Rabu, 31 Oktober 2012

About Lauren Lunde Baby Ulzzang

Ja!! Sekakarang Hyunnie membawakan tentang Lauren Launde Baby Ulzzang!!

CEKIDOT!!








  • Nama:Lauren Hanna Lunde (로렌)
  • Lahir tanggal 16 Mei 2008 di Seoul
  • Blasteran antara ayah yang Kanada dan Ibu yang berdarah korea
  • Memiliki rambut berwarna coklat dan bermata hitam.
  • Golongan darahnya A *sama seperti MBLAQ appa yang semuanya bergolongan darah A*
  • Hobinya menari dan bernyanyi *ngikuti jejak MBLAQ appa*
  • Menyukai kartun Pororo terutama Loopy *berang-berang yang berwarna pink* dan suka menonton acara “Go Diego Go”
  • Dijuluki  4-dimensional little girl with aegyo
  • Lauren menyukai Seungho dari pertama kali bertemu^^
  • Lauren menyukai lagu “I Hate You” dari 2NE1 dan bisa bernyanyi serta dance dari lagu appa-appanya yaitu “Its War”
  • Lauren suka makan pancake terutama dengan taburan madu
  • Lauren selalu tersenyum saat Mir berakting seperti anak-anak
  • Neneknya dari UK dan kakeknya Jerman
  • Makanan favorit Lauren lainnya Kimbap,Fried Rice,Ice cream,Bluberries,Rice cake,Strawberry juice.


Semoga semuanya puas ^^

Minggu, 21 Oktober 2012

KyuMin Fanfiction

Author : Cho Soohyun

Length : One Shoot

Rated: T to M

Cast:
Cho Kyuhyun
Lee Sungmin a.k.a Cho Sungmin
And other cast

Warning: Boy X Boy, YAOI, typo sana sini. Don't Like, Don't read!!



Sinar matahari sudah masuk dari celah-celah jendela kamar mereka. Tetapi kedua namja itu masih nyenyak dengan tidur mereka tanpa terganggu oleh sinar matahari yang sudah memanggil mereka untuk bangun. Dan suara ponsel lah yang mengusik tidur mereka. Namja yang tubuhnya lebih tinggi dari namja yang satunya terbangun dan mengangkat ponselnya. "Yeobseyo??" Tanyanya malas. "Ne arraseo" katanya singkat dan memutuskan sambungan teleponnya. Namja tinggi itu, Cho Kyuhyun. Kyuhyun menatap namja yang sedang dipeluknya dan mengelus pipinya. Namja yang masih tertidur itu, Lee Sungmin, lebih tepatnya Cho Sungmin. Lalu Kyuhyun mengecup kening Sungmin.

Merasa terusik, Sungmin mulai membuka matanya. "Morning bunny Ming." Sapa Kyuhyun dan mengecup bibir Sungmin. Hanya sekedar mengecup, jika lebih dari ini mungkin akan menjadi pagi yang panjang bagi kedua namja ini. "Eung~ Morning Kyunnie." Sapa Sungmin dan mengulas senyum. Sungmin melirik jam dinding yang ada dikamar mereka. "Kyu~ ini sudah pukul 7. Dan kau belum juga bersiap-bersiap pergi ke kantor." Kata Sungmin dan mencubit pelan hidung Kyuhyun. "Ming~ Entah mengapa hari ini aku ingin menghabiskan waktu bersamamu. Seharian ini dan hanya bersamamu." Kata Kyu dan memainkan rambut halus Sungmin. "Tapi Kyu~ Appa kan sudah memberimu tanggung jawab ini. Jad_" "Arra arra. Bilang saja kau tidak mau bersamaku." Kyuhyun memotong perkataan Sungmin dan membuang mukanya. "Aish.. Bukan begitu Kyu~ Nanti malam kan bisa. Lagian besok kan juga hari Minggu. Jangan marah donk Kyu~" Kata Sungmin manja dan menyandarkan kepalanya di dada Kyuhyun.
Kyuhyun selalu kalah dengan sikap menggemaskan Sungmin. Kyu menoleh kearah Sungmin dan mengelus pipinya. "Arra. Aku mau siap-siap dulu." Kata Kyu dan mulai menyibakkan selimutnya. "Eum!! Aku siapkan sarapan." Sungmin pun beranjak dari kasur.
______________________________________________________________________________

Setelah membersihkan diri, Kyuhyun pergi menuju dapur dan melihat Bunny Ming nya sedang memasak. Kyu pun memeluk Sungmin dari belakang. "Ah, Kyu~ Sudah siap ya. Changkaman. Sebentar lagi selesai." Sungmin melirik Kyuhyun sebentar lalu kembali sibuk dengan masakannya. "Arra Ming~ Jangan terburu-buru. Nanti jarimu terluka." Kata Kyuhyun yang memerhatikan Sungmin yang sedang memotong Strawberry dari meja makan.

"Ahh!!" Dan benar saja. Dengan panik Kyuhyun menghampiri Sungmin. Melihat jari Sungmin yang sudah mulai mengeluarkan darah. "Sudah kubilang hati-hati." Kata Kyu dan menghisap jari Sungmin. Berusaha menghentikan darah yang keluar dari jari Sungmin. Kyuhyun pun mengambil kotak obat dan mencari Handiplast. "Mian Kyuh~" Sesal Sungmin. "Kenapa minta maaf heum?? Gwaenchana. Lain kali hati-hati Ming." Kata Kyuhyun dan membalut jari Sungmin yang terluka dengan Handiplast.

"Arra Kyu.." Kata Sungmin dan tersenyum kecil. Sungmin kembali sibuk dengan masakannya.

10 menit kemudian, Sungmin selesai memasak dan menatanya di meja makan. Nasi goreng dan Jus strawberry. Mereka makan dalam diam. "Eum.. Kyuh~" Panggil Sungmin pelan. "Hemm?" Sahut Kyu singkat. "Nanti siang, mau kubawakan bekal??" Tanya Sungmin dan menatap Kyuhyun. "Eh?? Tumben." Kata Kyuhyun dan membalas tatapan Sungmin. Sungmin menggembungkan pipinya kesal. Kyuhyun tidak menjawab pertanyaannya. "Jadinya Kyu mau tidak??" Tanya Sungmin sekali lagi. "Tentu saja mau Ming. Kenapa tiba-tiba heum??" Tanya Kyuhyun. Ya, Kyuhyun sedikit heran dengan sikap Sungmin akhir-akhir ini.

Sungmin menjadi manja dan sikapnya semakin menggemaskan. Ditambah tubuhnya semakin berisi dan itu membuat Kyuhyun ingin melahapnya setiap hari. "Mollayo. Hanya ingin Kyuh~ Ya sudah nanti jam makan siang akan kuantarkan ke kantor." Kata Sungmin dan tersenyum senang. Mereka pun melanjutkan sarapan mereka. Tiba-tiba Sungmin membekap mulutnya dan berlari ke kamar mandi. Suara aneh terdengar dari kamar mandi. Karena khawatir, Kyuhyun menyusul Sungmin ke kamar mandi.

"Hoek.. Hoek.." Sungmin terus muntah. Tetapi tidak ada yang keluar, hanya air. "Gwaenchana Ming??" Tanya Kyu dan mengurut tengkuk Sungmin. "Ne gwaenchana." Sungmin menjawab lemas. "Sebaiknya istirahat ne?? Atau kita ke dokter??" Kata Kyuhyun khawatir. "Ani. Gwaenchana. Mungkin salah makan atau masuk angin. Tidak usah sampai ke dokter." Kata Sungmin dan tersenyum kecil. "Tapi Ming.. Pasti bukan salah makan. Buktinya isi perutmu tidak keluar." Kata Kyuhyun dan mengelus pipi Sungmin.

"Jangan dibahas lagi Kyuh~ Cepat selesaikan sarapanmu. Nan Gwaenchana." Kata Sungmin dan menggengam tangan Kyuhyun yang berada di pipinya. "Haish.. Arra Ming~" Kata Kyuhyun menuntun Sungmin kembali ke meja makan.

Setelah menyelesaikan sarapannya, Kyu bersiap berangkat ke kantor. "Ming, istirahatlah. Sebaiknya makan siangnya tidak usah lagi." Kata Kyuhyun dan mengelus pipi Sungmin. Kyuhyun sangat suka mengelus pipi Sungmin yang halus seperti kapas. "Aku tetap akan mengantarkan makan siang ke kantormu. Jadi, jangan pergi makan diluar. Makanan siap saji itu tidak bagus untuk kesehatan." Pesan Sungmin dan membenarkan dasi Kyuhyun. "Arra. Aku pergi dulu. Saranghae!!" Seru Kyuhyun dan mengecup bibir Sungmin sebelum dia pergi.
_____________________________________________________________________________________________

Jam makan siang telah tiba. Sungmin belum juga datang. "Mungkin sebentar lagi." Gumam Kyuhyun yang setia menunggu Sungmin.

Tok!! Tok!! Tok!!

Senyum Kyuhyun terkembang mendengar pintu ruangannya diketuk oleh seseorang. Kyuhyun mengira itu Sungmin. "Masuk." Dan yang datang bukanlah Sungmin. Tapi Seohyun, Seo Joohyun. Senyum Kyuhyun menghilang seketika. "Annyeong oppa." Sapa Seohyun dan tersenyum mentel. "Untuk apa kau kesini??" Tanya Kyuhyun dingin. "Aku membawakanmu makan siang." Kata Seohyun dan menyodorkan sebuah kotak bekal. Kyuhyun hanya menatap kotak bekal itu. "Aku tidak butuh." Kata Kyu acuh dan fokus kepada ponselnya. "Tapi ini makanan kesukaanmu oppa." Kata Seohyun dan menghampiri meja Kyuhyun. "Cih, sok tau sekali. Pergi sekarang atau aku akan memanggil satpam untuk menyeretmu keluar." Kata Kyuhyun dan menatap Seohyun dengan pandangan sinis.

"Ani. Sebelum oppa memakan bekal yang kubawakan." Kata Seohyun dan memeluk leher Kyuhyun dari belakang. Tiba-tiba pintu ruangan Kyu terbuka.

Perasaan shock, sedih, kacau, marah, kecewa bercampur menjadi satu dirasakan oleh Cho Sungmin yang sedang berada diambang pintu ruangan Kyuhyun. Matanya sudah berkaca-kaca. "Hiks.. Kyuh~" Tangisan itu akhirnya terdengar. Sebelum Kyu menghampiri Sungmin, Sungmin berlari keluar dari ruangan Kyuhyun meninggalkan kotak bekalnya.

"Ming!!" Seru Kyuhyun dan mengejar Sungmin. Dengan cepat Kyu menarik tangan Sungmin. "Ming, dengarkan dulu." Kata Kyuhyun dan menghapus air mata Sungmin. "Hiks.. Lepaskan Kyu!! Hiks.. Biarkan aku sendiri dulu. Aku butuh waktu.. Hiks.." Ucap Sungmin sambil menangis. Kyu yang mengerti perasaan Sungmin pun melepaskan tangannya dari tangan Sungmin. "Arraseo. Tapi kuharap kamu pulang kerumah dan istirahat. Jangan terlalu banyak berpikir. Akan kujelaskan nanti." Kata Kyuhyun dan mengelus kepala Sungmin. Sungmin mengangguk dan pergi dari hadapan Kyuhyun.
____________________________________________________________________________________________

Kyuhyun kembali ke ruangannya dan yeoja sinting itu masih ada diruangannya. "Kenapa kau masih disini? Belum puas hah?!" Kyuhyun membentak Seohyun. "Tentu saja belum puas. Oppa belum memakan masakanku." Kata Seohyun dan tersenyum SOK manis.

"Heh, yeoja gila. Jangan harap aku akan memakan masakan mu itu!! Sekarang, keluar atau akan kupanggil satpam untuk menyeretmu!" Bentak Kyuhyun dengan wajah memerah. "Aku heran deh oppa. Kau itu pintar, tampan, dan kaya. Tetapi oppa lebih memilih seorang namja menjadi istrimu daripada seorang yeoja. Kelak bagaimana keturunan oppa??" Kata Seohyun meremehkan.

#BRAKK!!

Kyuhyun mengebrak mejanya. "Kau tak mengerti!! Lebih baik aku dikatai tidak normal tetapi aku bahagia!! Daripada aku hidup didampingi yeoja bejat sepertimu!!" Bentak Kyuhyun keras. Kyuhyun menarik lengan Seohyun dengan keras dan menyeret Seohyun keluar dari ruangannya. "Kupastikan kau tidak bisa datang kesini lagi. Dan jangan pernah menggangguku lagi!!" Kyuhyun langsung kembali ke ruangannya.

Kyuhyun berusaha menghubungi Sungmin. Tetapi Sungmin tidak mengangkat teleponnya.
___________________________________________________________________________________________

Sungmin hanya duduk diam, melamun. "Gwaenchana Ming??" Tanya Kibum. Ya, sekarang Sungmin berada dirumah SiBum. "Eh, gwaenchana Bummie." Jawab Sungmin. "Ada yang salah. Pasti ada masalah kan??" Tanya Kibum lagi. "Hiks.. Bummie.." Isak Sungmin dan memeluk Kibum. "Wae hyung?? Ada masalah apa??" Tanya Kibum dan mengelus punggung Sungmin. "Hiks.. Kyunnie.. Kyunnie dipeluk seorang yeoja di kantornya hiks.. Dan Kyunnie cuma diam tanpa menolaknya. Hiks.." Isak Sungmin.

"Jinjjayo?? Hyung salah paham mungkin." Kibum berusaha menenangkan Sungmin. "Ta-tapi itu jelas Bummie~ Hiks.." Sungmin semakin terisak. "Hyung~ Bummie yakin Kyu gak begitu. Cobalah mendengar penjelasannya." Saran Kibum dan terus mengelus punggung Sungmin. Tangisan bayi mengusik pembicaraan Kibum dan Sungmin. "Ah, sebentar hyung." Kata Kibum dan kekamarnya.

"Hiks.. Kyunnie~" Sungmin terus saja menangis. Karena lelah menangis, Sungmin pun tertidur.
____________________________________________________________________________________________

Kyuhyun tidak bisa berkonsentrasi saat bekerja. Pikirannya selalu tertuju pada Sungmin. Jam menunjukkan pukul 4. 2 jam lagi Kyuhyun baru bisa pulang. Seorang namja tinggi masuk ke ruangannya. "Kyu, aku pulang duluan hari ini. Aku mau membantu Bummie menjaga Donghwa dan Hyejoon." Namja itu, Choi Siwon. "Arra hyung." Kata Kyuhyun singkat.
_____________________________________________________________________________________________

"Annyeong Bummie." Sapa Siwon saat sampai dirumah. "Ah, annyeong. Sudah pulang ne??" Kata Kibum melirik Siwon sebentar lalu kembali sibuk menyelimuti Sungmin yang tertidur disofa dan mengompres dahi Sungmin.

"Eh, ada Minnie hyung. Wae??" Tanya Siwon. "Minnie hyung ada masalah sama Kyuhyun. Mungkin Minnie hyung lelah menangis sampai tertidur. Dan sekarang Minnie hyung demam." Jelas Kibum. "Sebaiknya aku menghubungi Kyuhyun ya." Kata Siwon dan mengambil ponselnya.

Setelah menghubungi Kyuhyun, Siwon memeluk Kibum dari belakang. "Chagi~ Kamu hari ini sibuk ya?? Istirahat yang banyak." Bisik Siwon tepat ditelinga Kibum. "Ahh~ Wonnie.. Menyingkirlah sebentar~ tolong lihat Donghwa dan Hyejoon dikamar." Titah Kibum dan memegang pipi Sungmin. "Masih panas." Gumamnya. "Arraseo." Jawab Siwon singkat dan langsung ke kamar.

Tak lama kemudian, pintu rumah SiBum diketuk oleh seseorang. Kibum yang tau pasti siapa orang itu langsung membukakan pintu. "Hyung, mana Sungmin??" Tanya Kyuhyun cepat. "Aish~ masuklah dulu." Kata Kibum dan membuka pintu rumahnya lebih lebar. Kyuhyun segera masuk dan mencari keberadaan Sungmin. Melihat Sungmin yang tertidur di sofa, Kyuhyun langsung menghampirinya. Panas. Itulah yang Kyuhyun rasakan saat mengelus pipi Sungmin.

"Minnie hyung demam. Tadi dia menangis sampai ketiduran. Sebenarnya apa masalahnya?? Minnie hyung bilang kau dipeluk seorang yeoja dan kau tidak menolak pelukan yeoja itu." Jelas Kibum panjang lebar. "Bukannya tidak menolak. Ming salah paham. Saat yeoja bejat itu memelukku Minnie datang." Kyuhyun menjelaskan masalah yang sebenarnya.

"Hyung, kalau begitu aku pamit ya. Mian merepotkan dan gomawo sudah menjaga Minnie hyung." Sambung Kyuhyun dan menggendong Sungmin ala bridal. "Ne. Jaga Minnie hyung sampai baik." Pesan Kibum sebelum Kyuhyun pulang. "Arra hyung. Annyeong!!" Ucap Kyuhyun dan memacu mobilnya menuju rumah.
________________________________________________________________________________________

Sesampainya dirumah, Sungmin belum juga bangun dari tidurnya. Kyuhyun merebahkan Sungmin dikasur mereka, menyelimuti Sungmin dan mengambil air hangat serta obat-obatan. Kyuhyun juga menyiapkan bubur instant untuk makan malam Sungmin. Setelah semuanya selesai, Kyuhyun kembali ke kamar dan mendapati Sungmin sudah duduk bersandar dikasur dan melamun.

"Ming~" Panggil Kyuhyun dan menghampiri Sungmin. "Kyunnie~" Panggil Sungmin dan tersenyum lembut. Sungmin ingin melupakan masalahnya dengan Kyuhyun. "Gwaenchanayo?? Mukamu pucat Ming." Tanya Kyuhyun dan memegang dahi Sungmin. "Panasnya sudah turun." Gumam Kyuhyun. "Gwaenchana Kyuh~" Sungmin memenjamkan matanya menikmati sentuhan Kyuhyun di dahi nya. "Ah, baguslah. Sekarang makan bubur, makan obat lalu istirahat arra??" Kata Kyuhyun dan mulai menyendokkan sesuap bubur untuk Sungmin. "Aku tidak lapar Kyu~ nanti saja ne??" Kata Sungmin. Kyuhyun menghela nafasnya. "Arra Ming. Tapi tetap harus makan ne??" Tanya Kyuhyun dan mengelus kepala Sungmin. Sungmin mengangguk.

Hening~ "Ming, soal tadi siang_" "Sudah Kyu jangan dibahas. Sudah kulupakan." Potong Sungmin dengan nada datar. "Ming~ dengarkan dulu.." Kyuhyun menangkup kedua pipi Sungmin. Sungmin hanya diam. "Yeoja itu membawakanku bekal. Dan dia memaksaku untuk memakan bekalnya. Tentu saja aku tidak mau. Bukankah makanan luar tidak bagus untuk kesehatan??" Canda Kyuhyun. Sungmin tersenyum kecil. "Dan dengan tiba-tiba dia memelukku tepat kau membuka pintu ruang kerjaku Ming. Sekarang sudah jelas??" Tanya Kyuhyun menggenggam erat tangan Sungmin. Sungmin mengangguk mengerti dan tersenyum.

Kyuhyun ikut tersenyum. "Matamu bengkak Ming. Kita butuh liburan. Bagaimana kalau besok kita ke pantai??" Tanya Kyuhyun. "Mau!! Sudah lama gak ke pantai. Besok ya?? Tapi masa ke pantainya cuma sehari??" Kata Sungmin sambil mem-poutkan bibirnya. "Kita perginya 1 minggu Minnie chagie~" Kata Kyuhyun dan mencium Sungmin sekilas. "Eh?? Jadi, pekerjaanmu??" Tanya Sungmin dan memiringkan kepalanya dengan imut. "Aku akan ambil cuti. Tenang saja dan nikmati liburanmu Ming~ aku tidak suka melihatmu menangis. Jadi, jangan menangis lagi arra?? Sampai matamu bengkak seperti ini." Kata Kyuhyun dan mengecup kedua kelopak mata Sungmin.

"Arra Kyunnie~" Kata Sungmin manja dan memeluk Kyuhyun erat. Kyuhyun tersenyum melihat tingkah Sungmin dan memegang dahi Sungmin. "Masih panas Ming~ makan dan setelah itu istirahat. Sini biar Kyu suapin." Kata Kyuhyun dan mengambil bubur buatannya tadi. Kyuhyun menyendokkan bubur itu ke mulutnya dan langsung menarik tengkuk Sungmin dan menciumnya. Menyalurkan semua makanan dari mulutnya ke mulut Sungmin dengan ciuman panas itu.

"Eumphhh~ Kyunnie~" Desah Sungmin dan mendorong Kyuhyun pelan. "Wae heum??" Tanya Kyuhyun dan ber-smirk-ria. "Ah, ani. Hehe biar Ming makan sendiri aja." Kata Sungmin berusaha merebut mangkok bubur itu dari tangan Kyuhyun. "Kyu yang suapin aja. Ayo buka mulut. Aaaaa" Kata Kyuhyun dan menyendokkan sesuap bubur ke mulut Sungmin. Sungmin dengan senang hati membuka mulutnya dan memakan bubur itu. "Kyuh~ aku gak mau makan lagi. Rasanya mual." Kata Sungmin dan menyandarkan kepalanya di dada Kyuhyun. "Ming, apa kamu hamil ya??" Kata Kyuhyun menebak.

"Mwo?! Mana mungkin Kyuh~ aku namja." Kata Sungmin. "Mungkin saja, buktinya Bummie hyung bisa." Kata Kyuhyun dan mengelus perut Sungmin. "Tidak semua namja bisa Kyu. Mungkin aku salah satu yang tidak bisa. Mianhae." Kata Sungmin dan menunduk. "Aku percaya kau bisa Ming. Besok kita ke dokter?" Tanya Kyuhyun. "Ani. Tidak mau. Kau tau sendiri kan aku tidak suka bau rumah sakit. Lagian besok kita akan liburan ke pantai." Kata Sungmin dan menggembungkan pipinya. "Arra. Nanti aku panggilkan dokternya saja. Sekarang minum obat dan istirahat ok??" Tanya Kyuhyun dan mulai membuka bungkus obatnya. Sungmin mengangguk dan mengambil obatnya. Segera meminumnya dan memeluk Kyuhyun erat.

"Jangan lepaskan pelukan ini. Aku ingin tidur dipelukanmu." Kata Sungmin dan menyandarkan kepalanya di dada Kyuhyun. "Ne Ming.. Jalja~ Sweet dream chagi.." Kata Kyuhyun membalas pelukan Sungmin dan mencium keningnya.
_____________________________________________________________________________________________

"Kyuh~ ayo kita berangkat sekarang~" Rengek Sungmin manja dan menarik selimut Kyuhyun. "Sebentar yeobo.. Ini kan masih pagi.. Masih ngantuk." Kata Kyuhyun dan kembali menarik selimutnya. "Kyu jahat!!" Seru Sungmin dan mengembungkan pipinya. Kyuhyun sedikit mengeliat dan menyibakkan selimutnya. "Ini masih jam 8 Ming~ kita berangkatnya nanti sore." Kata Kyuhyun dan mengucek matanya.

"Kenapa harus sore?? Aku terbangun dan tidak tau mau mengerjakan apa. Aku sudah mempersiapkan semua keperluan kita dan kita tinggal berangkat." Kata Sungmin dan mem-poutkan bibir M nya. "Tapi Ming.. Bukannya lebih baik sore??" Tanya Kyuhyun dan menguap. "Kalau sore berangkat pasti malam sampainya. Aku mau melihat matahari tenggelam nanti." Kata Sungmin tersenyum lebar membayangkan matahari tenggelam yang indah.

"Arra Ming~ Kyu siap-siap dulu dan kita sarapan dulu. Jam 10 kita berangkat." Kata Kyuhyun dan duduk dikasurnya. "Yay!! Gomawo Kyunnie!!" Seru Sungmin senang dan memeluk Kyuhyun erat. "Eum, ne ming." Kata Kyu dan mulai beranjak dari kasur.
____________________________________________________________________________________________

Setelah Kyuhyun selesai bersiap-siap dan sarapan, mereka langsung memulai perjalanan ke pantai. Sungmin menguap terus saat di mobil. Kyuhyun menepikan mobilnya sebentar. "Eh? Wae kyu??" Tanya Sungmin heran. Kyuhyun keluar dari mobil dan ke jok belakang, mengambil selimut. Kyuhyun kembali ke jok pengemudi. Kyuhyun menyelelimuti Sungmin sebatas leher. "Ming tidur ne?? Istirahat biar nanti sampai masih segar ne?? Kyu lihat ming sudah mengantuk dan lelah." Kata Kyuhyun dan mengelus kepala Sungmin. "Arraseo yeobo~ Ming tidur dulu. Kalau sudah sampai panggil Ming ne??" Kata Sungmin. "Ne Ming. Tidurlah." Kata Kyuhyun dan mengelus kepala Sungmin.
_____________________________________________________________________________________________

Setelah melakukan perjalanan jauh, akhirnya mereka sampai sebelum jam 5. Kyuhyun menggendong Sungmin ala bridal ke dalam villa. Kyuhyun memegang kening Sungmin sekilas. "Sudah baik." Gumamnya pelan dan mengambil handuk, untuk mandi.

15 menit kemudian Kyuhyun keluar dari kamar mandi dan melihat Sungmin sudah bangun dengan memeluk boneka Bunny nya.

Awalnya Sungmin melihat Kyuhyun dengan cemberut, tapi merona akhirnya. Karena Sungmin melihat Kyuhyun yang baru selesai mandi masih berbalut handuk dari pinggang sampai lutut, mengekspos bagian atas yang seputih susu. Dan rambutnya masih basah menambah kesan sexy didalam diri Kyuhyun.

"Eh Ming, sudah bangun. Mandi dulu Ming." Kata Kyuhyun dan mengeringkan rambutnya dengan handuk lain. "Eh, ne Kyu. Pakai bajumu Kyu nanti masuk angin." Kata Sungmin dan menutup sebagian wajahnya dengan bunny nya. "Ne Ming." Kata Kyuhyun dan menghampiri Sungmin. "Eh eh!! Kyu mau ngapain?!" Kata Sungmin panik. "Kamu kenapa Ming?? Kyu cuma mau ambil pakaian. Atau Ming gak mau Kyu pakai pakaian??" Tanya Kyuhyun dan menunjukan 'smirk' kebanggaannya. "Eh, a-ani!! Ming mandi dulu." Kata Sungmin gugup dan langsung menuju kamar mandi.
_____________________________________________________________________________________________

Setelah selesai mandi, KyuMin langsung keluar dari villa dan menuju sebuah pondok dekat villa untuk menikmati sunset di pantai. Sungmin menyandarkan kepalanya ke bahu Kyuhyun, Kyuhyun memeluk pinggang Sungmin erat seakan tidak mau melepaskannya.

"Kyuhh~ bisakah kita bertahan sampai akhir??" Tanya Sungmin tanpa menoleh ke Kyuhyun. "Eh?? Kenapa tanya begitu Ming?? Tentu saja bisa. Kalau tidak bisapun, aku akan mempertahankannya." Jawab Kyuhyun dan mengelus kepala Sungmin. Sungmin menatap Kyuhyun dalam, Kyuhyun membalas tatapan Sungmin, menyalurkan cinta mereka dari tatapan mata itu. "Gomawo Kyu~ semoga perkataanmu benar." Kata Sungmin memeluk erat leher Kyuhyun. "Jangan bicara gitu lagi." Kata Kyuhyun dan langsung mencium bibir M Sungmin.

"Mphhh~" Desah Sungmin pelan. Kyuhyun mulai melumat bibir Sungmin, menekan tengkuk Sungmin. Sungmin mengalungkan tangan ke leher Kyuhyun dan meremas pelan rambut Kyuhyun. Kyuhyun perlahan menurunkan badannya, wajahnya menghadap ke leher Sungmin. Dengan cepat Kyuhyun mengecup leher putih itu, menghisap dan menggigitnya pelan meninggalkan bekas dileher putih itu.

"Eungg Kyuuhhh~" Desah Sungmin dan menjenjangkan lehernya. Kyuhyun menghentikannya. "Ming, bisakah kita kembali ke villa??" Tanya Kyuhyun dengan evil smirk. "Of course babyy~ c'mon!!" Seru Sungmin dan memeluk leher Kyu erat. Kyuhyun langsung menggendong Sungmin ala bridal kembali ke villa.
_____________________________________________________________________________________________

Kyuhyun langsung menidurkan Sungmin di kasur, membuka kemeja Sungmin dan langsung melahap benda pink kecoklatan yang sudah mengeras. "Akkhhh kyuuhh..." Desah Sungmin dan menekan kepala Kyuhyun. Tangan nakal Kyuhyun tidak tinggal diam, tangan itu memelintir nipple Sungmin yang satunya. "Nnggghh Kyuu~" Begitulah suasana dikamar itu, semakin panas dan suara erangan yang keras, berlanjut sampai menjelang pagi.
_____________________________________________________________________________________________________

Jam menunjukkan pukul 9 pagi. Matahari mulai ingin mengusik dua namja yang masih saja tidur. Tetapi mereka tetap saja tidak terusik meningat mereka baru tidur jam 2 dini hari. Tetapi Sungmin tiba-tiba saja terbangun karena merasakan perutnya melilit-lilit membuatnya tak tahan dan segera mencari handuk kecil, membalut tubuh bagian bawahnya dan bergegas ke kamar mandi. Ya, karena 'kegiatan' mereka membuat mereka berdua kelelahan dan langsung tertidur dengan keadaan naked dan hanya berbalut selimut tebal.

"Hoek.. Hoek.." Morning sick kembali menyerangnya. Sungmin membuka kran air dan bersandar di dinding kamar mandi. Tak lama kemudian, Kyuhyun datang dan memapah Sungmin. "Ming gwaenchana??" Kyuhyun mengusap keringat yang terus saja mengalir dari pelipis Sungmin. Sungmin tidak menjawab Kyuhyun, nafasnya tersenggal-senggal akhirnya Sungmin jatuh pingsan. "Ming?? Ming!!" Seru Kyuhyun dan langsung menggendong Sungmin kembali ke kamar, merebahkan Sungmin dikasur mereka.

Kyuhyun membersihkan diri dan tubuh Sungmin, memakaikan Sungmin piyama bunny kesayangan Sungmin. Kyuhyun menuju suatu ruangan di villa itu, menghampiri seseorang yang memakai jas putih. "Dokter Kim, aku butuh bantuan." Kata Kyuhyun. "Ah, ne Tuan Muda Cho." Kata orang yang dipanggil Dokter Kim oleh Kyuhyun dan mengikuti langkah Kyuhyun menuju kamarnya dan Sungmin. Kyuhyun memang sengaja memanggil dokter keluarganya untuk ikut karena kondisi Sungmin yang kurang baik.
_____________________________________________________________________________________________

"Bagaimana keadaannya??" Tanya Kyuhyun cemas. Dokter itu tersenyum aneh. "Chukkhae anda akan menjadi appa." Kata Dokter itu. Kyuhyun mencerna perkataan dokter itu. "Maksudnya, Sungmin hamil??" Tanya Kyuhyun memastikan. Dokter Kim mengangguk. "Nde. Sudah 3 minggu. Awalnya juga kaget tapi male pregnant itu ada dan sudah ada beberapa bukti." Jelas Dokter Kim. "Jinjja?? Ini tidak salah kan??" Tanya Kyuhyun tidak percaya. "Saya yakin tidak salah. Jika ragu anda boleh periksakan di laboratorium nantinya." Kata Dokter Kim. "Ah, ne arraseo. Gomawo." Kata Kyuhyun dan menatap Sungmin yang belum sadarkan diri. "Ne. Kalau begitu saya keluar dulu." Kata Dokter Kim dan keluar dari kamar KyuMin.

Kyuhyun menunggu Sungmin sampai sadarkan diri. "Eungg~" Sungmin mengerang melan. Kyuhyun menatap Sungmin fokus, menunggu mata foxy itu terbuka. Dan benar saja, mata foxy itu perlahan terbuka. "Kyuu~" panggil Sungmin. "Ne Ming??" Tanya Kyuhyun dan terus saja tersenyum. "Aku haus~" Kata Sungmin dan perlahan duduk di kasur. Kyuhyun dengan segera mengambil gelas berisi air yang terletak di meja samping kasur mereka. Kyuhyun memberikan gelas itu kepada Sungmin. Sungmin meminumnya sambil terus menatap Kyuhyun.

"Kyu, wae?? Kenapa daritadi senyum sendiri??" Tanya Sungmin heran melihat Kyuhyun. Kyuhyun mengelus perut Sungmin. "Tak kusangka Ming~ disini ada kehidupan seorang Little Cho, malaikat kita." Kata Kyuhyun dan terus mengelus perut Sungmin. "Eh?? Maksud Kyu.." Sungmin menggantungkan perkataannya. "Ne ming. Aku akan jadi appa dan ming, ming akan jadi eomma!!" Seru Kyuhyun dan memeluk Sungmin erat. Sungmin membalas pelukan Kyuhyun. "Jeongmal gomawo Ming. Saranghae." Bisik Kyuhyun tepat ditelinga Sungmin. "Ne Kyu, nado saranghae"

-END-

Hwa!! End deh /lap keringat/ otthe otthe?? Mian for typo(s) -_- ehehehe
FF ini khusus untuk seseorang, Happy 1 month wedding anniversary yeobo!! Hope you like my present :) To: @SungminSJ_FY yongwonhi saranghae :*

Rabu, 03 Oktober 2012

PROFILE MEMBER B1A4

Saya membawakan profile para namja cute ^^

CEK IT OUT!!!

 

B1A4 Member Profile

Real Name: Jung Jin Young (정진영)
Position: Vocals, Leader
Birthyear: 18 November 1991
Height: 178cm
Weight: 59kg
Skills: Song writing, singing, acting

Name: Shin Dong Woo (신동우)
Position: Vocals, Rap
Blood Type: A
Birthday: 16 June 1991
Height: 182cm
Weight: 64kg






Name: Cha Sun Woo (차선우)
Position: Rapper
Blood Type: B
Birthyear: 05 September 1992






SANDEUL
Real Name: Lee Jung Hwan (이정환)
Position: Main Vocal
Birthyear: 20 March 1992
Blood Type: A
Height: 178cm
Weight: 62kg






Real Name: Gong Chan Shik (공찬식)
Position: Vocals, Maknae (Youngest)
Birthday: 14 August 1993
Blood Type: A
Height: 181cm
Weight: 60kg


Hanya ini yang saya dapatkan ^^
Semoga anda puas :D

Sumber: All About K-pop

[TWOSHOOT] SACRIFICE OF LOVE [2 OF 2]

Title                       :  Sacrifice Of Love
HwaHwaAuthor                  :  Sheren Indah GrataGenre                   :  Romance
Rating                   :  PG+13
Length                  :  Twoshoot  [2 OF 2]
Cast                       :  -Cho Soohyun
                                   -Park Jung Soo a.k.a Leeteuk
                                   -Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
                                   -Park In Young
Notes                    :  Annyeongg para readers sekalian *eh* author abal-abal ini kembali datang membawa FF yang lagi-lagi juga tidak ada feelnya .___. Nih FF pas banget loh jadinya malem takbiran, moga bawa berkah deh *eh* Maaf kalo liat typo bertebaran, edit nya masih kurang banget u,u Maaf kalo masih banyak yang kurang di FF ini, butuh kritikan pedas ^^ Lee Sungmin Is MINE ! XP NO COPAS ! *MOHON HARGAI AUTHOR!* Semoga sukaaa J happy reading :D
Recommended Songs    :               Super Junior – Bittersweet
                                                                TVXQ – Don’t Say Goodbye
                                                                4men – I Couldn’t
-Preview-
“Apa kau ingin terus menghindar ?! Jika kau melakukan itu, apa kau berfikir bahwa masalahnya akan selesai ?!” teriak Soohyun keras lalu berhenti berlari, nafasnya tersengal-sengal. Ia jongkok ditengah jalan itu, tidak peduli dia berada dimana, yang ia pikir hanya satu, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Tidak menyadari sebuah truk besar siap-siap menghantamnya dari samping.
Jung Soo berhenti berlari dan berbalik mendengar teriakan Soohyun yang terakhir. Ia sedikit tekejut pada Soohyun yang berani berbicara seperti itu kepadanya. Jujur, Jung Soo sedikit tersinggung. Perkataan itu membuat Jung Soo merasa bahwa ia lelaki pecundang.
Truk besar itu melaju cepat. Jung Soo terpaku melihat Soohyun yang masih jongkok di tengah jalan dengan truk yang melaju cepat di jalan itu. Decitan rem terdengar jelas. Roda yang dipaksa untuk berhenti. Debu-debu jalanan bertebaran di sekitar truk besar itu. Jung Soo terdiam, otaknya lambat bekerja. Hingga ia kembali tersadar, bahwa Soohyun masih disana, nyawanya terancam.
“SOOHYUN !!”
-Story Begin-
Author’s POV
“SOOHYUN !!” Teriak Jung Soo . Darahnya seolah berhenti melihat Soohyun yang sudah siap ditabrak truk. Semua orang menoleh mendengar teriakan keras itu. Pandangan terkejut nampak dari semua wajah yang ada. Panik melihat truk besar yang rodanya berdecit. Kaki Jung Soo bergerak cepat berlari kearah Soohyun. Bukan otak yang menyuruhnya, tetapi hatinya yang menyuruhnya berlari. Jika menunggu otak yang bekerja, mungkin Soohyun benar-benar sudah tertabrak truk besar itu.
DUAK ! BRUK ! “ARRGGHH !”
Roda truk itu akhirnya benar-benar berhenti. Bunyi decitan rem sudah tidak terdengar lagi. Yang ada hanya erangan kesakitan dari mulut Jung Soo. Tangan kanannya memeluk tangan kirinya dalam dalam, berusaha mengurangi rasa sakit dengan Soohyun yang masih berada dalam dekapannya. Soohyun membuka mata perlahan. Kaki, tangan serta pipinya terasa sedikit perih. Namun hal itu tidak dipedulikannya lagi melihat Jung Soo yang terus mengerang kesakitan. Soohyun terbangun panik dan melihat ke arah tangan kiri Jung Soo yang terus dipeluk Jung Soo. Soohyun yakin, ada yang salah dengan tangan kiri Jung Soo.
Beberapa menit setelah kecelakaan itu ambulance datang, seorang mahasiswa langsung memanggil ambulance begitu melihat kecelakaan itu. “Jung Soo ! Jung Soo !” teriak Soohyun yang mulai terisak sambil terus mendorong kasur beroda tempat Jung Soo berbaring. Soohyun memakai tas punggung Jung Soo dan terus menyentuh telapak tangan kanan Jung Soo, menyuruhnya untuk terus bertahan.
Pintu UGD tertutup. Soohyun menyender pada tembok dan jatuh merosot ke lantai rumah sakit yang dingin. Air matanya tetap tidak berhenti mengalir. Terus jatuh dan semakin lama semakin deras. Kedua kakinya ditekuk dan ia menenggelamkan wajahnya disana sambil terus memeluk erat tas punggung milik Jung Soo.
Punggung tangan Soohyun menghapus butiran krystal bening itu dari wajahnya. Rasa ingin tahunya besar melihat tas Jung Soo. Setiap hari selalu terlihat penuh akan barang yang tidak tahu isinya apa. Soohyun membukanya. Benda pertama yang dilihatnya adalah buku-buku kuliahnya. Dikeluarkan buku-buku itu, kemudian terlihatlah jelas syal berwarna pink, warna kesukaan Soohyun.
“Jung Soo-ah. Kau membelikanku syal ini ? Aku boleh yakin ini untukku bukan ? Kau tidak terlalu suka warna pink dan noona mu juga tidak begitu menyukainya, eommamu ? Ia tidak begitu suka syal. Aku boleh yakin kan kalau ini syal untukku ?” ujar Soohyun pelan.
TAP TAP TAP
Bunyi langkah kaki terdengar jelas di lorong rumah sakit. Soohyun bisa mengira siapa yang akan datang. Ia kembali memasukkan barang-barang Jung Soo kembali ke dalam tasnya, termasuk syal itu. Tepat setelah Soohyun menutup resleting tas Jung Soo, In Young datang dengan wajah marah.
PLAK !
Tamparan keras mendarat di pipi kiri Soohyun. Soohyun hanya diam. Tidak ada respon, ataupun membalas tatapan In Young. Terus diam dan menunduk. Ia pasrah menerima segala perlakuan yang In Young lakukan padanya.
“Hei ! Tatap aku !” teriak In Young dan kedua tangannya memaksa wajah Soohyun membalas tatapan mata In Young. “Apa yang kau lakukan pada adikku hah ?! Tidak puas melihat adikku sakit hati ! Setiap hari kau selalu membuatnya menderita !”
Air mata yang sedari tadi ditahan Soohyun sudah lepas. Air matanya mengalir begitu saja. Tanpa ada ekspresi wajah sedih, hanya air mata yang terus jatuh dari pelupuk matanya. Tangan In Young yang masih berada di wajah Soohyun merasakan air mata itu. In Young semakin geram melihatnya.
“Menangis ? Sekarang kau menangis ? Apa dengan menangis semuanya akan baik-baik saja ? Apa dengan menangis maka Jung Soo akan baik-baik saja ? Hah ?! Jawab aku !” teriak In Young kembali. Beberapa suster mendengar pertengkaran mereka dan berusaha menarik tangan In Young dari wajah Soohyun. “Semua orang pun tahu kalau Jung Soo sudah menyukaimu sejak kalian bertemu! Semuanya tahu, kecuali kau ! Hanya kau yang tidak tahu apa-apa dan terus menganggap Jung Soo sahabatmu ! Bahkan kau berpacaran dengan pacarmu itu tanpa ada rasa bersalah sedikipun ! Tidak puaskah kau selalu membuat Jung Soo menderita karenamu ?!” Air mata terus jatuh dan jatuh dari kedua insan tesebut, tidak hanya Soohyun, In Young pun ikut menangis, meronta-ronta pada suster yang menarik tangannya dan tubuhnya menjauh dari Soohyun.
“Ka (pergi) ! Ka ! Mulai sekarang, jangan dekati Jung Soo lagi !” In Young menghempasakan tangan suster yang sedari tadi menahannya kuat, ia berjalan ke arah bangku depan ruang UGD dan duduk disana, mengambil ponselnya dan berusaha menghubungi orang lain. Soohyun bangkit berdiri sekuat tenaganya, tenaganya hilang begitu saja dan tubuhnya lemas.
Soohyun berjalan pelan. Sebelah tangannya meraba tembok, menahan berat badannya. Tas punggung Jung Soo ia bawa. Selangkah demi selangkah ia meninggalkan rumah sakit ini, sembari terus berharap bahwa ini hanya mimpi.

***

“Soohyun-ah ! Soohyun !” eomma Soohyun berteriak keras dan terus menggedor pintu kamar Soohyun. Sudah beberapa hari sejak kecelakaan Jung Soo dan Soohyun tidak keluar dari kamarnya. Tentu saja eomma Soohyun akan sangat khawatir pada putri satu satunya itu. Perlahan ia merenggangkan jari jarinya, tangannya tak lagi terkepal untuk memukul pintu kamar yang pasti tidak akan terbuka. Berjalan pelan ke arah telepon rumahnya dan mencari nomor seseorang dari buku telepon yang terletak disebelah telepon tersebut. Jari-jarinya menekan tombol satu per satu.
“Datanglah. Aku sangat khawatir.” Ujar eomma Soohyun. Telepon ditutup. Air mata mengalir perlahan ke pipinya. ‘Sadarlah sayang, hidup masih harus terus berjalan.’ Kata eomma dalam hatinya.

Eunhyuk’s POV
“Datanglah. Aku sangat khawatir.” Ujar ahjumma. Rasa khawatir menyelimutiku saat ini. Pikiranku hanya di penuhi wajah Cho Soohyun, yeoja itu. Dengan cepat aku mengambil kunci mobil yang tergeletak di meja sebelah tempat tidurku. Berlari menuju garasi dan segera menancap gas pergi ke rumah Soohyun.
TOK.. TOK..
Ku ketuk pelan pintu rumahnya. Keringat dingin mengalir deras di pelipis dahiku. Jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya. Sudah berkali-kali punggung tanganku menyeka keringat di wajahku, namun keringat itu terus saja mengalir.
“Masuklah, dia ada di kamarnya.” Ucap ahjumma saat ia membukakan pintu untukku. Aku berjalan cepat ke arah pintu kamarnya. Menyentuh kenop pintu dan berusaha membukanya. Percuma, ia menguncinya dari dalam.
Aku mundur sedikit dan bersiap mendobrak pintu kamarnya. BRUAGH ! Suara benturan keras terdengar, tetapi tetap saja pintu itu masih tertutup. BRUAGH ! Untuk kedua kalinya aku berusaha mendobrak pintu kamarnya. Dan beruntung, pintu itu terbuka. Aku melihatnya. Ya, aku melihatnya. Seorang yeoja yang aku cintai, seorang yeoja yang belakangan ini mengisi hatiku, duduk berdiam di sudut tempat tidurnya dan memegang cutter di tangan kanannya. Tangan kirinya mengalir darah merah yang sudah berceceran di sprei tepat tidurnya.
“SOOHYUN!” aku berteriak keras dan berlari ke arahnya. Eomma Soohyun menutup mulutnya, tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. Aku memeluknya, aku melihat wajahnya yang pucat, aku melihatnya. Seakan rusak, seakan tidak ada jiwa yang bersarang di tubuhnya, pandangannya kosong. “Kajja, kita kerumah sakit!” Aku menggendongnya, matanya masih terbuka dan deru nafasnya masih terdengar, tapi ia seperti kehilangan indra perasa, tidak ada setetes air mata pun yang keluar.
Aku menemaninya di rumah sakit. Eommanya pulang untuk mengambil baju dan segala macam keperluan yang dibutuhkan Soohyun. Matanya terpejam, tangan kirinya dibalut perban, luka luka pasca kecelakaan sudah diobati. Jarum infus menembus kulitnya. Menatapnya, melihat wajahnya, wajahnya yang cantik dan senyuman yang manis, mungkin aku sudah tidak dapat melihatnya lagi.
“Lee Hyuk Jae.” Aku melihat kedua matanya terbuka dan memanggil namaku. Aku mendekat dan tersenyum lebar padanya.
“Hmm ? Apa ada yang kau inginkan ?” balasku pelan.
“Aku berpikir, kalau darahku habis....aku akan meninggal.”Aku terdiam. Mulutku terkunci rapat. “Maafkan aku, aku baru menyadarinya sekarang, aku tidak mencintaimu, aku mencintai orang lain.”
“Aku tahu.”
“Aku menyukaimu, segala kebaikanmu, segalanya darimu aku menyukainya, tapi aku mencintai dia, aku mencintai Park Jung Soo.”
“Aku tahu.”
“Mianhaeyo. Maafkan aku.”
“Kau memintaku untuk menjaga jarak hmm ? aku akan melakukannya. Kau memintaku untuk diam ? Aku juga akan melakukannya. Aku tidak akan memaksamu untuk mencintaiku.” Aku tersenyum kepadanya, menyembunyikan perasaan yang sebenarnya.
“Kita harus putus..”
“Arraseo.”
“Kau...marah padaku ? Tidak apa-apa, aku menerimanya, aku memang pantas menerimanya.”
“Aku tidak marah padamu, hal seperti ini memang harus terjadi. Jangan lakukan hal bodoh lagi hmm ? Aku  mencintaimu, dan selamanya akan tetap begitu.”
Soohyun tersenyum padaku, senyuman manisnya mungkin hal yang akan selalu aku rindukan. “Apa Jung Soo baik-baik saja ?” tanyanya.
“Jung Soo sudah melewati masa kritisnya, ia baru saja sadarkan diri.”
“Bantu aku untuk bertemu dengannya.” Dia bangun meskipun tubuhnya sedikit lemas. Aku ingin menahannya untuk bangun, tetapi ia memaksa. Aku menyerah, aku menuntunnya duduk di kursi roda dan mengantarkannya ke depan pintu ruang rawat Park Jung Soo. “Gomawoyo, selebihnya biar aku lakukan sendiri.” Ujarnya tersenyum.
“Gwaenchana ? Aku sedikit khawatir.” Kataku cepat. Ia tersenyum lebar padaku, ia memintaku untuk meninggalkannya. Aku menghela nafas panjang. “Baiklah, hati-hati.” Aku berbalik, berjalan meninggalkan dia di depan ruangan Park Jung Soo.

Author’s POV
Soohyun melihat kepergian Eunhyuk dari hadapannya. Setelah Eunhyuk menghilang dari pandangannya, ia menggenggam kenop pintu dan hendak membukanya. Tetapi sesuatu membuat Soohyun membatalkan niatnya.
“Tangan anda sudah tidak dapat tertolong, tuan. Benturan tersebut sangat keras dan merusak saraf tangan anda.” Sebuah suara menggetarkan hati Soohyun. Jantungnya berdetak cepat.
“Maksud dokter, tangan saya lumpuh ?” Suara yang sangat Soohyun kenal, Park Jung Soo membalasnya.
“Bahasa kasarnya seperti itu.”
Soohyun terpaku di tempatnya, tangannya membuka kenop pintu cepat. Ia melihat Jung Soo yang duduk di ranjangnya dan dokter yang berdiri di sebelahnya. Jung Soo dan dokter menatap kedatangan Soohyun kaget.
“Soohyun ?” ujar Jung Soo pelan.
“Ya! Jelaskan padaku, penjelasan dokter salah kan ? Ia hanya mengajakmu bercanda bukan ?” ucap Soohyun setengah berteriak. Dokter membungkukkan badannya pada Jung Soo dan berjalan keluar. Tinggallah Jung Soo dan Soohyun disini.
“Soohyun-ah....”
“Ahahaha, dokter itu sangat lucu. Ia bercanda kan ? Ahaha, aku sungguh tidak bisa berhenti tertawa.” Soohyun menjalankan kursi rodanya mendekat pada Jung Soo sambil terus tertawa.
“Tertawalah jika kau ingin tertawa. Menangislah jika kau ingin menangis. Jangan memaksakan dirimu tertawa jika kau ingin menangis.” Jung Soo manatap wajah Soohyun fokus.
“Aha..ha..ha..ha” Soohyun tertawa pelan dan semakin pelan kemudian ia menangis.”Kenapa waktu itu kau menyelamatkanku ? Kenapa ? Harusnya aku, harusnya aku yang lumpuh, bukan kau. Harusnya aku yang mendapatkannya, kenapa kau Park Jung Soo ?!!”
“Mianhae.”
“Ani ! Harusnya aku yang mengatakannya ! Aku, Park Jung Soo ! Kenapa kau harus seperti ini ?! Kenapa ?!” teriak Soohyun dan kedua tangannya meremas baju rumah sakit Jung Soo. Jerit tangis yang memilukan kembali didengar Jung Soo, jeritan tangis Soohyun yang ketiga kalinya untuk Jung Soo. In Young dan eomma Jung Soo melihatnya dari depan pintu kamar. In Young dan eommanya tidak kuasa untuk menahan tangis. Tangis Soohyun begitu memilukan, terasa bahwa Soohyun sungguh-sungguh menyesal, semuanya merasa tersakiti, bukan hanya Jung Soo.
“Jangan menangis.” Jung Soo menghapusnya, air mata Soohyun. ”Ini kenapa hmm ?” Jung Soo mengambil tangan kiri Soohyun yang dibalut perban.
“Aniya.” Soohyun menyembunyikan tangan kirinya dan menjalankan kursi rodanya keluar kamar Jung Soo. Jung Soo terdiam, ia tidak punya hak memaksa Soohyun disini.
Soohyun keluar dan menemukan eomma Jung Soo dan In Young duduk di ruang tunggu depan kamar Jung Soo. Soohyun memberhentikan kursi itu didepan mereka, dan berusaha bangkit berdiri. In Young dan eomma Jung Soo terbelalak melihat Soohyun yang memaksakan dirinya berdiri di hadapan mereka.
“Maafkan aku. Aku yang salah, aku yang membuatnya seperti ini. Pasti ahjumma dan eonnie akan membenciku bukan ? Aku menerimanya, aku pantas menerimanya. Sekali lagi, maafkan aku.” Soohyun membungkukkan badannya dan menitikkan air matanya jatuh ke lantai. Kemudian Soohyun duduk kembali di kursi roda dan menggerakkannya pergi.
“Kami tidak membencimu Soohyun-ah.. Ini bukan salahmu.. Kami tidak menyalahkanmu.. ” ujar eomma Jung Soo melihat ke arah Soohyun yang masih terus berjalan meninggalkan mereka.
“Aku tidak membencimu, aku sudah menerimanya.Tetaplah di samping Jung Soo.” Ucap In Young tersenyum kecil.
Soohyun berhenti, ia memutar kepalanya menghadap eomma Jung Soo dan in Young. Soohyun tersenyum pada mereka. Kemudian kembali menggerakkan kursi rodanya ke kamarnya. Terdengar teriakan kecil yang diutarakan eomma Jung Soo.
“Seringlah main ke kamar Jung Soo, pasti ia juga akan senang melihatmu !”

***

“Annyeong !” teriak Soohyun saat memasuki kamar Jung Soo tanpa menggunakan kursi rodanya. Ia sangat senang meskipun badannya semakin terasa lemas. Sudah beberapa hari untuk Soohyun dan sudah seminggu untuk Jung Soo tinggal di rumah sakit ini.
“Kau selalu berteriak kencang seperti itu. Telingaku panas ! Lagipula ini kan rumah sakit.” Ujar Jung Soo mencibir sambil tersenyum lebar pada Soohyun.
“Jung Soo-ah. Aku ingin memberti tahumu sesuatu..” ucap Soohyun riang dan mendekatkan wajahnya ke telinga Jung Soo. Tetapi Jung Soo menjauhkan wajahnya dari wajah Soohyun.
“Mau apa kau ? Jangan dekat-dekat !” Jung Soo melotot melihat Soohyun, Soohyun tertawa kecil.
“Ppali..Ppali ! Aku tidak ada waktu !” teriak Soohyun. Dengan ragu-ragu Jung Soo mendekatkan telinganya dengan wajah Soohyun. Hembusan nafas Soohyun yang panas terasa di telinga Jung Soo, membuat hatinya sedikit bergetar. “Kau tahu ? Ternyata ada seorang yeoja bodoh yang mencintaimu!” ujar Soohyun ditelinga Jung Soo.
“Hah ?” Jung Soo bingung dan menatap wajah Soohyun yang masih tersenyum lebar. “Maksudmu?”
“Ne ! Ada seorang yeoja bodoh yang baru menyadari bahwa dia mencintaimu !”
“Nuguya ?” Jung Soo menatap wajah Soohyun lekat lekat, menungggu jawaban Soohyun.
“Aku !” jawab Soohyun cepat.
“Hah ?” Jung Soo terperanjat kaget.
“Ne ! Yeoja bodoh itu aku ! Aku yang baru menyadari kau mencintaiku, aku baru menyadari bahwa aku juga mencintaimu.” Soohyun tersenyum.
“Kau mengatakan kau mencintaiku karena kau merasa kasihan padaku bukan ? Ani, aku tidak membutuhkannya.” Jung Soo membuang mukanya pada Soohyun.
“Jung Soo-ah. Aku mohon, jangan berbohong lagi.” Soohyun menyentuh tangan kanan Jung Soo dengan tangannya yang masih berbalut perban.
“Aku tidak membutuhkannya Soohyun-ah. Aku tidak membutuhkan rasa kasihan itu. Aku rasa lebih baik kita seperti ini saja.”
Terdengar bunyi ketukan beberapa kali dari pintu kamar Jung Soo. Kemudian pintu pun terbuka dan beberapa suster masuk ke dalam ruangan.
“Nona Soohyun, ayo kita kembali ke kamar.” Seorang suster menyentuh pundak Soohyun dan mengajaknya pergi.
“Aniya suster, ada yang masih harus kuurus disini. Sebentar saja.” Soohyun sedikit meronta-ronta. Tetapi dengan bantuan beberapa suster yang lain, Soohyun berhasil dibawa pergi. “Jung Soo-ah, kumohon pikirkan baik-baik, sungguh, aku tidak mempunyai rasa kasihan itu. Percayalah !” Soohyun berhenti meronta-ronta dan akhirnya mengalah untuk dibawa pergi.
“Chakkaman suster, apa yang terjadi dengan Soohyun ? kenapa dia tidak boleh kesini ? Dan kenapa ia masih di rumah sakit ini ? Dia hanya perawatan untuk mengobati luka pasca kecelakaan saja bukan ?” tanya Jung Soo pada suster yang berdiri di paling belakang.
“Aniya. Nona Soohyun disini bukan hanya karena perawatan luka pasca kecelakaan, ia disini karena luka sayat ditangannya terus robek. Nona Soohyun tidak bisa diam dan alhasil luka itu terus robek. Ia selalu melakukan transfusi darah dan seringkali mengalami demam. Dan pagi ini demamnya kambuh, kami sudah melarang nona untuk keluar kamar, tetapi ia pergi saat kami lengah.” Kata suster itu.
“Mwo ? Lalu kenapa tangannya terluka ?” tanya Jung Soo lagi. Jung Soo terkejut dan ia kembali mengingat luka perban di tangan Soohyun.
“Sepertinya itu percobaan bunuh diri, coba saja kalau ia ditemukan terlambat, mungkin nona Soohyun akan benar-benar meninggal. Ah, maaf tuan, saya harus pergi, saya masih harus mengganti perban nona Soohyun.” Suster itu keluar meninggalkan Jung Soo yang terpaku disana. ‘jadi...perban, tidak ada waktu, nafasnya yang panas, luka ditangannya itu, dan dia masih disini, karena dia berniat bunuh diri ? Cho Soohyun, kau gila!’ Jung Soo mendengus kesal.

***

“Eunhyukkie. Eottokhe ? Dia sepertinya benar-benar membenciku.” Ujar Soohyun sambil menggigiti kuku jarinya. Eunhyuk mengambil tangan Soohyun dan meletakkannya disamping ranjang.
“Jangan gigiti kuku jarimu!” Eunhyuk melotot melihat Soohyun.
“Eottokhe Eunhyukkie ? “ Soohyun memonyongkan bibirnya dan menundukkan kepalanya.
“Bilang padanya kalau kau sungguh tidak seperti itu hmm ?” ujar Eunhyuk.
“Aku saja tidak boleh keluar kamar oleh suster sejak kejadian itu!”
“Kau itu babo ! Pakai media lain ! Coba kirimi surat !” Eunhyuk mengangkat wajah Soohyun. “Senyumlah!”
“Eunhyukkie ! Kau pintar !” Soohyun tersenyum lebar dan berniat mengambil kertas dan pulpen dari laci meja sebelah ranjangnya.
“Biar aku ambilkan, nanti lukamu robek lagi hmm ?” Eunhyuk menahan tangan Soohyun dan membantu Soohyun mengambil kertas dan pulpen dari dalam laci.
“Gomawo Eunhyukkie!” Soohyun tersenyum lebar dan mulai menulis, baru menulis sebentar ia sudah melipat kertas tersebut dan memberikannya pada Eunhyuk. “Kau mau membantuku bukan?” tanya Soohyun.
“Tentu.” Eunhyuk tersenyum dan mengambil kertas tersebut dari tangan Soohyun. “Aku akan pulang dan memberikan ini pada Jung Soo. Cepatlah sembuh ne ?” Eunhyuk tersenyum dan mengambil tas nya keluar dari kamar Soohyun. ‘aku mencintaimu..’ ujar Eunhyuk dalam hati.

***

“Soohyun memberikan ini padamu.” Eunhyuk memberikan kertas itu kepada Jung Soo. Jung Soo menerimanya ragu-ragu. “Kami sudah putus, dia mencintaimu, dia sudah mengatakannya bukan ?”
“Ne.” Jawab Jung Soo singkat.
“Jangan mengecewakannya. Kau mencintainya ? Aku sudah merelakannya untukmu, atau kau mau aku merebutnya kembali darimu ?” ujar Eunhyuk tersenyum.
“Bukan itu. Ia tidak mencintaiku. Ia hanya merasa kasihan padaku.”
“Baca apa yang dia tulis disana.” Jung Soo membuka kertas tersebut perlahan. Dan kemudian ia membacanya.
“Jika kau tidak mencintaiku, tidak masalah. Aku hanya berharap dapat melihatmu setiap hari. Tidak peduli apapun yang terjadi, tidak peduli apapun yang akan kau lakukan, aku akan tetap bersamamu. Aku akan tetap mencintaimu.... Soohyun. ” Jung Soo membacanya dan menatap wajah Eunhyuk.
“Ia merindukanmu, dan yang paling ingin ia katakan adalah.... bahwa ia mencintaimu.” Eunhyuk tersenyum pada Jung Soo. “Kau tahu ? Seorang yeoja sangat sulit mengutarakan perasaannya pada seorang namja, tapi kau lihat ? Soohyun mengesampingkan segala kesulitannya dan ia terus mengatakan bahwa ia mencintaimu.” Eunhyuk berlalu begitu saja meninggalkan Jung Soo. Sebelum ia membuka pintu kamar, Eunhyuk berbalik. “Aku ingin mendengar Soohyun bercerita padaku tentangmu hari ini. Harus hari ini, arraseo ?!” Eunhyuk membuka pintu dan keluar sambil tersenyum.
Jung Soo terdiam namun tersenyum akhirnya. Ia membawa surat itu keluar kamarnya dan berlari ke kamar Soohyun. Jung Soo terburu-buru membuka pintu kamar dan melihat Soohyun sedang menulis di sebuah kertas. Soohyun menoleh melihat ada seseorang masuk ke kamarnya.
“Jung Soo ? Kau datang ?” Soohyun tersenyum lebar dan turun dari ranjangnya. Nafas Jung Soo tidak beraturan karena ia berlari ke kamar Soohyun.
“Apa maksudnya ini ?’’ Jung Soo menunjukkan selembar kertas yang adi di tulis Soohyun.
“Aku ingin mengatakan bahwa aku mencintaimu. Meskipun kau tidak mencintaiku, aku tetap mencintaimu.” Soohyun tersenyum dan jari tangannya membentuk huruf V. “Lalu, kau kesini untuk apa ? Untuk bertemu denganku bukan ?”
“Ani. Aku kesini untuk mengatakan bahwa aku juga mencintaimu. Nado Saranghaeyo.” Jung Soo memeluk Soohyun erat. Jung Soo mengendurkan pelukannya dan menatap wajah Soohyun intens. Kemudian dikecupnya pipi Soohyun sekejap. Soohyun mengerjap-ngerjapkan matanya, wajahnya terasa panas.
“Lihat! Baru dikecup seperti itu saja kau sudah memerah seperti itu!” ujar Jung Soo tersenyum lebar.
“Aku merindukanmu.” Balas Soohyun memeluk erat tubuh Jung Soo.
“Aku disini. Dan akan selalu disini.” Jung Soo tersenyum.
Saat kau tidak bahagia, aku akan membiarkan kau menangis. Saat kau tidak lagi menangis, aku akan membuatmu tertawa -----------Park Jung Soo.
Asalkan aku bersamamu, aku akan bahagia -----------Cho Soohyun
Aku  mencintaimu, dan selamanya akan tetap begitu.-----------Lee Hyuk Jae
==END==





[TWOSHOOT] SACRIFICE OF LOVE [1 OF 2]

Ini buka FF buatan saya tapi ini FF tentang saya yang dibuat oleh orang lain ^^
Menurutku ceritanya bagus makanya aku ingin kalian juga membacanya ^^
Hope you like it :D

Title                       :  Sacrifice Of Love
Author                  :  Sheren Indah Grata a.k.a everysta michelle
Genre                   :  Romance
Rating                   :  PG+13
Length                  :  Twoshoot  [1 OF 2]
Cast                       :  -Cho Soohyun
                                   -Park Jung Soo a.k.a Leeteuk
                                   -Lee Hyuk Jae a.k.a Eunhyuk
                                   -Park In Young
Notes                    :  annyeong  J saya hadir membawa ff yang saya buat sendiri *iyalaaahh* Ini FF request J  Mian kalo nanti akhirnya tidak sesuai harapan atau bahkan mengecewakan. Typo bertebaran dimana-mana. Soalnya saya mengerjakan ff ini dalam keadaan sakit *poor author*.So, don’t forget RCL and don’t be a silent reader J Happy Reading J
Recommended Songs    :               Super Junior - Bittersweet
-Story Begin-

Author’s POV
Matahari bersinar terang. Tanda bahwa hari ini tidak akan turun hujan. Gundukan awan gelap pergi entah kemana. Jam besar di taman sudah berdentang sebelas kali, pertanda bahwa jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Seorang yeoja kecil berjalan pulang ke rumahnya sambil bersenandung riang dengan wajah gembira. Tetapi wajah riangnya hilang seketika begitu ia melihat seekor anjing besar berjalan mendekatinya.
Yeoja bernama Soohyun itu berbalik arah dan berjalan cepat menghindari anjing tersebut. Soohyun terus berjalan, tidak berani menatap ke belakang melihat keberadaan anjing itu.Soohyun tidak tahu anjing itu terus mengikutinya. Sampai pada akhirnya Soohyun menyadari bahwa ia masuk gang yang salah. Soohyun terjebak di gang buntu.
Soohyun memberanikan diri berbalik badan. Anjing itu terus mendekatinya. Soohyun yang tidak tahu harus pergi kemana lagi hanya bisa merosot ke tanah dan mulai terisak. Soohyun takut anjing itu akan menggigit salah satu kakinya. Tangisan Soohyun semakin menjadi-jadi begitu anjing itu mulai mengendus-endus betis Soohyun. Lidah anjiing itu hendak keluar untuk menjilati kaki Soohyun, tetapi lidah anjing itu kembali masuk ke dalam mulutnya ketika seorang namja kecil menaruh ranting kecil di mulut anjing itu. Namja kecil itu juga berhasil membawa anjing itu menjauh dari Soohyun.
“Gwaenchana ?” tanya namja kecil itu dengan gurat wajah khawatir.
“Aku.. Aku takut..” Soohyun kembali menangis keras. Namja kecil itu memeluk Soohyun untuk menenangkannya. Soohyun tetap saja menangis.
“Uljima. Anjing itu sudah pergi. Aku juga disini.” Namja kecil itu masih saja memeluk Soohyun dan menepuk pundaknya pelan-pelan. Tak lama setelah itu, tangis Soohyun berhenti, namja itu melepas pelukannya dan tersenyum. “Sudah tidak ada apa-apa. Jangan menangis. Wajahmu terlihat jelek. Aku Jung Soo.” Lanjut Jung Soo.
“Aku belum pernah melihatmu sebelumnya ? Kau tinggal dimana ?” tanya Soohyun menghapus butiran bening di pipinya dengan punggung tangannya.
“Aku baru pindah kesini. Wajar kau tidak pernah melihatku. Rumahku beberapa blok dari sini. Kapan-kapan main kerumahku ya ?” balas Jung Soo tersenyum. Soohyun ikut tersenyum. Jung Soo berdiri terlebih dahulu dan mengulurkan tangannya pada Soohyun. Soohyun menerima uluran tangan itu dan bangkit berdiri. “Ayo, kuantar pulang.” Ujar Jung Soo menggenggam erat tangan Soohyun.

***

Seoul, 2012
Cahaya matahari masuk melewati celah-celah jendela kamar Soohyun. Cukup terik sehingga membuat suhu kamar menjadi sedikit hangat. Pakaian yang Soohyun pakai terlihat lusuh, terlipat sana sini. Ia menggeliat pelan dan membuka matanya perlahan, berusaha mengadaptasikan matanya dengan cahaya yang ada.
Soohyun duduk di kasurnya sambil terus memeluk guling. Menyibakkan selimut yang cukup membuatnya sedikit kesulitan bergerak. Terlihat jelas dimatanya bahwa Soohyun masih mengantuk, tetapi otaknya mengatakan bahwa ia harus bangun, atau ia akan ketinggalan bus yang mengantarkannya ke kampus.
“Eomma, aku berangkat.” Teriak Soohyun sambil memakaikan sepatu di kedua kakinya.
“Hari ini Jung Soo tidak datang ?” teriak eomma Soohyun dari dalam rumah.
“Tidak. Jung Soo sedang menambah jadwal kuliahnya eomma. Mungkin ia akan semakin jarang kesini.” Jawab Soohyun dan berlari keluar pagar rumahnya.
Rumah yang berdekatan membuat Soohyun dan Jung Soo sering bermain bersama. Pergi dan pulang sekolah bersama. Mengerjakan pekerjaan rumah bersama. Bersahabat dekat sudah belasan tahun. Dimana ada Jung Soo pasti ada Soohyun, begitupun sebaliknya.
Bus datang. Soohyun masuk ke dalam bus tersebut dan hendak duduk di salah satu kursi hingga seorang namja kurus tidak sengaja mendorong pundaknya hingga Soohyun terjatuh. ‘Namja itu kurus, tetapi tenaganya sangat besar’ batin Soohyun. Isi tas Soohyun berserakan, membuat namja itu ikut menunduk dan membantu membereskan barang-barang Soohyun.
“Ah, mian mian. Sungguh aku tidak sengaja. Gwaenchana ?” tanya namja itu merasa bersalah.
“Ah, ye, gwaenchana.” Jawab Soohyun sambil berusaha mengambil salah satu buku kuliahnya. Begitu Soohyun ingin mengambil buku tersebut, tangan namja itu lebih cepat mengambilnya. Ia sedikit terkejut melihat cover buku Soohyun. Apa yang perlu di kaget kan dari cover buku itu ? Bukankah itu hanya buku kuliah biasa ?
“Kau kuliah disini ?” tanya namja itu cepat sambil menunjuk cover buku Soohyun.
“Ne. Ada apa ?” tanya Soohyun bingung. Bus sudah mulai berjalan dan barang-barang Soohyun selesai di bereskan. Soohyun bangkit berdiri dan duduk di kursi. Namja itu ikut duduk di samping Soohyun.
“Aku juga kuliah disini. Kurasa kita bisa jadi teman ? Aku Lee Hyuk Jae, panggil saja Eunhyuk.” Eunhyuk tersenyum pada Soohyun dan mengulurkan tangannya pada Soohyun. Soohyun membalas uluran tangan Eunhyuk.
“Aku Cho Soohyun. Salam kenal.” Ujar Soohyun tersenyum lebar. Deretan giginya yang rapih terlihat jelas. Eunhyuk menjadi minder sendiri karena gusinya yang terpampang jelas jika ia tersenyum. Eunhyuk menunduk menahan senyum yang tidak bisa ia tunjukkan pada Soohyun. “Nanti kau akan kukenalkan pada sahabatku. Park Jung Soo.” Lanjut Soohyun tanpa melihat pada Eunhyuk. Ia mengarahkan pandangannya ke luar jendela. Melihat beberapa burung yang bertengger di ranting pohon bersenandung riang. Soohyun ikut bersenandung kecil, seakan lupa Eunhyuk yang berada disampingnya.

***

Jung Soo’s POV
Aku berjanji bertemu Soohyun di taman belakang sekolah. Aku yang mengajaknya, anggap saja sebagai permintaan maafku tidak bisa pergi bersama untuk beberapa hari kedepan. Ya, jadwal kuliahku alasan dari semua ini. Ada rasa sedikit menyesal dalam hatiku telah memilih jurusan hukum.
Sambil menunggu, kuhabiskan waktuku dengan membaca buku mata kuliahku sambil menyeruput jus strawberry yang barusan ku beli di kantin. Sedang asyik membaca, seseorang memeluk leher jenjangku dari belakang. Aku terbatuk-batuk dibuatnya.
“Yak, Soohyun-ah ! Sampai kapan kau mau terus seperti itu. Ini sudah kesekian kalinya kau membuatku terkejut di siang bolong.” Ujarku cepat sambil menepuk-nepuk dadaku. Aku tidak menoleh, namun aku yakin itu Soohyun. Kebiasaannya tidak pernah berubah. Aroma tubuhnya juga tidak pernah berubah. Tanpa menoleh pun, aku tahu itu Soohyun.
“Mian Jung Soo-ah, hehe.” Tawa Soohyun lebar.”Ada seseorang yang ingin aku kenalkan padamu.” Lanjut Soohyun.
“Nugu ?” tanyaku. Aku menoleh. Mendapati seorang namja kurus dan mempunyai pipi tirus berdiri di sebelah Soohyun. “Aku Park Jung Soo. Sahabat Soohyun. Jurusan hukum.” Kataku memperkenalkan diri sambil tersenyum.
“Aku Lee Hyuk Jae, panggil saja Eunhyuk. Aku baru pindah ke universitas ini. Mohon bimbingannya.” Balasnya tersenyum.
“Jung Soo-ah. Aku mau ke kelas dulu. Kutunggu kau disini jam dua nanti. Mari kita pulang bersama.” Ujar Soohyun riang lalu pergi begitu saja meninggalkan aku dan Eunhyuk. Baru sebentar saja ia sudah lupa Eunhyuk yang baru ia kenal tadi. Begitulah seorang Cho Soohyun, seorang yeoja yang ceroboh dan pelupa.
“Percayakah kau pada cinta pandangan pertama ?” tanya Eunhyuk tiba-tiba setelah Soohyun tidak terlihat lagi. Leeteuk sangat terkejut mendengar Eunhyuk mengatakan hal yang sedikit aneh.
“Entahlah. Aku belum pernah merasakannya.” Jawab Jung Soo ragu.
“Aku sudah merasakannya sekarang. Sepertinya aku jatuh cinta pandangan pertama pada sahabatmu.” Eunhyuk tersenyum. Aku menoleh dan menatapnya tajam, hanya saja ia tidak melihat. Emosiku naik hingga ubun-ubun. Tetapi hatiku memaksa nya untuk kembali turun. “ Tolong bantu aku. Sungguh aku suka padanya. Izinkan aku untuk memiliki sahabatmu itu ne ? Aku ingin ke kelas dulu.” Eunhyuk meninggalkan ku dengan semburat senyum lebar di bibirnya yang tipis itu. Aku merebahan tubuhku di kursi taman. Hatiku gelisah. Bisakah aku merelakan sahabat yang aku cintai untuk Eunhyuk yang bahkan baru saja Soohyun kenal ?

***

“Soohyun-ah. Mianhe. Sepertinya aku tidak bisa pulang denganmu hari ini. Aku ada jadwal dadakan oleh guruku.” Telepon genggam ku pegang dan ku letakkan di telingaku. Aku yakin raut wajah sedih terpancar di wajahku, untung saja aku sedang tidak berhadapan langsung dengan Soohyun sekarang.
“Tidak apa-apa Jung Soo-ah. Eunhyuk menawarkan diri untuk mengantarku pulang. Arah rumah nya sama dengan kita.” Balas Soohyun riang.  Aku melonjak kaget mendengar Soohyun akan pulang bersama Eunhyuk.
“Mwo ?! Kau akan pulang dengan Eunhyuk ?!” tanyaku dengan suara yang meninggi.
“Nde. Jadi kau tidak perlu khawatir padaku bukan ? Ada Eunhyuk disini. Ada apa ? Sepertinya kau terkejut ?” tanya Soohyun kembali.
“Aniya. Ani. Tidak apa-apa. Hati-hatilah.” Jawabku lembut.
“Baiklah. Aku pulang duluan. Kau juga, hati-hatilah di jalan.” Dia menutup telepon. Aku hanya bisa menghela nafas mendengar Soohyun mengatakan hal seperti itu kepadaku. Kata-kata Eunhyuk tadi pagi sepertinya serius. Ia tidak main-main dengan ucapannya.
***

Sepanjang hari aku tidak bisa tenang. Semalaman aku tidak bisa tidur. Ucapan Eunhyuk kemarin masih terus bergema di telingaku. Eunhyuk akan merebut apa yang selama ini aku jaga baik-baik. Bagaimana aku bisa tenang ?
Aku berjalan pelan ke arah rumah Soohyun sambil mengeratkan jaket tebal di tubuhku. Hari ini cuaca sedikit dingin. Aku tersenyum kecil mengeluarkan syal berwarna pink dari tas punggungku dan menggenggamnya erat. Syal ini akan kuberikan pada Soohyun. Kemarin aku melihatnya di etalase toko. Kukira akan cocok untuknya.
“Jung Soo-ah !” teriak seseorang keras. Aku segera tahu siapa pemilik suara khas itu. Aku mengangkat kepalaku dan hendak tersenyum. Tetapi semua itu kembali hilang ketika kedua mataku menangkap ada Eunhyuk disamping Soohyun yang sedang tersenyum lebar padaku. Senyumku kembali hilang. Soohyun berlari menghampiriku.
“Annyeong. Lama tidak berjumpa.” Ucap Soohyun melambai-lambaikan tangan kanannya dihadapanku sambil tersenyum.
“Lama ? Bukankah terakhir kali kalian bertemu kemarin pagi ?” tanya Eunhyuk yang tiba-tiba muncul diantara aku dan Soohyun.
“Bagiku, itu sangat lama. Aku rindu padanya. Setiap hari aku selalu bersamanya. Tidak bersamanya sehari membuatku tidak betah.” Jelas Soohyun tersenyum pada Eunhyuk. ‘Kumohon Soohyun-ah. Jangan berikan senyummu pada Eunhyuk. Aku tidak tahan.’ Gumamku pelan. Ku masukkan syal pink itu kembali ke dalam tas punggungku tanpa sepengetahuan Soohyun yang sedang asyik mengobrol bersama Eunhyuk.
“Kalian ingin ke kampus juga bukan ? Kajja.” Ajakku sambil berjalan cepat didepan mereka, sedangkan mereka ? Mereka asyik mengobrol dibelakangku dan aku pun tidak dipedulikan lagi, Aku kembali menghela nafas panjang. Sesuatu yang aku takutkan sebentar lagi akan benar-benar terjadi.
“Jung Soo-ah. Kenapa kau diam saja dari tadi ? Kau sakit ?” tanya Soohyun sambil menyentuh keningku. Aku menghentikan langkahku dan menatapnya.
“Aku tidak sakit. Aku hanya sedang malas berbicara.” Jawabku cepat. Melepaskan tangannya dari keningku dan tersenyum.
“Malas bicara ? Bukan karakter seorang Park Jung Soo. Kita sudah bersahabat belasan tahun Jung Soo-ah. Katakan, ada apa ?” ujar Soohyun. Ia menatapku serius.
“Aku sungguh tidak ada apa-apa. Ayo cepat kita berangkat. Atau kita semua akan sama-sama terlambat.” Ujarku cepat dan kembali berjalan didepan. Akhirnya mereka berdua mengimbangi jalanku. Mereka masih terus menatapku bingung. Aku hanya melihat kedepan dan berpura-pura tidak melihat. ‘Kau begitu dekat dengannya, hingga tidak ada ruang untukku diantara kalian berdua. Aku tidak mungkin mengatakan bahwa aku cemburu kau dekat dengan Eunhyuk. Itu namanya aku egois.’ Batinku.
***

Author’s POV
Angin berhembus kencang membuat semua orang mengeratkan jaket tebal di tubuh mereka. Bulir bulir *author : keinget iklan pulpy orange -_-* salju mulai turun ke permukaan bumi. Sedikit demi sedikit menambah dinginnya cuaca Seoul pagi ini. Meskipun begitu, Jung Soo tetap terus berjalan pelan ke halte bus dengan jaket tipisnya. Tidak memperdulikan cuaca dingin yang menusuk kulit.
Berjalan dan terus berjalan. Sendirian tanpa ada Soohyun yang biasanya akan ada disampingnya, bersama- sama pergi ke kampus mereka. Saling tertawa bersama membuat cuaca terasa sedikit lebih hangat. Jung Soo sadar itu hanya kenangan masa lalunya. Karena pada saat ini, Soohyun tidak berada disampingnya.
“Tinn..Tinn..” Klakson mobil berbunyi keras dari arah belakang. Jung Soo tersadar dari fikirannya dan segera menyingkir sedikit dari jalan tanpa menoleh. “Tinn..Tinn” klakson mobil itu kembali berbunyi. Jung Soo sedikit kesal kemudian menoleh ke arah belakang. Mobil Audi A6 berwarna putih berjalan pelan dan berhenti di sampingJung Soo. Kaca mobil berwarna hitam itu terbuka.
“Jung Soo-ah. Ayo kita berangkat bersama.” Kepala Soohyun menyembul keluar begitu kaca mobil terbuka. Soohyun tersenyum senang. Eunhyuk yang duduk di samping Soohyun pun ikut tersenyum. Jung Soo dapat mengira bahwa ini adalah mobil Eunhyuk.
“Ah, tidak perlu, aku naik bus saja. Halte sudah dekat dari sini.” Jawab Jung Soo lembut.
“Naiklah. Cuaca sedang dingin Jung Soo-ah. Lihat! Salju sudah mulai turun. Nanti kau sakit.” Soohyun memaksa Jung Soo untuk ikut dengannya. “Tadi aku sudah ke rumahmu, kata Ahjumma kau sudah pergi. Kenapa kau tidak ke rumahku huh ? Aku menunggumu.” Lanjut Soohyun.
“Mian. Aku ada kelas pagi hari ini. Kukira kau tidak mau kut denganku, jadi aku pergi sendiri” jawab Jung Soo berbohong. Dari awal memang Jung Soo tidak berniat menjemput Soohyun dirumahnya seperti biasa. Jung Soo memberikan kesempatan Eunhyuk untuk menjemput Soohyun. Jung Soo tidak mau bertindak egois, menganggap Soohyun hanya miliknya karena memang status mereka hanya sekedar sahabat.
“Kalau kau tidak mau ikut, aku akan turun dan naik bus bersamamu.” Ancam Soohyun. Jung Soo dan Eunhyuk terbelalak kaget. Tangan Soohyun di tahan Eunhyuk dan pintu mobil ditahan Jung Soo. “Eoh?” Soohyun terlihat bingung dengan perlakuan dua namja ini.
“Jangan turun. Cuaca sedang dingin-dinginnya kau tahu ?!” Jung Soo menaikan suaranya. Soohyun sedikit kaget. Mata Jung Soo menatap Eunhyuk, memberi tanda bahwa Eunhyuk harus cepat pergi. Mengatakan bahwa Jung Soo tidak akan ikut. Mobil langsung melaju cepat, meninggalkan Jung Soo sendirian.

***

Jung Soo sampai kampus beberapa saat setelah Eunhyuk dan Soohyun. Semua pasang mata yang ada disana menatap kedatangan Jung Soo dengan tatapan iba. Seorang yeoja berbisik dengan teman disebelahnya.
“Kasihan ya Jung Soo. Dia dikhianati oleh Soohyun, sahabat lamanya sendiri. Ckckck, Jung Soo orang yang baik, malah dimanfaatkan. Dasar Soohyun saja yang tidak tahu diri.” Ujar seorang yeoja.
“Soohyun menjadikan Eunhyuk pacarnya hanya karena ingin uang kan ? Masa baru sebulan yang lalu Eunhyuk masuk universitas ini langsung pacaran dengan Soohyun ? Sungguh tidak masuk akal. Cewek matre.” Balas yang seorang lain.
“Apa kau bilang ? Soohyun berpacaran dengan Eunhyuk ?!” Jung Soo berteriak sambil menghampiri yeoja itu. Yeoja itu ,mundur takut-takut.
“Nde, oppa. Oppa, apa benar kau dimanfaatkan Soohyun ? Bukankah kalian sudah bersahabat belasan tahun ?” tanya yeoja itu pelan. Masih takut dengan tatapan Jung Soo.
“Tidak. Itu tidak benar. Ia tidak memanfaatkanku dan aku tidak merasa dimanfaatkan.” Jelas Jung Soo kemudian berlalu begitu saja. Hatinya perih. Sedikit banyak Soohyun telah menggoreskan luka sayat di hati Jung Soo. Bukan karena merasa dimanfaatkan,tetapi karena ia berpacaran dengan Eunhyuk. Soohyun yang dijaga baik baik selama ini oleh Jung Soo akhirnya benar-benar direbut oleh seorang Lee Hyuk Jae, Eunhyuk.

***

Hari ini Soohyun dan Eunhyuk kembali mengunjungi rumah Jung Soo meskipun mereka tahu apa yang akan eomma Jung Soo katakan kepada mereka. Jung Soo selalu tidak ada dirumah. Sudah seminggu sejak gosip itu menyebar. Ya, gosip Eunhyuk dan Soohyun pacaran, gosip Jung Soo yang hanya dimanfaatkan Soohyun, gosip Soohyun yang hanya ingin uang Eunhyuk. Eunhyuk, putra dari seorang pengusaha besar dan ahli waris satu-satunya perusahaan tersebut. Tentu saja akan menjadi gosip besar jika Eunhyuk berpacaran dengan Soohyun yang hanya mahasiswa biasa.
“Ahjumma. Benar Jung Soo tidak ada dirumah ? Dia tidak berbohong padaku bukan ? Dia sudah tidak kuliah seminggu ahjumma.” Rajuk Soohyun berharap eomma Jung Soo memberitahu yang sebenarnya. Jung Soo tidak kelihatan selama seminggu ini di kampus padahal eomma Jung Soo selalu mengatakan bahwa Jung Soo pergi kuliah setiap harinya. Bagaimana bisa ?
“Sudahlah. Jangan rayu eommaku terus. Kalo eomma ku bilang Jung Soo pergi ya berarti Jung Soo pergi.” Bentak In Young, kakak perempuan Jung Soo dengan wajah sinis pada Soohyun. Soohyun memang tidak terlalu dekat dengan In Young, tetapi Soohyun merasa hubungan mereka selama ini baik baik saja, ia juga terlihat senang Soohyun bersahabat dengan Jung Soo.
“In Young eonnie, aku mohon. Aku ingin bertemu dengan Jung Soo. Bisakah eonnie mengizinkanku bertemu dengannya ? Aku tahu Jung Soo ada didalam.” Ujar Soohyun dengan muka sedih. Sedangkan Eunhyuk hanya berdiri diam dibelakang Soohyun. Tidak mau mengatakan apa-apa yang bisa memperkeruh suasana.
“Tidak bisa. Kalaupun bisa, Jung Soo juga pasti tidak mau bertemu denganmu.” Balas In Young keras. Eomma sudah mendorong In Young masuk kedalam, tidak ingin suasana rumahnya menjadi kacau, tetapi apa daya, kekuatan orang tua kalah dengan anak muda. “Sana, ajak pacarmu itu pergi. Dan jangan kembali lagi. Anggap kau tidak pernah mengenal Jung Soo.” Teriak In Young pada Eunhyuk. Eunhyuk menghela nafas panjang dan menyentuh pundak Soohyun. Berharap Soohyun mau mendengarkannya dan pergi dari tempat itu. Soohyun menghempaskan tangan Eunhyuk dari pundaknya. Kembali berteriak sebelum pintu rumah itu tertutup.
“Aku mohon, sekali saja aku ingin bertemu dengan Jung Soo. Tidak perlu lama-lama, hanya lima menit dan itu cukup. Aku akan berlutut pada eonnie jika eonnie mengizinkannya. Jebal, eonnie.” Soohyun mulai terisak pelan. Eunhyuk menggenggam telapak tangan Soohyun, dan memaksanya pergi. Pintu tertutup, tidak ada lagi kesempatan untuk Soohyun. Eunhyuk memaksa Soohyun masuk mobil dan segera melesat dari sana.
Diam-diam, Jung Soo memperhatikan mereka dari jendela kamarnya. Ia melihat semua kejadian itu. Tangisan Soohyun bergema di telinga Jung Soo, kembali teringat Soohyun kecil yang menangis di gang buntu. Ini adalah kali kedua Jung Soo mendengar suara tangisan Soohyun kembali. Tangisan yang membuat Jung Soo dan Soohyun bersahabat.
“In Young noona.” Ujar Jung Soo pelan masuk ke kamar noona nya. In Young yang sedang duduk menghadap jendela kamarnya segera berbalik. Sedikit kaget melihat penampilan Jung Soo yang sedikit berantakan.  Pakaian yang terlipat sana sini serta rambut yang sudah tidak terbentuk lagi.
“Waeyo ? Noona sudah mengusirnya seperti permintaanmu bukan ?”jawab In Young.
“Aku hanya meminta noona menyuruhnya pergi, bukan mengusirnya dengan kejam seperti itu. Aku hanya belum mau bertemu dengannya noona, aku belum siap. Hatiku masih sakit.” Ujar Jung Soo menunduk.
“Arraseo Jung Soo-ah. Noona tersulut emosi melihat wajahnya. Mana wajah polos Soohyun yang sering kau ceritakan pada noona ? Noona tidak tahan melihatmu seperti ini hanya karena dia.”
“Sudahlah noona, aku juga sudah lelah seperti ini. Sudah seminggu aku tidak kuliah. Besok aku akan kembali kuliah. Antarkan aku sebelum kau berangkat kerja ya ?”
“Ne. Rapihkan penampilanmu. Kau sungguh jelek jika seperti ini. Kau tidak tampan lagi.” Ujar In Young meledek. Jung Soo tersenyum kecut mendengar penuturan eonnienya. Meskipun hanya senyum kecil, tetapi In Young senang Jung Soo bisa kembali tersenyum.

***

Matahari menampakkan sinarnya dari ufuk timur. Jung Soo segera bersiap. Ia memakai pakaian casual seperti biasa. Kaus putih di lapisi kemeja bermotif kotak-kotak berwarna biru muda serta celana jins. In Young sudah mengetuk pintu kamar Jung Soo beberapa kali menyuruhnya untuk bergerak lebih cepat. Atau tidak mereka berdua akan sama-sama terlambat. Mobil silver In Young segera melesat cepat dari garasi rumah. Membelah jalanan kota Seoul yang sedikit ramai. Meskipun ramai, tetap saja In Young tidak menurunkan kecepatan moil yang dikendarainya. Sadar bahwa waktu sudah tidak memungkinkan untuk menurunkan kecepatan mobil.
Jung Soo segera turun dari mobil dan In Young juga segera pergi. Jung Soo tersenyum melihat gedung kampus yang sudah seminggu tidak di kunjunginya ini. Kedua matanya menangkap Soohyun sedang berjalan sendirian dan berwajah sedih. Sepertinya Jung Soo tahu apa yang terjadi pada Soohyun. Jung Soo berjalan pergi berpura-pura tidak melihat Soohyun.
“Jung Soo!” teriak seseorang yang Jung Soo yakini itu Soohyun. Tanpa menoleh Jung Soo berlari meninggalkan Soohyun. Tanpa menyangka bahwa Soohyun akan ikut berlari mengejar dirinya.
“Kenapa kau seperti ini Jung Soo-ah. Sungguh, aku minta maaf jika aku sudah membuatmu kecewa.” Ujar Soohyun berteriak, berlari mengejar Jung Soo.
“Aku minta maaf jika aku sudah menyeretmu dalam hubunganku dengan Eunhyuk. Aku minta maaf karena kau ikut digunjingkan orang.”
“Apa kau menghindariku karena aku tidak memberitahumu hubunganku dengan Eunhyuk ? Aku minta maaf Jung Soo-ah. Aku tidak menemukan waktu yang tepat untuk membicarakannya.”
“Apa kau ingin terus menghindar ?! Jika kau melakukan itu, apa kau berfikir bahwa masalahnya akan selesai ?!” teriak Soohyun keras lalu berhenti berlari, nafasnya tersengal-sengal. Ia jongkok ditengah jalan itu, tidak peduli dia berada dimana, yang ia pikir hanya satu, menghirup oksigen sebanyak-banyaknya. Tidak menyadari sebuah truk besar siap-siap menghantamnya dari samping.
Jung Soo berhenti berlari dan berbalik mendengar teriakan Soohyun yang terakhir. Ia sedikit tekejut pada Soohyun yang berani berbicara seperti itu kepadanya. Jujur, Jung Soo sedikit tersinggung. Perkataan itu membuat Jung Soo merasa bahwa ia lelaki pecundang.
Truk besar itu melaju cepat. Jung Soo terpaku melihat Soohyun yang masih jongkok di tengah jalan dengan truk yang melaju cepat di jalan itu. Decitan rem terdengar jelas. Roda yang dipaksa untuk berhenti. Debu-debu jalanan bertebaran di sekitar truk besar itu. Jung Soo terdiam, otaknya lambat bekerja. Hingga ia kembali tersadar, bahwa Soohyun masih disana, nyawanya terancam.
“SOOHYUN !!”
-To Be Continued-

Hayo gimana?? ^^

PROFILE MEMBER U-KISS

Nah!! saya datang membawakan profile member U-Kiss ^^

CEKIDOT!!


Photobucket


Photobucket

Alexander [알렉산더] Lee Eusebio


Posisi             : Main Rapper
Tanggal Lahir : 29 July 1988
Tinggi             : 182cm / Berat: 63kg
Agama           : Kristen
Gol. Darah     : O
Hobi              : dengar musik, nonton film, fotografi
Keahlian        : dapat berbicara dalam 7 bahasa
Fakta Unik     : Dibesarkan di Hongkong dan Macau, tamat di salah satu sekolah di U.S, punya kakak perempuan.


Photobucket
Shin Soo Hyun [신수현]


Posis              :  Leader (semenjak album ke5), Lead Vocalist
Tanggal Lahir  :11 Maret 1989
Tinggi             : 181cm / Berat: 67kg
Agama           : Kristen
Gol.  Darah    : A
Hobi              : dengar musik, berolahraga, bermain komputer
Keahlian        : R&B, Dance, Piano, Sepak Bola
Fakta Unik    : Mantan trainer di Good Entertainment dan JYPE, dekat dengan beberapa member 2PM dan 2AM, memiliki kakak perempuan dan adik perempuan.


Photobucket
Kim Ki Bum [김기범]


Posisi             : Vocalist
Tanggal Lahir : 29 Desember 1990
Tinggi             : 180cm / Berat: 65kg
Agama           : Kristen
Gol. Darah     : O
Hobi              : dengar musik, berenang, membaca
Keahlian        : menyusun lagu, poppin’ dance, piano, akting, bahasa Jepang
Fakta Unik     : Mantan member XING, adik dari Kim Hyung Joon SS501, unofficial leader.


Photobucket
Lee Ki Seop [이기섭]


Posisi             : Vocalist
Tanggal Lahir : 17 Januari 1991
Tinggi            : 180cm / Berat: 60kg
Agama          : Buddha
Gol. Darah    : A
Hobi             : dengar musik, fotografi
Keahlian       : poppin’ dance, beatboxing, taekwondo
Fakta Unik   : Sebelum debut sempat tampil di PKL’s Wonderful Outing bersama SNSD dan muncul di MV Not Young-nya U-Kiss.



Photobucket


Eli [김경재] Kim Kyoung Jae 

Posisi             : Main Rapper
Tanggal Lahir : 13 Maret 1991
Tinggi             : 180cm / Berat: 70kg
Agama           : Kristen
Gol. Darah     : O
Hobi               : dengar musik, nonton film, bermain komputer
Keahlian         : kung fu, taekwondo, bisa berbahasa Inggris dan Mandarin
Fakta Unik     : Lahir di L.A lalu pindah ke Washington D.C, belajar kung fu dan taekwondo selama 12 tahun, punya kakak dan adik perempuan, fans berat Yoon Eun Hye.



Photobucket

Kevin [우성현] Woo Sung Hyun


Posisi              : Main Vocalist
TanggalLahir   : 25 November 1991
Tinggi             : 181cm / Berat: 56kg
Agama           : Kristen
Gol. Darah     : O
Hobi              : composing, dengar musik, membaca
Keahlian        : dapat memainkan gitar dan piano, poppin’ dance, menyanyi, fasih berbahasa Inggris
Fakta Unik    : Pernah tinggal di California, mantan member XING, memiliki seorang kakak perempuan bernama “Deeana”.



Photobucket


Shin Dong Ho [신동호]

Posisi             : Vocalist, Lead Dancer, Rapper
Tanggal Lahir : 29 Juni 1994
Tinggi             : 178cm / Berat: 60kg
Agama           : Kristen
Gol. Darah     : B
Hobi              : dengar musik, main golf
Keahlian        : sepak bola, golf, fasih Mandarin, bisa memainkan alat musik drum
Fakta Unik    : Lama tinggal di China, anggota termuda di U-Kiss, warna kesukaan Dongho adalah pink.






Kim Jae Seop [이기섭]


Posisi             : Rapper
Tanggal Lahir : 4 Juni 1991
Tinggi             : 181cm / Berat: 61kg
Agama           : Buddha
Gol. Darah     : A
Hobi              : Computer game, travel
Keahlian        : bahasa inggris
Fakta Unik    : maknae Paran, sunbae dan satu agensi dengan U-Kiss, netizen mempertanyakan nama yang akan digunakannya karena Kikwang B2ST juga pernah debut dengan nama AJ.





Yeo Hoon Min [여훈민]


Posisi             : Vocalist
Tanggal Lahir : 16 Agustus 1991
Tinggi             : 180cm / Berat: 65kg
Gol. Darah     : O
Hobi              : dengar musik, nonton film, bermain komputer
Keahlian        : taekwondo, snowboarding, wakeboarding, basketball
Fakta Unik    : dulunya debut sebagai penyanyi solo dan bahkan sudah mengeluarkan mini album, ikut berakting dalam Athena: Goddess of war, banyak yang mengatakan dia terlalu “balladish” dengan style U-Kiss.




Nah, itu semua yang saya dapatkan ^^

Semoga kalian menkmatinya ^^

Sumber : Live Journal  , All About Korea dan diedit seperlunya ^^