Rabu, 03 Oktober 2012

[TWOSHOOT] SACRIFICE OF LOVE [1 OF 2]

Ini buka FF buatan saya tapi ini FF tentang saya yang dibuat oleh orang lain ^^
Menurutku ceritanya bagus makanya aku ingin kalian juga membacanya ^^
Hope you like it :D

Title                       :  Sacrifice Of Love
Author                  :  Sheren Indah Grata a.k.a everysta michelle
Genre                   :  Romance
Rating                   :  PG+13
Length                  :  Twoshoot  [1 OF 2]
Cast                       :  -Cho Soohyun
                                   -Park Jung Soo a.k.a Leeteuk
                                   -Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
                                   -Park In Young
Notes                    :  annyeong  J saya hadir membawa ff yang saya buat sendiri *iyalaaahh* Ini FF request J  Mian kalo nanti akhirnya tidak sesuai harapan atau bahkan mengecewakan. Typo bertebaran dimana-mana. Soalnya saya mengerjakan ff ini dalam keadaan sakit *poor author*.So, don’t forget RCL and don’t be a silent reader J Happy Reading J
Recommended Songs    :               Super Junior - Bittersweet
-Story Begin-

Author’s POV
Matahari bersinar terang. Tanda bahwa hari ini tidak akan turun hujan. Gundukan awan gelap pergi entah kemana. Jam besar di taman sudah berdentang sebelas kali, pertanda bahwa jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Seorang yeoja kecil berjalan pulang ke rumahnya sambil bersenandung riang dengan wajah gembira. Tetapi wajah riangnya hilang seketika begitu ia melihat seekor anjing besar berjalan mendekatinya.
Yeoja bernama Soohyun itu berbalik arah dan berjalan cepat menghindari anjing tersebut. Soohyun terus berjalan, tidak berani menatap ke belakang melihat keberadaan anjing itu.Soohyun tidak tahu anjing itu terus mengikutinya. Sampai pada akhirnya Soohyun menyadari bahwa ia masuk gang yang salah. Soohyun terjebak di gang buntu.
Soohyun memberanikan diri berbalik badan. Anjing itu terus mendekatinya. Soohyun yang tidak tahu harus pergi kemana lagi hanya bisa merosot ke tanah dan mulai terisak. Soohyun takut anjing itu akan menggigit salah satu kakinya. Tangisan Soohyun semakin menjadi-jadi begitu anjing itu mulai mengendus-endus betis Soohyun. Lidah anjiing itu hendak keluar untuk menjilati kaki Soohyun, tetapi lidah anjing itu kembali masuk ke dalam mulutnya ketika seorang namja kecil menaruh ranting kecil di mulut anjing itu. Namja kecil itu juga berhasil membawa anjing itu menjauh dari Soohyun.
“Gwaenchana ?” tanya namja kecil itu dengan gurat wajah khawatir.
“Aku.. Aku takut..” Soohyun kembali menangis keras. Namja kecil itu memeluk Soohyun untuk menenangkannya. Soohyun tetap saja menangis.
“Uljima. Anjing itu sudah pergi. Aku juga disini.” Namja kecil itu masih saja memeluk Soohyun dan menepuk pundaknya pelan-pelan. Tak lama setelah itu, tangis Soohyun berhenti, namja itu melepas pelukannya dan tersenyum. “Sudah tidak ada apa-apa. Jangan menangis. Wajahmu terlihat jelek. Aku Jung Soo.” Lanjut Jung Soo.
“Aku belum pernah melihatmu sebelumnya ? Kau tinggal dimana ?” tanya Soohyun menghapus butiran bening di pipinya dengan punggung tangannya.
“Aku baru pindah kesini. Wajar kau tidak pernah melihatku. Rumahku beberapa blok dari sini. Kapan-kapan main kerumahku ya ?” balas Jung Soo tersenyum. Soohyun ikut tersenyum. Jung Soo berdiri terlebih dahulu dan mengulurkan tangannya pada Soohyun. Soohyun menerima uluran tangan itu dan bangkit berdiri. “Ayo, kuantar pulang.” Ujar Jung Soo menggenggam erat tangan Soohyun.

***

Seoul, 2012
Cahaya matahari masuk melewati celah-celah jendela kamar Soohyun. Cukup terik sehingga membuat suhu kamar menjadi sedikit hangat. Pakaian yang Soohyun pakai terlihat lusuh, terlipat sana sini. Ia menggeliat pelan dan membuka matanya perlahan, berusaha mengadaptasikan matanya dengan cahaya yang ada.
Soohyun duduk di kasurnya sambil terus memeluk guling. Menyibakkan selimut yang cukup membuatnya sedikit kesulitan bergerak. Terlihat jelas dimatanya bahwa Soohyun masih mengantuk, tetapi otaknya mengatakan bahwa ia harus bangun, atau ia akan ketinggalan bus yang mengantarkannya ke kampus.
“Eomma, aku berangkat.” Teriak Soohyun sambil memakaikan sepatu di kedua kakinya.
“Hari ini Jung Soo tidak datang ?” teriak eomma Soohyun dari dalam rumah.
“Tidak. Jung Soo sedang menambah jadwal kuliahnya eomma. Mungkin ia akan semakin jarang kesini.” Jawab Soohyun dan berlari keluar pagar rumahnya.
Rumah yang berdekatan membuat Soohyun dan Jung Soo sering bermain bersama. Pergi dan pulang sekolah bersama. Mengerjakan pekerjaan rumah bersama. Bersahabat dekat sudah belasan tahun. Dimana ada Jung Soo pasti ada Soohyun, begitupun sebaliknya.
Bus datang. Soohyun masuk ke dalam bus tersebut dan hendak duduk di salah satu kursi hingga seorang namja kurus tidak sengaja mendorong pundaknya hingga Soohyun terjatuh. ‘Namja itu kurus, tetapi tenaganya sangat besar’ batin Soohyun. Isi tas Soohyun berserakan, membuat namja itu ikut menunduk dan membantu membereskan barang-barang Soohyun.
“Ah, mian mian. Sungguh aku tidak sengaja. Gwaenchana ?” tanya namja itu merasa bersalah.
“Ah, ye, gwaenchana.” Jawab Soohyun sambil berusaha mengambil salah satu buku kuliahnya. Begitu Soohyun ingin mengambil buku tersebut, tangan namja itu lebih cepat mengambilnya. Ia sedikit terkejut melihat cover buku Soohyun. Apa yang perlu di kaget kan dari cover buku itu ? Bukankah itu hanya buku kuliah biasa ?
“Kau kuliah disini ?” tanya namja itu cepat sambil menunjuk cover buku Soohyun.
“Ne. Ada apa ?” tanya Soohyun bingung. Bus sudah mulai berjalan dan barang-barang Soohyun selesai di bereskan. Soohyun bangkit berdiri dan duduk di kursi. Namja itu ikut duduk di samping Soohyun.
“Aku juga kuliah disini. Kurasa kita bisa jadi teman ? Aku Lee Hyuk Jae, panggil saja Eunhyuk.” Eunhyuk tersenyum pada Soohyun dan mengulurkan tangannya pada Soohyun. Soohyun membalas uluran tangan Eunhyuk.
“Aku Cho Soohyun. Salam kenal.” Ujar Soohyun tersenyum lebar. Deretan giginya yang rapih terlihat jelas. Eunhyuk menjadi minder sendiri karena gusinya yang terpampang jelas jika ia tersenyum. Eunhyuk menunduk menahan senyum yang tidak bisa ia tunjukkan pada Soohyun. “Nanti kau akan kukenalkan pada sahabatku. Park Jung Soo.” Lanjut Soohyun tanpa melihat pada Eunhyuk. Ia mengarahkan pandangannya ke luar jendela. Melihat beberapa burung yang bertengger di ranting pohon bersenandung riang. Soohyun ikut bersenandung kecil, seakan lupa Eunhyuk yang berada disampingnya.

***

Jung Soo’s POV
Aku berjanji bertemu Soohyun di taman belakang sekolah. Aku yang mengajaknya, anggap saja sebagai permintaan maafku tidak bisa pergi bersama untuk beberapa hari kedepan. Ya, jadwal kuliahku alasan dari semua ini. Ada rasa sedikit menyesal dalam hatiku telah memilih jurusan hukum.
Sambil menunggu, kuhabiskan waktuku dengan membaca buku mata kuliahku sambil menyeruput jus strawberry yang barusan ku beli di kantin. Sedang asyik membaca, seseorang memeluk leher jenjangku dari belakang. Aku terbatuk-batuk dibuatnya.
“Yak, Soohyun-ah ! Sampai kapan kau mau terus seperti itu. Ini sudah kesekian kalinya kau membuatku terkejut di siang bolong.” Ujarku cepat sambil menepuk-nepuk dadaku. Aku tidak menoleh, namun aku yakin itu Soohyun. Kebiasaannya tidak pernah berubah. Aroma tubuhnya juga tidak pernah berubah. Tanpa menoleh pun, aku tahu itu Soohyun.
“Mian Jung Soo-ah, hehe.” Tawa Soohyun lebar.”Ada seseorang yang ingin aku kenalkan padamu.” Lanjut Soohyun.
“Nugu ?” tanyaku. Aku menoleh. Mendapati seorang namja kurus dan mempunyai pipi tirus berdiri di sebelah Soohyun. “Aku Park Jung Soo. Sahabat Soohyun. Jurusan hukum.” Kataku memperkenalkan diri sambil tersenyum.
“Aku Lee Hyuk Jae, panggil saja Eunhyuk. Aku baru pindah ke universitas ini. Mohon bimbingannya.” Balasnya tersenyum.
“Jung Soo-ah. Aku mau ke kelas dulu. Kutunggu kau disini jam dua nanti. Mari kita pulang bersama.” Ujar Soohyun riang lalu pergi begitu saja meninggalkan aku dan Eunhyuk. Baru sebentar saja ia sudah lupa Eunhyuk yang baru ia kenal tadi. Begitulah seorang Cho Soohyun, seorang yeoja yang ceroboh dan pelupa.
“Percayakah kau pada cinta pandangan pertama ?” tanya Eunhyuk tiba-tiba setelah Soohyun tidak terlihat lagi. Leeteuk sangat terkejut mendengar Eunhyuk mengatakan hal yang sedikit aneh.
“Entahlah. Aku belum pernah merasakannya.” Jawab Jung Soo ragu.
“Aku sudah merasakannya sekarang. Sepertinya aku jatuh cinta pandangan pertama pada sahabatmu.” Eunhyuk tersenyum. Aku menoleh dan menatapnya tajam, hanya saja ia tidak melihat. Emosiku naik hingga ubun-ubun. Tetapi hatiku memaksa nya untuk kembali turun. “ Tolong bantu aku. Sungguh aku suka padanya. Izinkan aku untuk memiliki sahabatmu itu ne ? Aku ingin ke kelas dulu.” Eunhyuk meninggalkan ku dengan semburat senyum lebar di bibirnya yang tipis itu. Aku merebahan tubuhku di kursi taman. Hatiku gelisah. Bisakah aku merelakan sahabat yang aku cintai untuk Eunhyuk yang bahkan baru saja Soohyun kenal ?

***

“Soohyun-ah. Mianhe. Sepertinya aku tidak bisa pulang denganmu hari ini. Aku ada jadwal dadakan oleh guruku.” Telepon genggam ku pegang dan ku letakkan di telingaku. Aku yakin raut wajah sedih terpancar di wajahku, untung saja aku sedang tidak berhadapan langsung dengan Soohyun sekarang.
“Tidak apa-apa Jung Soo-ah. Eunhyuk menawarkan diri untuk mengantarku pulang. Arah rumah nya sama dengan kita.” Balas Soohyun riang.  Aku melonjak kaget mendengar Soohyun akan pulang bersama Eunhyuk.
“Mwo ?! Kau akan pulang dengan Eunhyuk ?!” tanyaku dengan suara yang meninggi.
“Nde. Jadi kau tidak perlu khawatir padaku bukan ? Ada Eunhyuk disini. Ada apa ? Sepertinya kau terkejut ?” tanya Soohyun kembali.
“Aniya. Ani. Tidak apa-apa. Hati-hatilah.” Jawabku lembut.
“Baiklah. Aku pulang duluan. Kau juga, hati-hatilah di jalan.” Dia menutup telepon. Aku hanya bisa menghela nafas mendengar Soohyun mengatakan hal seperti itu kepadaku. Kata-kata Eunhyuk tadi pagi sepertinya serius. Ia tidak main-main dengan ucapannya.
***

Sepanjang hari aku tidak bisa tenang. Semalaman aku tidak bisa tidur. Ucapan Eunhyuk kemarin masih terus bergema di telingaku. Eunhyuk akan merebut apa yang selama ini aku jaga baik-baik. Bagaimana aku bisa tenang ?
Aku berjalan pelan ke arah rumah Soohyun sambil mengeratkan jaket tebal di tubuhku. Hari ini cuaca sedikit dingin. Aku tersenyum kecil mengeluarkan syal berwarna pink dari tas punggungku dan menggenggamnya erat. Syal ini akan kuberikan pada Soohyun. Kemarin aku melihatnya di etalase toko. Kukira akan cocok untuknya.
“Jung Soo-ah !” teriak seseorang keras. Aku segera tahu siapa pemilik suara khas itu. Aku mengangkat kepalaku dan hendak tersenyum. Tetapi semua itu kembali hilang ketika kedua mataku menangkap ada Eunhyuk disamping Soohyun yang sedang tersenyum lebar padaku. Senyumku kembali hilang. Soohyun berlari menghampiriku.
“Annyeong. Lama tidak berjumpa.” Ucap Soohyun melambai-lambaikan tangan kanannya dihadapanku sambil tersenyum.
“Lama ? Bukankah terakhir kali kalian bertemu kemarin pagi ?” tanya Eunhyuk yang tiba-tiba muncul diantara aku dan Soohyun.
“Bagiku, itu sangat lama. Aku rindu padanya. Setiap hari aku selalu bersamanya. Tidak bersamanya sehari membuatku tidak betah.” Jelas Soohyun tersenyum pada Eunhyuk. ‘Kumohon Soohyun-ah. Jangan berikan senyummu pada Eunhyuk. Aku tidak tahan.’ Gumamku pelan. Ku masukkan syal pink itu kembali ke dalam tas punggungku tanpa sepengetahuan Soohyun yang sedang asyik mengobrol bersama Eunhyuk.
“Kalian ingin ke kampus juga bukan ? Kajja.” Ajakku sambil berjalan cepat didepan mereka, sedangkan mereka ? Mereka asyik mengobrol dibelakangku dan aku pun tidak dipedulikan lagi, Aku kembali menghela nafas panjang. Sesuatu yang aku takutkan sebentar lagi akan benar-benar terjadi.
“Jung Soo-ah. Kenapa kau diam saja dari tadi ? Kau sakit ?” tanya Soohyun sambil menyentuh keningku. Aku menghentikan langkahku dan menatapnya.
“Aku tidak sakit. Aku hanya sedang malas berbicara.” Jawabku cepat. Melepaskan tangannya dari keningku dan tersenyum.
“Malas bicara ? Bukan karakter seorang Park Jung Soo. Kita sudah bersahabat belasan tahun Jung Soo-ah. Katakan, ada apa ?” ujar Soohyun. Ia menatapku serius.
“Aku sungguh tidak ada apa-apa. Ayo cepat kita berangkat. Atau kita semua akan sama-sama terlambat.” Ujarku cepat dan kembali berjalan didepan. Akhirnya mereka berdua mengimbangi jalanku. Mereka masih terus menatapku bingung. Aku hanya melihat kedepan dan berpura-pura tidak melihat. ‘Kau begitu dekat dengannya, hingga tidak ada ruang untukku diantara kalian berdua. Aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku cemburu kau dekat dengan Eunhyuk. Itu namanya aku egois.’ Batinku.
***

Author’s POV
Angin berhembus kencang membuat semua orang mengeratkan jaket tebal di tubuh mereka. Bulir bulir *author : keinget iklan pulpy orange -_-* salju mulai turun ke permukaan bumi. Sedikit demi sedikit menambah dinginnya cuaca Seoul pagi ini. Meskipun begitu, Jung Soo tetap terus berjalan pelan ke halte bus dengan jaket tipisnya. Tidak memperdulikan cuaca dingin yang menusuk kulit.
Berjalan dan terus berjalan. Sendirian tanpa ada Soohyun yang biasanya akan ada disampingnya, bersama- sama pergi ke kampus mereka. Saling tertawa bersama membuat cuaca terasa sedikit lebih hangat. Jung Soo sadar itu hanya kenangan masa lalunya. Karena pada saat ini, Soohyun tidak berada disampingnya.
“Tinn..Tinn..” Klakson mobil berbunyi keras dari arah belakang. Jung Soo tersadar dari fikirannya dan segera menyingkir sedikit dari jalan tanpa menoleh. “Tinn..Tinn” klakson mobil itu kembali berbunyi. Jung Soo sedikit kesal kemudian menoleh ke arah belakang. Mobil Audi A6 berwarna putih berjalan pelan dan berhenti di sampingJung Soo. Kaca mobil berwarna hitam itu terbuka.
“Jung Soo-ah. Ayo kita berangkat bersama.” Kepala Soohyun menyembul keluar begitu kaca mobil terbuka. Soohyun tersenyum senang. Eunhyuk yang duduk di samping Soohyun pun ikut tersenyum. Jung Soo dapat mengira bahwa ini adalah mobil Eunhyuk.
“Ah, tidak perlu, aku naik bus saja. Halte sudah dekat dari sini.” Jawab Jung Soo lembut.
“Naiklah. Cuaca sedang dingin Jung Soo-ah. Lihat! Salju sudah mulai turun. Nanti kau sakit.” Soohyun memaksa Jung Soo untuk ikut dengannya. “Tadi aku sudah ke rumahmu, kata Ahjumma kau sudah pergi. Kenapa kau tidak ke rumahku huh ? Aku menunggumu.” Lanjut Soohyun.
“Mian. Aku ada kelas pagi hari ini. Kukira kau tidak mau kut denganku, jadi aku pergi sendiri” jawab Jung Soo berbohong. Dari awal memang Jung Soo tidak berniat menjemput Soohyun dirumahnya seperti biasa. Jung Soo memberikan kesempatan Eunhyuk untuk menjemput Soohyun. Jung Soo tidak mau bertindak egois, menganggap Soohyun hanya miliknya karena memang status mereka hanya sekedar sahabat.
“Kalau kau tidak mau ikut, aku akan turun dan naik bus bersamamu.” Ancam Soohyun. Jung Soo dan Eunhyuk terbelalak kaget. Tangan Soohyun di tahan Eunhyuk dan pintu mobil ditahan Jung Soo. “Eoh?” Soohyun terlihat bingung dengan perlakuan dua namja ini.
“Jangan turun. Cuaca sedang dingin-dinginnya kau tahu ?!” Jung Soo menaikan suaranya. Soohyun sedikit kaget. Mata Jung Soo menatap Eunhyuk, memberi tanda bahwa Eunhyuk harus cepat pergi. Mengatakan bahwa Jung Soo tidak akan ikut. Mobil langsung melaju cepat, meninggalkan Jung Soo sendirian.

***

Jung Soo sampai kampus beberapa saat setelah Eunhyuk dan Soohyun. Semua pasang mata yang ada disana menatap kedatangan Jung Soo dengan tatapan iba. Seorang yeoja berbisik dengan teman disebelahnya.
“Kasihan ya Jung Soo. Dia dikhianati oleh Soohyun, sahabat lamanya sendiri. Ckckck, Jung Soo orang yang baik, malah dimanfaatkan. Dasar Soohyun saja yang tidak tahu diri.” Ujar seorang yeoja.
“Soohyun menjadikan Eunhyuk pacarnya hanya karena ingin uang kan ? Masa baru sebulan yang lalu Eunhyuk masuk universitas ini langsung pacaran dengan Soohyun ? Sungguh tidak masuk akal. Cewek matre.” Balas yang seorang lain.
“Apa kau bilang ? Soohyun berpacaran dengan Eunhyuk ?!” Jung Soo berteriak sambil menghampiri yeoja itu. Yeoja itu ,mundur takut-takut.
“Nde, oppa. Oppa, apa benar kau dimanfaatkan Soohyun ? Bukankah kalian sudah bersahabat belasan tahun ?” tanya yeoja itu pelan. Masih takut dengan tatapan Jung Soo.
“Tidak. Itu tidak benar. Ia tidak memanfaatkanku dan aku tidak merasa dimanfaatkan.” Jelas Jung Soo kemudian berlalu begitu saja. Hatinya perih. Sedikit banyak Soohyun telah menggoreskan luka sayat di hati Jung Soo. Bukan karena merasa dimanfaatkan,tetapi karena ia berpacaran dengan Eunhyuk. Soohyun yang dijaga baik baik selama ini oleh Jung Soo akhirnya benar-benar direbut oleh seorang Lee Hyuk Jae, Eunhyuk.

***

Hari ini Soohyun dan Eunhyuk kembali mengunjungi rumah Jung Soo meskipun mereka tahu apa yang akan eomma Jung Soo katakan kepada mereka. Jung Soo selalu tidak ada dirumah. Sudah seminggu sejak gosip itu menyebar. Ya, gosip Eunhyuk dan Soohyun pacaran, gosip Jung Soo yang hanya dimanfaatkan Soohyun, gosip Soohyun yang hanya ingin uang Eunhyuk. Eunhyuk, putra dari seorang pengusaha besar dan ahli waris satu-satunya perusahaan tersebut. Tentu saja akan menjadi gosip besar jika Eunhyuk berpacaran dengan Soohyun yang hanya mahasiswa biasa.
“Ahjumma. Benar Jung Soo tidak ada dirumah ? Dia tidak berbohong padaku bukan ? Dia sudah tidak kuliah seminggu ahjumma.” Rajuk Soohyun berharap eomma Jung Soo memberitahu yang sebenarnya. Jung Soo tidak kelihatan selama seminggu ini di kampus padahal eomma Jung Soo selalu mengatakan bahwa Jung Soo pergi kuliah setiap harinya. Bagaimana bisa ?
“Sudahlah. Jangan rayu eommaku terus. Kalo eomma ku bilang Jung Soo pergi ya berarti Jung Soo pergi.” Bentak In Young, kakak perempuan Jung Soo dengan wajah sinis pada Soohyun. Soohyun memang tidak terlalu dekat dengan In Young, tetapi Soohyun merasa hubungan mereka selama ini baik baik saja, ia juga terlihat senang Soohyun bersahabat dengan Jung Soo.
“In Young eonnie, aku mohon. Aku ingin bertemu dengan Jung Soo. Bisakah eonnie mengizinkanku bertemu dengannya ? Aku tahu Jung Soo ada didalam.” Ujar Soohyun dengan muka sedih. Sedangkan Eunhyuk hanya berdiri diam dibelakang Soohyun. Tidak mau mengatakan apa-apa yang bisa memperkeruh suasana.
“Tidak bisa. Kalaupun bisa, Jung Soo juga pasti tidak mau bertemu denganmu.” Balas In Young keras. Eomma sudah mendorong In Young masuk kedalam, tidak ingin suasana rumahnya menjadi kacau, tetapi apa daya, kekuatan orang tua kalah dengan anak muda. “Sana, ajak pacarmu itu pergi. Dan jangan kembali lagi. Anggap kau tidak pernah mengenal Jung Soo.” Teriak In Young pada Eunhyuk. Eunhyuk menghela nafas panjang dan menyentuh pundak Soohyun. Berharap Soohyun mau mendengarkannya dan pergi dari tempat itu. Soohyun menghempaskan tangan Eunhyuk dari pundaknya. Kembali berteriak sebelum pintu rumah itu tertutup.
“Aku mohon, sekali saja aku ingin bertemu dengan Jung Soo. Tidak perlu lama-lama, hanya lima menit dan itu cukup. Aku akan berlutut pada eonnie jika eonnie mengizinkannya. Jebal, eonnie.” Soohyun mulai terisak pelan. Eunhyuk menggenggam telapak tangan Soohyun, dan memaksanya pergi. Pintu tertutup, tidak ada lagi kesempatan untuk Soohyun. Eunhyuk memaksa Soohyun masuk mobil dan segera melesat dari sana.
Diam-diam, Jung Soo memperhatikan mereka dari jendela kamarnya. Ia melihat semua kejadian itu. Tangisan Soohyun bergema di telinga Jung Soo, kembali teringat Soohyun kecil yang menangis di gang buntu. Ini adalah kali kedua Jung Soo mendengar suara tangisan Soohyun kembali. Tangisan yang membuat Jung Soo dan Soohyun bersahabat.
“In Young noona.” Ujar Jung Soo pelan masuk ke kamar noona nya. In Young yang sedang duduk menghadap jendela kamarnya segera berbalik. Sedikit kaget melihat penampilan Jung Soo yang sedikit berantakan.  Pakaian yang terlipat sana sini serta rambut yang sudah tidak terbentuk lagi.
“Waeyo ? Noona sudah mengusirnya seperti permintaanmu bukan ?”jawab In Young.
“Aku hanya meminta noona menyuruhnya pergi, bukan mengusirnya dengan kejam seperti itu. Aku hanya belum mau bertemu dengannya noona, aku belum siap. Hatiku masih sakit.” Ujar Jung Soo menunduk.
“Arraseo Jung Soo-ah. Noona tersulut emosi melihat wajahnya. Mana wajah polos Soohyun yang sering kau ceritakan pada noona ? Noona tidak tahan melihatmu seperti ini hanya karena dia.”
“Sudahlah noona, aku juga sudah lelah seperti ini. Sudah seminggu aku tidak kuliah. Besok aku akan kembali kuliah. Antarkan aku sebelum kau berangkat kerja ya ?”
“Ne. Rapihkan penampilanmu. Kau sungguh jelek jika seperti ini. Kau tidak tampan lagi.” Ujar In Young meledek. Jung Soo tersenyum kecut mendengar penuturan eonnienya. Meskipun hanya senyum kecil, tetapi In Young senang Jung Soo bisa kembali tersenyum.

***

Matahari menampakkan sinarnya dari ufuk timur. Jung Soo segera bersiap. Ia memakai pakaian casual seperti biasa. Kaus putih di lapisi kemeja bermotif kotak-kotak berwarna biru muda serta celana jins. In Young sudah mengetuk pintu kamar Jung Soo beberapa kali menyuruhnya untuk bergerak lebih cepat. Atau tidak mereka berdua akan sama-sama terlambat. Mobil silver In Young segera melesat cepat dari garasi rumah. Membelah jalanan kota Seoul yang sedikit ramai. Meskipun ramai, tetap saja In Young tidak menurunkan kecepatan moil yang dikendarainya. Sadar bahwa waktu sudah tidak memungkinkan untuk menurunkan kecepatan mobil.
Jung Soo segera turun dari mobil dan In Young juga segera pergi. Jung Soo tersenyum melihat gedung kampus yang sudah seminggu tidak di kunjunginya ini. Kedua matanya menangkap Soohyun sedang berjalan sendirian dan berwajah sedih. Sepertinya Jung Soo tahu apa yang terjadi pada Soohyun. Jung Soo berjalan pergi berpura-pura tidak melihat Soohyun.
“Jung Soo!” teriak seseorang yang Jung Soo yakini itu Soohyun. Tanpa menoleh Jung Soo berlari meninggalkan Soohyun. Tanpa menyangka bahwa Soohyun akan ikut berlari mengejar dirinya.
“Kenapa kau seperti ini Jung Soo-ah. Sungguh, aku minta maaf jika aku sudah membuatmu kecewa.” Ujar Soohyun berteriak, berlari mengejar Jung Soo.
“Aku minta maaf jika aku sudah menyeretmu dalam hubunganku dengan Eunhyuk. Aku minta maaf karena kau ikut digunjingkan orang.”
“Apa kau menghindariku karena aku tidak memberitahumu hubunganku dengan Eunhyuk ? Aku minta maaf Jung Soo-ah. Aku tidak menemukan waktu yang tepat untuk membicarakannya.”
“Apa kau ingin terus menghindar ?! Jika kau melakukan itu, apa kau berfikir bahwa masalahnya akan selesai ?!” teriak Soohyun keras lalu berhenti berlari, nafasnya tersengal-sengal. Ia jongkok ditengah jalan itu, tidak peduli dia berada dimana, yang ia pikir hanya satu, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Tidak menyadari sebuah truk besar siap-siap menghantamnya dari samping.
Jung Soo berhenti berlari dan berbalik mendengar teriakan Soohyun yang terakhir. Ia sedikit tekejut pada Soohyun yang berani berbicara seperti itu kepadanya. Jujur, Jung Soo sedikit tersinggung. Perkataan itu membuat Jung Soo merasa bahwa ia lelaki pecundang.
Truk besar itu melaju cepat. Jung Soo terpaku melihat Soohyun yang masih jongkok di tengah jalan dengan truk yang melaju cepat di jalan itu. Decitan rem terdengar jelas. Roda yang dipaksa untuk berhenti. Debu-debu jalanan bertebaran di sekitar truk besar itu. Jung Soo terdiam, otaknya lambat bekerja. Hingga ia kembali tersadar, bahwa Soohyun masih disana, nyawanya terancam.
“SOOHYUN !!”
-To Be Continued-

Hayo gimana?? ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar