dengan oppa, aku sudah punya namjachigu. Mianhae..” Jawabnya langsung. Aku merasa sangat-sangat kecewa. “Begitu ya?? Kenapa kamu melakukan semua ini?!! WAE??!! Pasti kamu berbohong kan?? Jawab aku Kang Minjoo!!!!” Seruku. Emosiku naik begitu saja. “Mianhae.. Aku tidak berbohong.. Aku berpacaran dengan Heechul. Oppanya Hyera.” Jawabnya sambil menunduk. “Angkat wajahmu!!” Seruku dan mengangkat dagunya. Dia.. menangis.. Aku langsung memeluknya. Aku tidak tahan melihatnya menangis. Dia memberontak. Aku memeluknya semakin erat. “Uljima.. Mianhae. Aku terlalu kasar.” Kataku dan mengelus rambutnya. “Jebal oppa.. Hiks.. Putuskan aku.. Hiks. Aku yeoja yang mempermainkan hatimu.. Hiks..” Katanya sambil terisak. Tiba-tiba ada yang menepuk punggungku pelan. “Lepaskan yeojaku” Kata orang itu dingin. Ternyata Heechul hyung. Perlahan aku melepaskan pelukanku. “Ayo” Kata Heechul hyung singkat dan menarik tangan Minjoo keluar dari Handel & Gretel. Minjoo-ah.. “Wae Hyukkie??” Tanya Yesung hyung tiba-tiba. Aku pun menceritakan semuanya. “Ada yang aneh Hyukkie..” Komentar Yesung hyung setelah mendengar ceritaku. “Wae??” Tanyaku. “Tidak mungkin tiba-tiba dia menjadi yeojachigu Heechul hyung. Lagian dari dulu dia hanya berteman sama Heechul hyung. Dan yang kutau, dia sangat mencintaimu.” Kata Yesung hyung. Memang sih.. “Sudahlah.. Aku tidak mau membahas ini dulu. Aku pulang dulu.” Kataku dan meninggalkan Handel.
~Heechul’s Pov~
Minjoo menangis.. Tadi sebelum Hyukjae datang, Minjoo sudah menyuruhku datang dan melihat keadaan. Dan seperti tadi, aku tidak tahan melihat Hyukjae membuat Minjoo menangis dan memeluknya. Aku memang menyukai Minjoo dari dulu. Sampai sekarang Minjoo masih terisak pelan. “Gwaenchana??” Tanyaku. Dia hanya mengangguk pelan. Aku membawanya ke sungai Han. Biasanya aku menenangkan diri disana. Mana tau Minjoo juga bisa tenang.
~Han River~
Aku tiduran diatas rerumputan sungai Han ini. “Kenapa kamu membawaku kesini??” Tanyanya dengan muka heran. “Untuk menenangkan hati. Dan aku ingin bertanya.” Kataku. “Apa??” Tanyanya lagi. “Sebenarnya apa maksudmu menyuruhku menjadi namjachigu mu?? Kamu kan sangat mencintai Hyukjae.” Kataku. Dia hanya tersenyum pahit. “Aku.. Melakukan ini untuk dongsaengmu.. Jangan bilang padanya dan Hyukkie.” Katanya dan memandangi sungai Han. “Babo yeoja..” Kataku dan menepuk pelan kepalanya. “Ne.. Aku memang babo yeoja. Tidak bisa sadar sama perasaan sahabat sendiri.” Katanya. Maksudnya Hyera?? “Wae??” Tanyaku. “Ternyata Hyera menyukai Hyukkie dan dia yang membantuku jadian dengan Hyukkie. Berarti Hyera sudah berkorban untukku. Dan sudah seharusnya aku juga bisa berkorban untuknya.” Jawabnya dan tersenyum. Senyuman yang menyiratkan kesedihan. “Hanya karena itu kamu melakukan semuanya??” Tanyaku. Dia mengangguk. “Aku harus bilang pada Hyera dan Hyukjae. Kamu tidak boleh seperti itu.” Kataku dan mengelus rambutnya. Dia menggeleng. “Jangan bilang.. Jebal.. Untuk kali ini aku ingin berkorban untuk Hyera.” Katanya dan memelukku. “Arraseo. Tapi nanti kamu harus terus terang.” Kataku. Dia mengangguk.
~Hyukkie’s Pov~
Arrgghhh!! Damn It!!! Aku melajukan mobilku dengan kecepatan tinggi menuju club.
~Midnight Club~
Setelah sampai, aku langsung masuk dan minum untuk penghilang stress. Jujur sebenarnya aku belum pernah ketempat seperti ini. “Aggashi, bawakan aku sebotol soju!!” Seruku dan tak lama kemudian sojunya pun datang. Aku segera menuangnya ke gelas dan menegaknya.
~Skip Time~ ~Hyera’s Pov~
Sudah jam 10 malam dan ternyata Hyukjae belum pulang kerumah. Eommanya menanyakan keadaannya. Apa aku telepon aja??
“Sojunghameul itkko sarasseo chaga-un sesang sogeseo”
Tiba-tiba ponselku berbunyi menandakan telepon masuk.Dari.. Hyukjae?? Aku segera mengangkatnya “Yeobseyo??” Sapaku. “Hyera-ah.. Hehehehehe Temani aku.. Aku kesepian sendirian.. Hahahaha” Hyukjae terus tertawa dan meracau tidak jelas karena suara disana sangat rebut. “Aish.. Hyukjae, eoddie??” Tanyaku. “Hahahahaha Apa kamu perlu tau?? Kim-Hye-Ra??” Racaunya lagi dan memberikan penekanan di namaku. “Tapi kamu menyuruhku menemanimu?? Ya aku harus tau kamu dimana.” Kataku. Dia tidak menjawab. “Yeobseyo??” Tidak ada yang menjawab. Hanya suara bising. “Yeobseyo?? Apa masih ada orang??” Ujar seorang yeoja diseberang sana. “Yeobseyo?? Ne.. Nugu??” Tanyaku. “Saya salah satu pelayan disini. Pemilik ponsel ini sudah mabuk berat.” Kata yeoja itu. MWO?? “Jinjja?? Sekarang ada dimana??” Tanyaku. “Midnight Club” Jawab yeoja itu. “Ne.. Aku akan segera kesana dan jangan kasih dia minum lagi. Gomawo.” Kataku dan langsung memutuskan sambungan teleponku. Aku mencari mantel dan kunci mobilku dan segera pergi menuju Midnight Club.
~Midnight Club~
Aish.. Tempat ini menjijikan. Kuedarkan pandanganku ke seluruh tempat. Itu dia si Lee Hyukjae babo!! Aku segera berlari menghampirinya. “Yak!! Lee Hyukjae!! Apa yang kamu lakukan??” Kataku dan mengguncang pelan bahunya. Dia tidak bergerak sama sekali. “Aggashi, sebaiknya anda membawanya pulang. Sudah daritadi dia minum dan menghabiskan 5 botol soju dan sekarang dia mabuk berat. Ini ponselnya.” Kata seorang bartender. “Ne.. Gomawo.. Aigoo.. Hyukjae-ah, wae??” Tanyaku dan menepuk pelan pipinya. Dia membuka matanya sedikit. “Minjoo-ah..” Gumamnya pelan. Minjoo?? Aku segera memapahnya keluar dari tempat ini dan membawanya ke mobil. “Hyukjae, wae??” Tanyaku. Dia tidak menjawab dan langsung memelukku. Menatapku sebentar, dan langsung menciumku. Aku memberontak. Tetapi dia mengeratkan pelukannya dan menekan kepalaku. “Eumm.. Hyuk..” Gumamku pelan. “Minjoo-ah..”Gumamnya. Aku mendorong tubuhnya menjauh. Dan usahaku berhasil. “Minjoo-ah.. Wae? Kenapa kamu seperti itu padaku??” Racaunya dan hendak memelukku. Aku segera menghindar dan menamparnya. “Sadarlah Lee Hyukjae!!! Minjoo tidak disini!!!” Seruku. Dia terdiam. “Kim.. Hye.. Ra” Gumamnya pelan. “Ne!! Aku Kim Hyera. Bukan yeojachigumu.” Kataku dan mulai melajukan mobilku kembali ke rumah.
~Home~
Aku segera keluar dari mobil dan menariknya masuk kedalam rumah. “Hyera-ah.. Dari..mana.. Hyukjae??” Tanya oppa yang terputus-putus. “Ani.” Jawabku singkat dan menarik Hyukjae ke kamarku. “Kenapa kamu ketempat seperti itu??” Tanyaku. “Jangan tanyakan lagi.” Jawabnya. “Kamu harus jawab. Wae?? Cerita padaku.” Kataku. “Aku juga tidak mengerti hal ini. Tiba-tiba saja Minjoo memutuskanku dan dia bilang dia berpacaran dengan oppamu.” Jelasnya. “Jinjja??” Tanyaku meyakinkan. Dia mengangguk. Ada yang aneh. “Oh.. Kamu istirahat saja dikamarku. Aku tidur dikamar oppaku. Jaljayo.” Kataku dan mengambil bantal dan guling dan langsung keluar.
~Heechul’s Room~
Aku menunggu oppaku kembali ke kamarnya. Dia masih di ruang TV. Tak lama kemudian, kudengar pintu terbuka. “Oppa, hari ini aku tidur di kamarmu. Hyukjae menggunakan kamarku.” Kataku. Dia hanya mengangguk. “Oppa, aku mau bertanya.” Kataku. Dia menoleh kearahku sebentar. “Apa??” Tanyanya. “Apa oppa benar-benar pacaran dengan Minjoo??” Tanyaku. “Ne.. Wae??” Jawabnya santai. “Kenapa oppa tak pernah bilang padaku??” Tanyaku lagi. “Memangnya aku harus melapor?? Tidak kan.. Sudahlah.. Aku mau tidur.. Jaljayo.” Katanya dan langsung menutupi diri dengan selimut. Aku harus tanya sendiri pada Minjoo. Tasku.. Dimana ya?? Aigoo.. Tertinggal dirumah Minjoo semalam. Besok saja sekalian tanya Minjoo.
~Skip Time~ ~Tomorrow~
Saat aku bangun, kulihat kamarnya sudah rapi. Mungkin oppa sudah pergi. Aku pun segera bersiap-siap. Aku kembali ke kamarku untuk mengambil baju dan mandi.
~My Room~
Kulihat Hyukjae masih terlelap. Dia pasti capek sekali. Aku menghampirinya dan mengelus pelan pipinya. Saranghae. “Eung..” Kudengar sedikit erangan darinya. Aku segera munuju kamar mandi.
~Hyukjae’s Pov~
Kurasakan ada yang mengelus pelan pipiku. “Eung..” Erangku pelan. Mataku susah sekali buka. Saat aku membuka mata, tidak ada orang. Mungkin hanya halusinasi. Sudah pagi rupanya. Kudengar ada suara air dari kamar mandi. Pasti Hyera sedang mandi. Tak lama kemudian, kulihat Hyera keluar dari kamar mandi dengan keadaan rappi dan rambut sedikit basah. “Hyukjae, sudah bangun??” Tanyanya sambil mengeringkan rambutnya memakai handuk. Aku mengangguk. “Sebaiknya kita cari tau tentang mereka. Aku yakin Heechul oppa sedang bersama Minjoo karena sekarang dia sudah tidak ada dirumah. Tak biasanya dia pergi sepagi ini.” Kata Hyera. Aku mengangguk. “Kamu pulang saja dulu.” Katanya lagi. “Ne.. Kamu ikut aku saja. Nanti aku sudah selesai siap-siap, kita langsung berangkat ke rumah Minjoo.” Kataku. Dia mengangguk. “Tunggu sebentar, aku ambil tas dulu.” Katanya. Aku pun menunggunya. Tak lama kemudian, Hyera kembali dengan sebuah tas. “Ayo!!” Serunya. Aku mengangguk dan menggandeng tangannya.
~Hyera’s Pov~
Saat aku sudah mengambil tas dan sudah mau pergi, Hyukjae menggandeng tanganku. Aku yakin sekarang mukaku sudah memerah. “Wae Hyera?? Mukamu merah. Kamu sakit??” Tanyanya. Aku hanya menggeleng sambil menunduk. “Ya sudah deh. Aku yang menyetir ya?” Tanyanya lagi. “Ne.. Terserah kamu.” Kataku dan memberikannya kunci mobil.
~Skip time~ ~Hyukjae’s Pov~
Kami segera menuju ke rumah Minjoo. Tapi.. “Hyukjae, itu kan.. Minjoo sama Heechul oppa.” Kata Hyera menunjuk ke Kona Beans dekat jendela. Yak!! Itu Minjoo dan Heechul hyung. Aku segera menepikan mobilku di parkiran Kona Beans. “Hyera-ah, bersikap biasa saja dan jangan sampai ketahuan. Kita duduk didekat meja mereka.” Kataku. Hyera mengangguk.
~Kona Beans~
Aku dan Hyera duduk didepan meja Heechul hyung dan Minjoo. Aku harus mendapatkan kebenaran sekarang. Kami menutup muka memakai menu. “Kenapa kamu suruh aku datang??” Tanya Heechul hyung. “Aku mau mengembalikan tas Hyera.” Jawab Joo. “Hanya itu??” Tanya Heechul hyung lagi. “Aku mau membahas hubungan kita. Apa oppa yakin ini tidak ketahuan?? Aku takut. Aku kan kalau berbohong gak bisa menatap mata mereka.” Kata Minjoo. Mwo?? Berbohong?? “Tenang saja. Nanti aku yang jawab. Semalam Hyera bertanya dan aku bilang kita memang berpacaran.” Kata Heechul hyung santai. Aku sudah tak bisa mengontrol emosiku lagi. Kenapa kamu lakukan ini semua Minjoo-ah!!!
~Hyera’s Pov~
Ternyata mereka berbohong!! Apakah mungkin Minjoo membaca Diaryku?? Tiba-tiba Hyukjae bangkit dari duduknya dan mengerbak meja Heechul oppa dan Minjoo. “Hyuk..Jae..” Gumam Minjoo. Matanya berkaca-kaca. “WAE?!! KENAPA KAMU MEMBOHONGIKU??!!” Seru Hyukjae. Semua pandangan menuju kearah kami. “Tenangkan dirimu.” Kata Heechul oppa santai. “Diam!!! Wae?? Joo, jawab aku..” Hyukjae mengubah nada bicaranya menjadi lembut dan mengusap pipi Minjoo yang sudah menangis. “Hiks.. Dengarkan penjelasanku dulu.. Hiks..” Kata Minjoo sambil terisak. Hyukjae mengangguk dan mengisyaratkan aku untuk mendekat. Aku hanya mengangguk dan menghampiri mereka. Minjoo duduk dengan Hyukjae, aku duduk dengan oppa. “Heechul oppa..” Panggil Minjoo pelan. Seakan tau maksud Minjoo, oppa pun mengangguk. “Kumohon sebelumnya jangan pernah membenci Minjoo akan hal ini. Minjoo melakukan ini semua untuk Hyera. Hyukjae, kamu ini kenapa tidak pernah merasakan kalau Hyera mencintaimu??” Heechul oppa menjeda perkataannya sesaat. Aku hanya mendengarnya. Aku tau cepat atau lambat perasaanku pasti terbongkar. Hyukjae terlihat terkejut dan menatapku. Aku hanya diam dan menunduk. “Dan Hyera sudah pernah berkorban untuk Minjoo, Minjoo juga ingin berkorban untuk Hyera. Makanya Minjoo melakukan semua ini.” Sambung oppa. Mwo?? Aku langsung menatap Minjoo. Minjoo hanya tersenyum kecil. Senyuman itu menyiratkan kesedihan. “Dan ini semua hanya hubungan palsu agar Hyukjae memutuskan hubungan kalian. Dan Hyukjae, karena Minjoo sudah berkorban, berarti tugasmu hanya menghargai pengorbanan Minjoo. Belajar mencintai Hyera.” Jelas Heechul oppa. Aku menunduk. Air mataku keluar sudah. Begitu juga Minjoo. “Tapi.. Aku tidak bisa.. Aku hanya mencintaimu Joo-ah.. Jangan melakukan hal bodoh.” Kata Hyukjae dan memeluk Joo. Minjoo menggeleng. “Jangan paksa Minjoo. Dia sudah mengambil keputusan.” Kata Heechul oppa. “Aku sudah yakin dengan keputusanku. Belajarlah mencintai Hyera.” Kata Minjoo dan menghapus air matanya. Hyukjae hanya diam. “Kami pergi dulu. Annyeong.” Kata Heechul oppa dan pergi bersama Minjoo. TInggalah aku dan Hyukjae. “Mianhae..” Satu kata itu keluar dari mulutku. “Bukan salahmu. Seharusnya aku yang minta maaf. Mianhae.” Katanya. “Gwaenchana.. Kita masih teman ne?? Aku tidak mengharapkan lebih kok.” Kataku. Dia hanya mengangguk. “Seperti yang Minjoo bilang, aku akan berusaha.” Katanya dan menatapku. “Hahahaha Tidak usah mendengar perkataan bodoh itu.” Kataku sambil tertawa mengejek. Dia juga ikut tertawa. Gomawo Minjoo..
END
Hua!!!!!!!!!
Ending yang aneh!!!!!!!!!!!!
Happy reading..
Comment please ^^
(FF) LOVE STORY SERIES (BROKEN HEART) [Part 1]
Cast: Kim Hyera (Straw Ly Bebz)
Kang Minjoo (Marcha Guinarez/Ryouka Kim)
Lee Hyukjae
~Hyera’s Pov~
Aku memandangi sebuah foto. Foto masa kecilku bersama Lee Hyukjae.. Hah.. Sudah bertahun-tahun aku memendam perasaanku. Lagian sekarang Hyukjae dan Minjoo sudah bersatu. Dan itu kebodohanku sendiri. “Yak!! Lagi ngapain?? Lho?? Kamu masih menyimpan ini??” Tiba-tiba Hyukjae datang dan mengambil foto yang aku pandangi tadi. “YAK!! Monkey!! Kenapa sih setiap kali mau masuk gak ketuk pintu dulu?! Gak sopan!!” Seruku. Dia hanya nyengir. “Gitu aja pun marah. Ini kan memang kebiasaanku. Lagian tumben kamu marah. Biasanya kamu gak marah kalau aku masuk langsung.” Katanya panjang lebar. Aku tak menghiraukannya dan keluar dari kamar. Huh!! Monyet menyebalkan!! “Jangan marah dong.. Kan jadi gak cantik lagi kalau marah.” Katanya dan mencubit pipiku pelan. “Aish!! Jangan pegang-pegang monyet yadong!!” seruku. Aku benar-benar kesal sekarang. “Sudahlah.. Minjoo mengajakmu jalan-jalan bersama kami. Mau ikut??” Tanyanya. “Ani. Kalian berdua saja. Aku lagi males.” Jawabku. Aku memang sedang malas sekarang. “Ya sudah deh. Aku pergi dulu.” Katanya dan berlalu pergi. Huft.. Perasaan ini membuatku susah aja.. “Wae dongsaeng??” Tanya oppaku, Kim Heechul. “Ani.. Gwaenchana.” Jawabku dan kembali ke kamarku.
HyukJoo’s side ~Minjoo’s Pov~
Hyukkie lama sekali sih.. Ngajak Hyera aja pun. Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang. “Mianhae chagi. Lama ne??” Tanya orang yang memelukku. Hyukkie.. “Ya!!! Lama sekali.” Jawabku sambil tersenyum. “Mianhae” Katanya pelan dan mengecup pipiku. “Gwaenchana.. Hyera tidak ikut??” Tanyaku karena tidak melihat Hyera daritadi. “Dia bilang dia tidak mau ikut.” Jawab Hyukkie. Ada yang aneh dengan Hyera. Semenjak aku berpacaran dengan Hyukkie dia jadi jarang ingin bersamaku dan Hyukkie. “Wae chagi??” Tanya Hyukkie. “Ani. Nanti kita bicarakan.” Jawabku. Hyukkie hanya diam. “Ayo. Kita pergi sekarang.” Ajakku. Hyukkie hanya mengangguk dan menggandeng tanganku. Hari ini kami berjalan-jalan ke Myeondong dan membeli beberapa keperluan.
~Myendong~
Kami berjalan-jalan selama beberapa jam di Myeondong. Dan si monkey entah ada angin apa dia malah membelikanku sebuah kalung. “Joo-ah, aku lapar.” Rengek Hyukkie manja. “Arraseo. Ayo kita ke cafenya Yesung oppa saja.” Kebetulan café Yesung oppa ada di Myeondong. Jadinya gampang.
~Handel & Gretel~
“Annyeong Yesung hyung!!!!!!” Seru Hyukkie saat sampai di café Yesung oppa. “Annyeong Hyujae-ah. Ada Minjoo juga rupanya. Silahkan duduk.” Kata Yesung oppa. Aku hanya tersenyum. Yesung oppa membantu eommanya menjadi kasir di café ini. Sedangkan appanya menjaga toko WHYSTYLE. “Hyung, aku biasa ya!!” Seru Hyukkie. “OK!! Kalau kamu Joo-ah??” Tanya Yesung oppa. “Aku juga seperti biasa.” Jawabku. “OK!! Tunggu sebentar ya.” Kata Yesung oppa dan meninggalkanku dengan Hyukkie. Aku adalah yeojachigu Hyukkie. Sudah hampir 1 tahun aku menjalin hubungan ini dengan Hyukkie. Itu berkat sahabatku, Kim Hyera. “Melamun apa chagi??” Tanya Hyukkie dan memelukku. “Gwaenchana..” Jawabku sambil tersenyum. Aku masih memikirkan sikap Hyera akhir-akhir ini. “Ini pesanannya” Tiba-tiba Yesung oppa datang dengan membawa pesanan. “Gomawo Yesung oppa.” Kataku dan mulai memakan pesananku. “Cheonma. Aku kembali dulu.” Kata Yesung oppa dan kembali ke meja kasir. Kulihat Hyukkie makan dengan sangat lahap. Itu memang kebiasaannya sih. Tapi lucu.. >.< Setelah selesai makan, aku dan Hyukkie berpamitan sekalian membayar kepada Yesung oppa dan pergi. “Sudah sore. Ayo pulang.” Ajakku. “Ani. Sebentar lagi ne?? Kita ke sungai Han. Matahari indah disana” Katanya. Aku hanya mengangguk.
~Han River~
Kami duduk di rerumputan dan memandang matahari yang mulai terbenam. “Jeongmal Saranghae.” Tiba-tiba Hyukkie mengucapkan kata itu dan mencium keningku. “Ne. Nado. Jeongmal Saranghae.” Jawabku dan memeluknya. “Sudahlah. Ayo pulang.” Ajaknya. Aku hanya mengangguk. Ddrrttttt Ponselku bergetar tanda ada pesan masuk. Ternyata dari Hyera.
From: Hyera
Joo-ah, bolehkah aku ke rumahmu nanti sampai jam 11 malam??
Oppaku tak ada dirumah sampai selarut itu, dan aku takut sendirian dirumah.
Aku pun segera membalas pesannya.
To: Hyera
Tentu saja. Sebentar lagi kamu sudah boleh datang. Aku sudah mau pulang bersama Hyukkie kok.
Aku segera mengirim pesan itu. Hyukkie pun membawaku pulang ke rumah.
~Minjoo’s Home~
“Gomawo untuk hari ini” Kataku. “Cheonma. Lain kali kita jalan-jalan lagi.” Kata Hyukkie sambil tersenyum. “Aku pulang dulu. Sepertinya besok aku tidak bisa bertemu denganmu. Appa menyuruhku membantunya di perusahaan.” Katanya. Aku hanya mengangguk. Aku mengerti keadaan Hyukkie yang memang akan mewarisi perusahaan appanya. “Annyeong!!” Katanya sambil tersenyum dan melambaikan tangannya. Aku membalas lambaian tangannya dan masuk kedalam rumah.
~In Home~
“Annyeong eomma.” Sapaku. “Annyeong. Darimana??” Tanya eomma. “Dari jalan-jalan sama Hyukkie.” Jawabku. Eomma hanya tersenyum. “Eomma, hari ini Hyera akan datang sampai larut malam. Gwaenchana??” Tanyaku pada eomma. “Gwaenchana. Sudah, sana mandi.” Suruh eomma. Aku pun mengangguk.
~My Room~
Aku mengetik pesan kepada Hyera kalau dia sudah boleh datang. Setelah itu, aku langsung mandi.
~After Bath~
Satelah selesai mandi, ternyata Hyera sudah datang. “Annyeong. Sudah lama menunggu??” Tanyaku. “Ani. Baru saja kok.” Jawabnya sambil tersenyum. “Si Heechul itu mau kemana emangnya??” Tanyaku. Memang la si Heechul itu bukannya jaga dongsaengnya. “Biasa.. pergi sama chigunya.” Jawab Hyera. “Hm..” Jawabku singkat.
~Skip Time~ ~11 PM~
Setelah jam kurang lebih jam 11 malam, si Heechul itu datang menjemput Hyera dalam keadaan setengah sadar. Huh.. Dia memang suka minum-minum. *Ampun para petals.. V* Setelah mengantar Hyera samapi pintu, aku pun kembali ke kamar dan bersiap untuk tidur. Eh?? Tasnya Hyera?? Tertinggal ternyata. Aku penasaran dengan isinya. Aku pun membuka isi tasnya. Hanya ada beberapa buku yang tadi dia tulis. Aku tertarik pada sebuah buku yang agak tebal. Ternyata diary Hyera. Apa aku harus membukanya?? Aku penasaran. Aku memutuskan untuk membukanya. Hanya ada 1 yang menarik perhatianku dibuku itu.. Tulisan 1 halaman penuh. Aku memutuskan untuk membacanya.
Date: 4 April 2011
Hari ini adalah hari ulang tahun seorang Lee Hyukjae. Saengil Chukkhae.. Saranghae..
Dan aku memberikannya sebuah hadiah yang sangat special..
Seorang yeojachigu, Kang Minjoo..
Orang yang dicintainya sekaligus sahabatku sendiri..
Aku akui aku memang bodoh karena tidak mengungkapkan perasaanku dari dulu.
Gwaenchana.. Seharusnya aku memang memendam perasaanku dalam-dalam karena hari ini mereka sudah menjalin hubungan.
Lagian Minjoo sahabatku dan mereka saling mencintai.
Tak seharusnya aku mengganggu hubungan mereka. Lagian mereka saling mencintai.
Saranghae Youngwonhi Lee Hyukjae..
Aku terkejut membaca isi diary yang sudah hampir 1 tahun itu. Ternyata selama ini Hyera menyukai Hyukkie.. Otthokhae?? Hyera yang sudah membantuku bersama dengan Hyukkie. Seharusnya aku juga membantunya. Cuma aku masih mencintai Hyukkie. Karena Hyera sudah berkorban, aku juga harus berkorban untuknya. Aku mencari alasan untuk putus dari Hyukkie. Mianhae Hyukkie..
~Skip time~~1 AM~
Aish.. Sudah jam 1 malam tapi aku belum bisa tidur. Aku terus memikirkan cara. Ayolah Minjoo.. AHA!!! Aku suruh si Heechul aja yang jadi namjachigu palsuku. Pasti dia mau!! Besok aku punya waktu karena Hyukkie tidak menemuiku.. Mianhae Hyukkie.. Jeongmal Saranghae.. Aku segera mengirim pesan ke Heechul.
To: Heenim oppa
Heenim, besok aku tunggu di Kona Beans jam 11 siang. Nanti aku traktir deh.
Aku langsung mengirimnya. Aku yakin pasti dia belum tidur.
Tak lama kemudian aku mendapat balasan darinya.
From: Heenim oppa
Yak!! Sopan sedikit donk!! Wae?? Ke Handel & Gretel aja.
To: Heenim oppa
ne ne ne.. Heenim oppa yang terhormat, kita tidak bisa ke Handel & Gretel. Nanti ketahuan. Ada sesuatu yang penting. Hanya kita yang tau. Nanti kalau ke Handel & Gretel ketahuan sama Yesung oppa.
From: Heenim oppa
Ne.. Ya sudah..
Hua.. Aku lega melihat jawabannya.. Semoga semuanya berjalan lancar.
~Skip Time~ ~Tomorrow~ ~11 AM~
Aku sudah menunggu Heechul oppa. Setiap kali pasti aku selalu datang duluan. Tak lama kemudian ada seorang namja yang datang. Ternyata Heechul oppa. “Annyeong.” Sapanya. “Annyeong.” Sapaku kembali. “Waeyo??” Tanyanya. “Jangan terburu-buru. Pesanlah minuman dulu.” Kataku. Dia pun memesan Vanilla Milk. “Aku sudah memesan. Jadi apa yang mau kamu bicarakan??” Tanyanya lagi. “Eum begini.. Tapi jangan beritau Hyera.. Hanya kita berdua. Jangan kasih tau Hyukkie juga.” Kataku. Dia pun mengangguk. “Begini.. Semalam tas Hyera ketinggalan dikamarku. Jadi aku melihat isinya. Ternyata ada diary Hyera. Jadi aku membukanya dan aku membaca pada tanggal 4 april 2011. Tepat saat hari ulang tahun Hyukkie dan hari jadiku dengan Hyukkie. Dan disana aku baru tau kalau Hyera mencintai Hyukkie.” Jelasku sambil mengaduk kopi yang sudah aku pesan daritadi. “Jadi, apa hubungannya denganku?? Itu kan urusan dongsaengku.. Bukan urusanku.” Jawabnya cuek. “Aku ingin meminta tolong. Tolong jadi namjachigu palsuku agar Hyukkie memutuskanku. Ini untuk kebahagiaan dongsaengmu juga.” Jelasku lagi. Mukanya terlihat terkejut. “Tapi kenapa aku?? Kenapa tidak cari orang lain??” Tanyanya. “Karena oppa paling bisa diandalkan. Gak mungkin aku meminta tolong pada Yesung oppa. Jebal..” Mohonku. “Aish.. Ya sudah deh.. Berapa lama??” Tanyanya. “Molla.. Tergantung keadaan..” Jawabku. “Ya sudah.. Aku setuju..” Katanya. “Gomawo oppa..”
TBC
Annyeong!!
Ini FF yang kupersembahkan untuk reader ^^ mian pendek
Oh iya ini sudah pernah share di FB ^^
Senin, 17 September 2012
WELCOME!! ^^
Annyeong ^^ Welcome to my blog!!
Disini saya akan memposting berbagai FF SJ, U-Kiss dan lain-lain ^^
pokoknya yang berbau K-POP :D
Hope you enjoy and don't be sider!!
Disini saya akan memposting berbagai FF SJ, U-Kiss dan lain-lain ^^
pokoknya yang berbau K-POP :D
Hope you enjoy and don't be sider!!
Langganan:
Postingan (Atom)